Selasa, 27 Maret 2012

MAKALAH

KATA PENGANTAR

Pertama, tidak lupa kami haturkan segala puja dan puji syukur ke hadiratAllah SWT yang telah membuat kita semua sehat walafiat. Kedua, shalawat sertasalam mudah-mudahan tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Situasi pada saat ini kita sangat membutuhkan pengetahuan lebih tentang bahasa Bahasa Arab. Selain kitab yang kita gunakan dari junjungan kita NabiMuhammad SAW menggunakan Bahasa Arab, pokok-pokok rujukan yangdicantumkan dalam hadits Nabi pun juga berbahasa Arab. Apabila kita membel terjemahan dari kitab-kitab yang menjadi rujukan Nabi, biasanya akan terdapat banyak kekeliruan di dalamnya. Oleh sebab itu, bahasa Arab harus dipelajari sejak dini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


                                                                                                      …………, ………2012
                                                                                                                        Penulis














DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL             …………………………………………i
KATA PENGANTAR           …………………………………………ii
DAFTAR ISI                          …………………....……………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah   …………………………………………1 
1.2 Rumusan Masalah             …………………………………………1
1.3 Tujuan Pembahasan          …………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Media Pembelajaran Bahasa Arab            …………………………2
2.2 Strategi Pengajaran           …………………………………………7
2.3 Seni Mengajar Bahasa Arab          …………………………………8
BAB III PENUTUP
      Kesimpulan           …………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA            …………………………………………10



















BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Menguasai Bahasa Arab merupakan kebutuhan yang sangat urgen bagi umat Islam. Hal ini karena sumber ajaran Islam secara orisinil diturunkandalam Bahasa Arab. Tanpa mempelajari Bahasa Arab, mustahil hukum Islamakan dapat diketahui dan bahkan ditegakkan. Kaitannya dengan mempelajari bahasa, kita tidak bisa terlepas dari media yang dipakai, strategi, dan seni mengajar.Dalam tulisan ini, penulis akan membahas metode, strategi, dan seni mengajar  bahasa Arab
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pengajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan. Untuk itu perlu sekali dalam proses pengajaran diciptakan suasana yang kondusif, agar siswa benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut.Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif, media merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan pengajaran.
Penggunaan media dalam pengajaran bahasa Arab bertitik tolak dari teori yang mengatakan bahwa totalitas persentase banyaknya ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh seorang terbanyak dan tertinggi melalui indra lihat dan pengalaman langsung melakukan sendiri, sedangkan selebihnya melalui indra dengar dan indra lainnya.

1.2          Rumusan Masalah
Berdasaarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat kita rumuskan masalahnya, yakni sebagai berikut:
1.      Media yang dipakai dalam pengajaran bahasa Arab?
2.      Strategi apa saja yang perlu diterapkan dalam pengajaran bahasa? 
3.      Bagaimana seni mengajar bahasa Arab?

1.3          Tujuan Pembahasan
Dalam rumusan masalah di atas, sudah diketahui segala sesuatunya yang perlu di bahas dalam pembahasan nanti, yaitu:

1.      Untuk mengetahui media yang dipakai dalam pengajaran bahasa arab.
2.      Untuk mengetahui strategi-strategi yang dipakai dalam pengajaran bahasa arab.
3.      Untuk mengetahui seni mengajar bahasa arab.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Media Pembalajaran Bahasa Arab
Pengajaran merupakan aktivitas atau proses yang berkaitan dengan penyebaran ilmu pengetahuan atau kemahiran yang tertentu. Meliputi perkara-perkara seperti aktivitas perancangan, pengelolaan, penyampaian, bimbingan dan penilaian dengan tujuan menyebarkan ilmu pengetahuan atau kemahiran kepada pelajar-pelajar dengan cara yang berkesan.
Pendidikan identik dengan pengajaran yang membedakan keduanya hanya masalah waktu. Istilah pengajaran lebih dikenal dizaman dulu (pengertian lama).
Pengajaran merupakan pembinaan terhadap anak didik yang hanya menyangkut segi kognitif dan psikomotor saja yaitu agar anak lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap berfikir kritis, sistematis, objektif ,dan terampil dalam mengerjakan sesuatu. Tujuan pengajaran lebih mudah ditentukan dari tujuan pendidikan.
1. Pengertian Media Pengajaran Bahasa Arab
Kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantaran. Sedangkan dalam bahasa arab adalah wasail yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Sedangkan menurut para ahli, media merupakan:
  • Gearlach & Ely serta M. Sorby Sutikno; manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
  • Atwi Suparman; Alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
  • AECT (association of education and communication technology); segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
  • Heinich dkk; perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima.
Dan dalam aktifitas pengajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa.

2. Urgensi Media dalam Pengajaran Bahasa Arab
Ada beberapa alasan mengapa media dipandang memiliki urgensi yang tinggi dalam pengajaran. John M. Lannon , mengungkapkan bahwa media pengajaran khusunya alat-alat pandang dapat :
1. Menarik perhatian siswa;
2. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran;
3. Memberikan data yang kuat atau terpercaya;
4. Memadatkan informasi;
5. Memudahkan menafsirkan data;
6. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis ( bersifat tak jelas );
7. Mengatasi keterbatasan ruang;
8. Pembelajaran lebih komunikatif dan produtif;
9. Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
10. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar;
11. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu (bahasa Arab);
12. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam; serta
13. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa.
Sementara itu ada beberapa manfaat dari media pengajaran diantaranya :
1. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang berbagai lafazh
2. Menjadikan siswa lebih memperhatikan dan rajin belajar,
3. Menambah pemahaman siswa dan menjadikannya lebih membekas
4. Membantu untuk berfikir sistematis
5. Membantu menambah kekayaan bahasa siswa

3. Macam dan Prinsip Pemilihan Media Pengajaran
A. Macam-macam Media Pengajaran secara Umum
1. Dilihat dari jenisnya; audio (suara), visual (penglihatan/gambar), audiovisual (suara dan gambar).
2. Dilihat dari daya liputnya; luas dan serentak, terbatas oleh ruang dan tempat.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya; mudah dengan harga murah dan cara penggunaannya tidak sulit, sulit didapat dan tidak mudah dibuat serta harganya relatif mahal.

B. Macam-macam Media Pengajaran Bahasa Arab
Macam-macam media (jenis dan karakteristiknya) yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa arab secara ringkas sebagia berikut :
1. Laboratorium bahasa dengan berbagai macamnya. Media ini dapat membantu pengajar dalam memperdengarkan suara atau bunyi yang telah direkam kepada siswa untuk dipelajarinya. Media ini menggunakan pendekatan individual dalam melatih berbicara secara benar.
2. Media audio, seperti radio, piringan (CD), atau program radio pendidikan.
3. Media visual, yang terdiri atas :
a. Media cetakan, seperti naskah-naskah penjelasan dan keterangan, gambar, majalah, selabaran-selabaran, surat kabar, dan berbagai macam kartu. Media ini dapat digunakan secara langsung atau dengan menggunakan alat-alat tertentu seperti papan tulis, papan magnetic, flip chart dan sebagainya.
b. Media proyeksi, seperti OHP (Over Head Projector), slide projector dan film strip.
c. Contoh barang, model, pameran dan museum. Media ini dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa yang dipelajari, gaya hidup, dan lebih ditujukan untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari bahasa arab.
4. Media audio visual, seperti film bersuara, video, televisi. Media ini memiliki kelebihan dengan memungkinkan menyajikan suara dan gambar sekaligus terutama untuk menyampaikan materi yang dipelajari.
5. Media pembelajaran berprogram. Media ini bertingkat-tingkat mulai dari bentuk modul-modul sederhana sampai dalam bentuk komputer.
Masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan, sebuah media yang tepat dan efektif digunakan untuk mengajarkan sebuah materi, belum tentu tepat dan efektif jika digunakan untuk mengajarkan materi yang lain. Untuk itu ketepatan pemilihan media juga turut menentukan keberhasilan pengajaran. Shalah Abdul Madjid membagi media pengajaran tersebut secara lebih rinci sesuai dengan jenis kemampuan (maharoh) yang akan diajarkan. Beberapa media tersebut antara lain :
1. Media pengajaran Istima’
Beberapa media pengajaran yang dapat digunakan dalam materi istima’ antara lain:
a. Piringan (CD)
b. Kaset/tape recorder
c. Siaran radio
d. Drama
e. Bermain peran
f. Permainan bahasa
g. Laboratorium bahasa
Masing-masing media tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga dalam penggunaannya perlu mempertimbangkan dengan benar kesesuaian media tersebut dengan materi dan karakteristik siswa yang belajar. 
2. Media pengajaran kalam
Beberapa media yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan kalam (an-nutq wa al-hadits) adalah ;
a. Papan pameran
b. Papan tulis
c. Papan magnetic
d. Lukisan dinding
e. Lingkaran jam
f. Slide dan film diam
g. Tamasya
h. Permainan bahasa
3. Media pengajaran qiro’ah
Beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran qiro’ah diantaranya :
a. Kartu
b. Laboratorim bacaan
c. Majalah bergambar karikatur
d. Poster
e. Tachistoscope
f. Reading pacer
g. Flm bacaan
h. Over head projector
i. Opaque projector
j. Permainan bahasa
4. Media pengajaran kitabah
Media pengajaran kitabah secara garis besar dapat dikelompokan kedalam tiga kategori yaitu media pengajaran hija’iyyah, media pengajaran insya’, dan media resensi. Beberapa media yang dapat digunakan dalam pengajaran kitabah tersebut antara lain :
a. Kaset
b. Melengkapi huruf
c. Penggalan kata-kata
d. Gambar dan sketsa
e. Permainan hija’iyyah
f. Meningkatkan ta’bir muwajjah menjadi ta’bir hurr
g. Resensi film, program televisi, program radio, Koran dan majalah
C. Prinsip-prinsip Peilihan Media Pengajaran
1. Menentukan jenis media dengan tepat;
2. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat;
3. Menyajikan media dengan tepat;
4. Menempatkan atau mempergunakan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.




3. Faktor yang Mempengaruhi dan Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Media Pengajaran
1. Onjektivitas, media dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan pendidik melainkan keperluan sistem belajar.
2. Program pengajaran, ada kesesuaian antara yang disampaikan kepada siswa dengan kurikulum yang berlaku (isi, struktur maupun kedalamannya).
3. Sasaran program, ada kesesuaian antara medai yang akan digunakan dengan tingkat perkembangan siswa (bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaan).
4. Situasi dan kondisi, tempat atau ruangan yang akan dipergunakan (ukuran, perlengkapan maupun ventilasinya). serta siswa yang akan mengikuti pelajaran (jumlah, motifasi dan kegairahannya).
5. Kualitas teknik, perlu penyempurnaan sebelum digunakan (saura atau gambar yang kurang jelas, keadaannya telah rusak, ketidaksesuaian dengan alat yang lainnya).

B. Kriteria-kriteria Pemilihan Media Pengajaran
1. ketepatannya dengan tujuan pengajaran;
2. Dukungan terhadap isi materi pelajaran;
3. Kemudahan memperoleh media;
4. Keterampilan pendidik dalam menggunakan apapun jenis medai yang dierlukan;
5. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.

4. Syarat-syarat agar Pendidik Mengetahui dan Terampil Menggunakan Media Pengajaran
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Marshall McLuhan mengenai media pengajaran yang akhirnya disimpulkan bahwa ada tiga kelompok pendidik sehubungan dengan media.
1. Pendidik yang hanya tahu akan nama-nama media
2. Pendidik yang tahu nama media dan tahu juga untuk apa dan mengapa media tersebut digunakan
3. Pendidik yang bukan hanya tahu nama dan tahu untuk apa serta mengapa digunakan, tetapi sampai pada tingkat bagaimana menggunakan media tersebut.
Lebih lanjut McLuhan mengatakan bahwa untuk daapt sampai ke tingkat ketiga, yakni mengetahui dan terampil bagaimana menggunakan media pengajaran, dituntut dari pendidik adanya tiga syarat, yaitu:
1. Pendidik harus mengetahui spesifikasi media yang akan digunakan mengenai: nama, bagian-bagian, kelengkapan komponen, fungsi, alternatif kemanfaatan, dan bagaimana menggunakannya.
2. Pendidik harus bersikap modern. Cara mengajar, gaya dan strategi mengajar yang dimiliki oleh pendidik seringkali merupakan refleksi dari apa yang dilakukan oleh gurunya dahulu. Pendidik harus bersedia mengubah sikap sehingga iklim mengajar yang ada disekolah tidak konvensional (secara adat kebiasaan).
3. Pendidik harus dapat menempatkan dirinya sebagai siswa yang belajar. Guru harus memperlakukan siswa sebagai subek didik, bukan sebagai orang dewasa kecil.

2.2          Strategi Pengajaran Anak-Anak

1.      Strategi Bermain
Dalam strategi ini ada lima kriteria yaitu:
a.       Motivasi intrinsik, yakni memotivasi siswa dengan cara belajar sambil bermain; dengan cara ini muncul keinginan belajar dari dalam diri siswa,serta siswa melakukannya dengan senang.
b.      Bermain adalah hal yang menyenangkan.
c.       Model bermain yang dilakukan tidak dikerjakan dengan sambil-lalu karena tingkah-laku itu tidak mengikuti pola/ aturan yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura.
d.      Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya sebab siswa lebih tertarik pada tingkah-laku itu sendiri dari pada hasil yang akan diperoleh
e.       Kelenturan, yakni ditunjukkan baik dalam bentuk maupun dalam hubungan, dan berlaku dalam setiap situasi. Dengan bermain, kita dapat menyisipkan sedikit demi sedikit materi Bahasa Arab. Dengan bermain, siswa akan mendengarkan aneka bunyi, mengucapkan suku kata maupun kosa kata. Metode seperti ini dinilai efektif.

2.      Strategi Bercakap-cakap
Bercakap-cakap mempunyai arti sebagai berikut:
a.       Saling mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan secaraverbal
b.      Mewujudkan kemampuan reseptif dan bahasa ekspresif.

3.      Strategi Demonstrasi
Menjelaskan sesuatu secara lisan saja tidak cukup, apalagi dalam pengajaran keterampilan bahasa, tentunya lebih mudah menirukan sepertiapa yang diucapkan gurunya setelah ditunjukkan bendanya yang harus
dihapalkan. Dalam strategi ini dapat menunjukkan, mengerjakan, dan menjelaskan nama benda atau pekerjaan yang ditunjukkan tersebut.

4.      Strategi Projek 
            Strategi Projek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan siswa pada persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara kelompok, misalnya menyebutkan berbagai jenis pekerjaan dengan bahasa Arab, kemudian didiskusikan bersama dengan bantuan seorang pemandu dalam kelompok. Metode ini berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep learning by doing, yaitu perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan sesuai dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah-laku untuk mencapai tujuan. Menurut hasil penelitian, terdapat hubungan yang erat antara proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan. Oleh karenaitu, pendidikan bagi anak harus diintegrasikan dengan lingkungan kehidupan yang dapat memacu siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam pembelajaran bahasa Arab, misalnya saja pengalaman penambahan kosakata yang diperolehnya ketika bermain dan belajar.

2.3          Seni Mengajar Bahasa Arab

Dalam buku The Grolier International Dictionary, dikatakan bahwa seni mempunyai pengertian keahlian, bakat dan keterampilan.
Jadi, seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam hati orang, yang dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh panca indera, atau dapat dilahirkan dengan perantaraan gerak.
Di dalam menciptakan perasaan indah atau senang pada murid dalam proses belajarnya, seorang guru harus pandai-pandai melakukan hubungan baik dengan murid, menarik hati, kasih-sayang dan bertanggung-jawab, serta sifat-sifat mengajar yang baik lainnya.Untuk menciptakan suasana yang menarik dan tidak membosankan dalam mengajar, seorang guru harus memiliki faktor-faktor seperti pengetahuan, keterampilan, dan sifat-sifat kepribadian.Kesemua faktor ini harus ada pada guru sehingga seorang guru merupakan kepribadian yang khusus. Faktor pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan ilmu yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu materi yang harus diajarkan dan ilmu-ilmu tentang cara mengajar yang baik. Faktor - faktor sifat kepribadian merupakan unsur seni dalam mengajar.




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam bahasa arab media adalah wasail yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Macam-macam media pengajaran secara umum terbagi kedalam tiga bagian,
1. Dilihat dari jenisnya; audio (suara), visual (penglihatan/gambar), audiovisual (suara dan gambar).
2. Dilihat dari daya liputnya; luas dan serentak, terbatas oleh ruang dan tempat.
3. Dilihat dari bahan pembuatannya; mudah dengan harga murah dan cara penggunaannya tidak sulit, sulit didapat dan tidak mudah dibuat serta harganya relatif mahal.
Sedangkan macam-macam media pengajaran bahasa arab terbagi kedalam lima bagian, yaitu:
1. Laboratorium bahasa dengan;
2. Media audio;
3. Media visual (media cetakan, media proyeksi, contoh barang, model, pameran dan museum);
4. Media audio visual;
5. Media pembelajaran berprogram.
Prinsip-prinsip Peilihan Media Pengajaran
1. Menentukan jenis media dengan tepat;
2. Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat;
3. Menyajikan media dengan tepat;
4. Menempatkan atau mempergunakan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.

Akhirnya, dapat kita simpulkan bahwa seni mengajar bahasa Arab adalahsuatu aktivitas guru dengan pengetahuan, keterampilan, dan gaya pribadinyauntuk menyiapkan murid-murid pada suatu kondisi sebaik-baiknya sehinggaterjadi proses belajar bahasa Arab yang efektif dan estetis









DAFTAR PUSTAKA

Izzan Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora, 2009.
Makruf Imam, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, Semarang: Need’s Press, 2009.
Ruswandi Uus, Media Pembelajaran, Bandung: CV. Insan Mandiri, 2008
Sorby M. Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Penerbit Prosfect, 2008.
Widodo, Amd., Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Penerbit Absolut, 2002.