Sabtu, 25 April 2015

Alat Optik



TEROPONG

            Teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teropong merupakan alat penting dalam pengamatan astronomi     
Sejarah Teropong                             
            Teropong Galileo, bukanlah Teropong pertama yang ditemukan. Sebelum Galileo, banyak peneliti yang mengklaim bahwa dirinya adalah penemu Teropong. Meskipun begitu, teleskop Galileo adalah suatu alat yang lebih baik dari modifikasi teleskop refraksi yang dibuat oleh orang berkebangsaaan Belanda, Hans Lippershey.

            Hans Lippershey (1570 September 1619), dikenal juga Johann Lippershey atau Lipperhey, adalah seorang pembuat lensa berdarah Jerman-Belanda. Ia dilahirkan di Wesel, Jerman Barat. Kemudian ia menetap di Middelburg, Belanda pada 1594, serta menikah pada tahun yang sama, dan menjadi warganegara Belanda pada 1602. Ia tinggal Middelburg sampai kematiannya. Middelburg adalah sebuah kota yang maju, terutama setelah jatuhnya Antwerp pada 1585 di Spanyol, yang menyebabkan banyak dari penduduk Protestan melarikan diri ke utara ke Belanda. Ia diberi penghargaan karena berhasil menciptakan dan mendesain teleskop sederhana yang pertama.

Bagian-bagian dari Teropong

a.  Tabung Teropong
Sistem optik pada teleskop ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
-  Tabung optik utama (VMC 200L)
            Merupakan tempat terletaknya cermin utama dengan diameter 8 inci. Walaupun ada penutup tabung tetapi karena tidak ada kaca pelindung di bagian atas tabung maka cermin dapat terkontaminasi hal apa pun dengan sangat mudah, oleh karena itu tabung optik harus diperlakukan secara hati-hati.
-  Finderscope
            Finderscope adalah teleskop kecil yang terpasang pada tabung utama. Finderscope terpasang pada tabung melalui attachment finder. Posisi finderscope dapat diubah-ubah bergantung keperluan.  Hal ini dapat dilakukan dengan mengendurkan dan mengencangkan kembali  sekrup pengunci  finderscope.  Biasanya pengubahan posisi finderscope hanya dilakukan ketika perlu melakukan alignment antara finderscope dan tabung utama.
-  Eyepiece
            Eyepiece berfungsi sebagai lensa okuler pada sistem teleskop ini. Eyepiece dipasang pada ujung tabung melalui  flip mirror atau diagonal. Agar posisi eyepiece aman terdapat sekrup pengunci eyepiece pada flip mirror dan diagonal. Kita harus memastikan bahwa pengunci eyepiece telah dipasang dengan kencang sebelum menggunakan teleskop.
b.  Mounting
            Mounting  Sphinx  merupakan sistem penggerak utama pada teleskop ini.  Tabung utama dipasang pada bagian atas mounting dengan bantuan dua buah sekrup pengunci tabung, yaitu sekrup pengunci utama dan sekrup pengaman.
Secara rinci bagian-bagian yang ada pada mounting adalah sebagai berikut:
-  Klem dan kenop pengatur lintang/altitude
            Mounting biasanya telah diatur dengan sudut ~6° yang sesuai dengan koordinat lintang setempat (Bandung). Jika perlu mengubah sudut lintang maka klem  pengatur harus dikendurkan terlebih dahulu, kemudian ketinggian lintang dapat diatur dengan memutar kenop pengatur. Klem pengatur harus dikencangkan kembali setelah pengubahan selesai dilakukan.
-          Tutup sumbu polar (polar cap)
Bagian ini merupakan tempat polar scope yang berfungsi untuk melihat arah utara-selatan.
-          Skala ketinggian lintang
·         Menunjukkan posisi lintang pengamat
-          Klem deklinasi dan sudut jam
·         Kedua klem ini digunakan ketika mengubah posisi teleskop pada arah deklinasi dan RA.
-          Pemberat arah sudut jam (counterweight HA)          
-  Port koneksi
Di bagian port koneksi terdapat port koneksi AC, port koneksi Star Book dan saklar power untuk menyalakan teleskop
-  Klem pengunci sambungan mounting dengan half-pillar
c.  Half-pillar
            Fungsi half-pillar adalah untuk menaikkan posisi mounting agar instrumen yang terpasang pada tabung teleskop dan tiang pemberat  tidak terbentur tripod ketika teleskop digunakan.  Alat ini dipasang antara tripod dan mounting. Pada bagian dalam atas half-pillar terdapat pengunci utama untuk menjaga sambungan dengan mounting agar tidak bergeser. Selain  itu pada bagian atas half-pillar terdapat silinder kuningan yang berguna sebagai tempat pengunci dari klem pengunci half-pillar pada mounting.
d.  Tripod
            Tripod merupakan fondasi paling bawah dari sistem teleskop, oleh sebab itu harus dipastikan agar tripod ini berdiri kokoh sebelum memasang bagian yang lain di atas tripod.  Tripod terhubung dengan half-pillar melalui dua buah klem pengunci, yaitu yang ada pada bagian bawah half-pillar dan pengunci pada bagian bawah tripod.
e.  Star Book
            Teleskop dapat digerakkan secara otomatis melalui Star Book jika power-nya telah dinyalakan. Star book terhubung ke teleskop melalui kabel yang dipasang ke port koneksi. Penggunaan Star book dapat dilihat pada bagian pengoperasian teleskop.
f.  Peralatan lain
            Perlengkapan teleskop Vixen berupa adapter AC beserta kabel untuk menghubungkan teleskop dengan sumber AC.  Selain itu ada satu buah koper perlengkapan yang berisi eyepiece dengan berbagai panjang fokus, diagonal, kotak baterai dan obeng serta kunci heksa.Eyepiece yang tersedia untuk teleskop ini adalah eyepiece dengan diameter lensa 5 mm, 9 mm, 15 mm, 20 mm, 25 mm dan 40 mm.

Jenis-jenis Teropong
1.      Teropong Bias
a.      Teropong  bintang
Teropong bintang yaitu alat untuk mengamati benda-benda angkasa pada dasarnya teropong ini terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu :
1)            Lensa yang ditujukan kepada benda-benda angkasa disebut lensa objektif.
2)            Lensa yang ditempatkan didekat mata disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup.
Karena benda yang sangat jauh, maka berkas sinar yang melewati lensa objektif :
·         Sejati
·         Terbalik
·         Diperkecil dan terletak di titik api

Diagram sinar pembentukan bayangan seperti pada gambar 1.2, benda-benda yang diamati sangat jauh sehingga sinar–sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal dari bagian atas bintang (T) dan bagian bawah bintang (B) membentuk bayangan nyata dan terbalik B1T1 dibidang fokus lensa objektif. Selanjutnya B1T1 dilihat oleh lensa okuler sebagai benda.Kedudukan lensa okuler dapat diatur sedemikian rupa (digerakkan maju mundur) agar benda tadi berada di titik api lensa okuler atau fob danfok berimpit. Dengan demikian akan terbentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar, ditempat jauh yang tak terhingga sehingga mata pengamat tidak perlu berakomodasi, sehingga tidak cepat melelahkan. Dengan demikian, panjang teropong atau jarak kedua lensa adalah d.

b.      Teropong Bumi
Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di laut yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas.Sistem optik pada teropong bumi berbeda sedikit dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu teropong bumi dilengkapi sebuah lensa pembalik yang dipasang diantara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu:
1)      Lensa objektif
2)      Lensa pembalik
3)      Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tanpa memperbesarnya.Bayangan yang dibentuk lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler. 

2. Teropong panggung
Teropong panggung disebut juga teropong Galileo sesuai dengan nama penemunya teropong ini merupakan teropong bumi, berukuran pendek karena hanya terdiri dari dua buah lensa yaitu :
1)      Lensa cembung berfungsi sebagai lensa objektif.
2)      Lensa cekung berfungsi sebagai lensa okuler dan sekaligus berfugsi sebagai lensa pembalik.
Diagram sinar teropong panggung ditunjukkan pada Gambar 3.1. Sinar-sinar sejajar yang datang pada lensa objektif akan membentuk bayangan X, tepat di titik fokus objektif. Bayangan X merupakan bayangan maya bagi lensa okuler. Untuk mata tidak berakomodasi, benda maya Xtepat pada titik fokus lensa okuler. Akhirnya sinar-sinar sejajar ke luar dari lensa okuler menuju mata, dan menghsailkan bayangan tegak di titik yang sangat jauh (tak terhingga) sehingga mata tidak cepat lelah.

3. Teropong prisma (teropong binokuler)
Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda yang jauh tetapi bayangannya tidak terbalik. Lensa-lensa pada teropong prisma sama dengan tetopong bintang tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang dapat membalikkan byangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak terbalik. Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama lain.
Teropong demikian disebut juga teropong binokuler karena menggunakan dua buah lensa okuler, karena pengamat dapat melihat dengan 2 mata, maka kesan bayangan yang diperoleh adalah sebagai bayangan 3 dimensi (stereokopis).

1.      Teropong Pantul
 Teropong pantul berupa tabung yang didalamnya terdapat cermin cekung dan cermin datar sebagai reflektor atau pemantul dan sebuahlensa cembung sebagai okuler dan yang berfungsi sebagai objektif yaitu cermin cekung.

Mengapa cermin digunakan sebagai pengganti lensa objektif ?
1)            Cermin lebih mudah dibuat dan lebih murah daripada lensa.
2)            Cermin tidak mengalami tidak mengalami aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa.
3)            Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
Berdasarkan ketiga alasan tersebut, penggunaan cermin sebagai objektif pada teropong pantul lebih disukai daripada lensa. Dalam kenyataannya teropong astronomi terbesar adalah teropong pantul berdiameter 5 m di Mount Palomar, USA. Teropong ini dirancang olehGeorge Elleny Hale tahun 1928 dan baru selesai dibuat pada tahun 1934. Teropong pantul lebih bersifat sebagai alat pemotret daripada sebagai teropong pandang lan

Cara Kerja Teropong

Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

Nama  :
Kelas   :
No       :


KAMERA

Pengertian
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari cameraobscura,bahasa Latin untuk "ruang gelap",mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan dimana suatu ruangan berfungsi seperti carakerja kamera fotografisyangmodern, kecuali tidak adacara padawaktuituuntuk mencatat tampilan gambarnyaselain secara manual mengikuti jejaknya.Dalam duniafotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya .Lempeng ini akan memancarkan elektron kelempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.

Fungsi dan Bagian-Bagian Kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas :
1. Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)
2. Sistem lensa
3. Pemantik potret (shutler)
4. Pemutar film

Badan Kamera
Badan Kamera adalah ruangan yang sama sekali kedapcahaya. Namun dihubungkan dengan lensa yang diterima menjadi satu-satunya tempat cahaya akan masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.
Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur, antara lain :
1. Pengatur ISO/ASA Film
2. Shutter Speed
3. Aperture (Bukaan Diafragma)
Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan :
1. Blitz (lampu kilat atau flash)
2. Tripod
3. Lightmeter

Sistem Lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini, makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma. Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau diantara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film.
Bagian Lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain :
1.      Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek.
2.      Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film.
3.      Pemindaian komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan.
4.      Lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya, bukan agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa Kamera, terutama jenis kamera potret poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.
Jenis-Jenis Kamera
Jenis Kamera Berdasarkan Media Penangkap Cahaya
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang ukuran atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).
Kamera Film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan dilm untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
Jenis Film
Pembagian film bberdasarkan ukuran :
· Small format (35mm)
· Medium format (100-120mm)
· Large format
Angka diatas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula.
Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya :
· Film hitam putih
· Film warna
· Film positif
· Film negatif
· Film daylight
· Film tungsten
· Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)
Kamera Plaroid
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri didalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film Polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna disebut Polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya Dr. Edwin Land dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947.

Kamera Digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunkan film. Kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang dibelakang kamera. Lebar layar LVD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memoryexternal memory yang menggunakan memory card.
Jenis Kamera Berdasarkan Mekanisme Kerja
Kamera Single Lens Reflect
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotretan dalam jendela pandang adalah juga apa yang di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.
Kamera Instan
Istilah instan adalah dimiliki mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukuran cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potert secara otomatis telah diatur.
Pembagian Kamera Berdasarkan Teknologi Viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak. Jenis yang paling populer digunakan masyarakt umum. Lensa utama tak bisa diganti, umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelamahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang pembidik (viewfinder) dengan lensa.
Kamera TLR
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bwahnya. Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan, sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.
Kamera SLR (Single Lens Reflect)
Pada kamera SLR, cahaya yang, masuk dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan cahaya yang identik dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai kehendak.
Kamera Digital
Adalah sebuah alat elektronik untuk mengubah gambar (atau video) dengan mengganti pita film dengan sensor elektronik sehingga data gambar yang dihasilkan tidak lagi optis pada kimia, melainkan digital.
Cara kerja kamera
Saat cahaya bergerak dari sebuah medium ke medium yang lain, maka kecepatan cahaya akan berubah. Kecepatan cahaya akan lebih besar jika cahaya bergerak di udara dibandingkan ketika bergerak di dalam kaca. Dengan demikian, sebuah lensa menyebabkan kecepatan cahaya melambat.

Ketika gelombang cahaya memasuki sekeping kaca dengan sudut tertentu, satu bagian dari gelombang tersebut akan mencapai kaca lebih dahulu dibandingkan dengan bagian yang lainnya. Akibatnya, bagian yang pertama kali memasuki kaca akan mengalami perlambatan lebih dahulu sebelum bagian yang lainnya. Peristiwa seperti ini juga akan terjadi pada saat kita mendorong sebuah troli belanja dari lantai pavement bersemen ke atas tanah berumput. Jika kita mendorong troli memasuki daerah berumput dari arah sudut tertentu terhadap batas permukaan pavement dan rumput seperti pada gambar berikut ini, maka kita akan melihat bahwa roda sebelah kanan akan pertama kali menyentuh rumput. Kecepatan roda yang di atas rumput sedikit akan melambat dibandingkan dengan kecepatan roda sebelah kiri yang masih berada di atas lantai pavement. Karena roda di sebelah kiri, yang masih di atas pavement bergerak lebih cepat, maka troli Anda akan membelok ke kanan.
Hal yang sama terjadi pada gelombang cahaya yang bergerak dari udara ke lensa. Ketika cahaya sampai ke lensa dengan sudut tertentu, maka lintasan cahaya akan membelok ke arah tertentu. Lintasan cahaya akan kembali membelok setelah keluar dari lensa karena bagian cahaya yang memasuki udara akan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan bagian cahaya lainnya. Pada sebuah lensa konvergen atau lensa cembung, salah satu atau kedua sisi kaca lensa dibuat lebih tipis dibandingkan bagian tengahnya. Hal ini berarti cahaya yang bergerak melewati bagian ini akan membelok ke arah pusat lensa. Pada sebuah lensa cembung rangkap, seperti lensa yang digunakan untuk kaca pembesar, cahaya akan melengkung baik pada saat memasuki lensa maupun pada saat meninggalkan lensa.
Hal ini akan menyebabkan perubahan lintasan cahaya yang berasal dari sebuah benda. Sebuah sumber cahaya –misalnya lilin– memancarkan cahaya ke segala arah. Berkas cahaya semuanya berangkat dari titik yang sama –yaitu dari titik nyala lilin– dan akan menyebar secara konstan. Sebuah lensa cembung dapat menangkap berkas-berkas cahaya ini dan mengarahkannya sehingga berkas cahaya tersebut kembali konvergen ke sebuah titik. Pada titik dimana berkas cahaya tersebut konvergen, kita akan mendapatkan bayangan real dari lilin tersebut.

Nama  :
Kelas   :
No       :

MATA

PENGERTIAN MATA
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

ORGAN MATA MANUSIA
Organ luar
  • Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
  • Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
  • Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
Organ dalam

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
  • Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
  • Sklera
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
  • Pupil dan iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
  • Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
  • atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
  • Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

CARA KERJA MATA

Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan otomatis yang berkeja pada mata bekerja sebagaimana berikut.
memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.Semua system yang telah kami sebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan system perekaman gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya teknologi penciptaan mata.
Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehinggasel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.
Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.
Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energy listrik energy ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata.Agar mata dapat melihat sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya disini serangkaian mekanisme rumit terjadi energy listrik diubah menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna yang terdiri atas ratusan kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.sumber : file:///H:/Mata.htm

PENYAKIT MATA
  • Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
  • Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
  • Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.
  • kerabunan dan kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
  • Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna.
  • Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
  • Astigmatis = ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refrakti.

Nama  :
Kelas   :
No       :







LUP / KACA PEMBESAR


Pengertian

Bagaimana kita dapat mengamati benda-benda kecil seperti komponen jam tangan? Alat apa yang kita gunakan untuk melihat benda-benda kecil ? untuk melihat benda-benda kecil, kita dapat menggunakan alay yang dinamakan lup.
            Pada dasarnya, lup adalah sebuah lensa cembung. Lensa ini dapat berfungsi sebagai kaca pembesar jika diletakkan pada posisi yang tepat antara objek benda yang akan diamati dan mata.
            Berdasarkan pembentukkan bayangan pada lensa cembung, untuk menghasilkan bayangan yang diperbesar, benda diletakkan di antara titik F1 dan O. Perhatikan Gambar 21.14. Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Jadi, pabila kita ingin menggunakan lensa cembung sebagai lup, maka benda harus kita letakkan diantara titik F1 dan O.
Pembentukan bayangan pada lup (lensa cembung)
Kita juga telah mempelajari bagaimana mata melihat sebuah objek. Jika kita ingin melihat benda dengan mata rileks supaya tidak lekas lelah, benda yang kita amati kharus berada di titik jauh dari mata. Dalam keadaan seperti ini, dikatakan mata tidak berakomodasi. Jika kita menginginkan pembesaran yang lebih besar lagi, kita dapat mendekatkan benda (objek) asalkan tidak lebih dekat dari titik dekat kita. Jika kita meletakkan benda di titik paling dekat yang masih dapat kita lihat, kita akan memperoleh perbesaran maksimum, dan mata kita cepat lelah karena mata dalam keadaan berakomodasi maksimum.

Sejarah Penemu Lup

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen,  adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan. Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju Universitas Al-Azhar.

Cara Kerja Lup

                Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying glass). Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung ke luar.
                Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
                 Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek daripada jarak fokus (ruang I), benda itu tampak tegak dan diperbesar. Bayangan macam ini disebut bayangan maya.
                Pada jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang daripada jarak fokus (ruang III), lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalik, dan disebut bayangan nyata.
                 Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya. Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut.
Perbesaran anguler atau perbesaran sudut
Perbesaran sudut
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak focus lup dalam meter
1.  Mata berakomodasi maksimum
                Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya). Ketika menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus jatuh di titik dekat mata (25cm). Untuk mengahasilkan bayangan yang seperti ini, benda harus terletak dia antara titik fokus lup (F) dan lensa (antara titik F dan O). Olah karena mata berakomodasi maksimum, lensa mata dalam keadaan menebal sekuat-kuatnya dan otot-otot mata meregang sehingga mata cepat lelah. Akan tetapi, dalam kondisi ini akan dihasilkan perbesaran yang maksimum. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata berakomodasi maksimum adalah.
Keterangan :  M = pembesaran lup
                        f = jarak fokus lup (cm)
                        n = titik dekat mata (25 cm)
             Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Perhitungan
                • Si = -PP = -Sn
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi.
2.       Mata Tak Berakomodasi
                Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
Ketika menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk jatuh di titik tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan yang seperti ini, benda harus terltak di titik fokus lup (atau kurang sedikit). Oleh karena mata tidak berakomodasi, lensa meregang sehingga mata tidak cepat lelah. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi adalah :
Keterangan :  M = pembesaran lup
                        f = jarak fokus lup (cm)
                        n = titik dekat mata (25 cm)
Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3. keuntungan : mata tak cepat lelah
5. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).

 

Fungsi Lup

                Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga tampak menjadi lebih besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif . Lup biasanya digunakan oleh para tukang arloji dan arkeolog ketika mereka bekerja.

 

Bagian- Bagian Lup

Lup merupakan alat optic yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis. 
1.      Tangkai Lup 
Tangkai  atau  pegangan  lup  digunakan  pengamat  untuk  memegang  Lup  Pada proses penggunaanya. Tangkai  ini  dapat  dipisahkan  dengan  lingkaran Pegangan Lensa.  
2.      Skrup Pengendali 
Skrup  penghubung  ini  berfungsi  menghubungkan  antara  tangkai  Lup 
dengan  kepala  Lup,  berupa  logam  tipis  yang  juga  berfungsi  menguatkan 
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3.      Kepala/bingkai Lup
Lingkaran  penuh  yang  digunakan  sebagai  bingkai  dari  Lensa  cembung  pada Lup.
Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh. 
4.      Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung,  yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.

Nama  :
Kelas   :
No       :









PERISKOP

 A.PENGERTIAN PERISKOP
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam. Didalam  periskop terdapat 2 buah cermin, Periskop kapal selam mempunyai diameter 10 sampai 15 cm. Istilah periskop umumnya digunakan untuk menyebut keseluruhan sistem instrumen dari periskop. Akan tetapi terdapat istilah-istilah khusus pada setiap instrumen diperiskop. Berikut adalah istilah-istilah penting pada periskop yaitu :
1.Altiskop merupakan istilah yang dipakai untuk periskop yang prisma bagian atasnya sudah dihilangkan. Pemandangan yang tampak berasal langsung dari atas puncak  periskop.
2.Altiperiskop merupakan istilah yang digunakan untuk instrumen yang menggabungkan kualitas altiskope dan periskop. Terkadang instrumen ini disebut sebagai altiskop-periskop atau alti-azimuth.
3.Unifokal dan bifokal merupakan istilah untuk menyebutkan instrumen yang memiliki kekuatan lensa 1 dan 2.
4.Periskop malam merupakan istilah yang digunakan untuk desain periskop yang memiliki 2 transmisi tinggi dan dapat melakukan pembesaran diameter pupil.
5.Attack periskop merupakan istilah yang dipakai untuk periskop yang memiliki diameter minimum karena terbatasnya transmisi dan diameter.
6.Metreskop merupakan istilah yang digunakan untuk desain periskop yang utama guna menentukan jarak objek.
7.Azimuth stabil merupakan istilah yang digunakan untuk alat yang memiliki kabel vertikal di periskop. Alat ini untuk membantu menentukan posisi azimuth. Peralatan ini mampu memperkirakan kecepatan dari kapal musuh.

B.SEJARAH PERISKOP

Thomas H. Doughty, seorang warga Amerika Serikat, dipercaya sebagai penemu awal  periskop. Penemuannya ini bukan sebagai hasil studi dan penelitiannya, tetapi penemuannya karena berangkat dari sebuah keterpaksaan. Kejadian ini berawal saat Doughty menjadi  pengamat monitor Osage . Tiba  –  tiba sekutu Calvary menyerang kapal Union dari pinggir sungai. Saat itu kapal tidak dilengkapi peralatan sehingga tidak dapat melihat dsersh pinggir sungai. Dari sinilah, Doughty mencari metode baru yang harus dapat digunakan untuk melihat pantai dan kemudian mengambil pipa dan menaruh kaca-kaca didalam pipa tersebut. Peralatan ini akhirnya dapat membantu pengamatan kru Osage sehingga melumpuhkan serangan lawan.

C.PERKEMBANGAN PERISKOP

Desain awal periskop dimana desain ini dapat dilipat yang dibuat pada akhir abad 19 oleh Simon Lake. Desain ini disebut Omniskop atau Skalomniskop yang memperbaiki desain  pipa periskop pertama. Selanjutnya, peralatan ini dikembangkan agar pipa dapat ditinggikan dan diputar dengan tangan.. Meskiun desain periskop saat itu sudah mengalami perkembangan, tetapi masih saja terdapat beberapa kelemahan.
Ketika kapal melaju dengan kecepatan rata-rata yang rendah kemudian kecepatan dinaikkan , maka tekanan akan terjadi. Tekanan ini megenai pipa dan mengaburkan pandangan dari periskop. Akhirnya, desain periskop pun dikembangkanlagi dengan memberikan pipa ganda. Satu pipa berada diluar untuk menahan tekanan dan pipa di dalam kapal sebagai lensanya.
Kesulitan terbesar yang dihadapi dalam pengembangan periskop adalah ketika terjadi rotasi atas prisma. Hal ini menyebabkan pemandangan terlihat terbalik. Desain peralatan kemudian diperbaiki lagi. Jerman menjadi negara yang melakukan pengembangan atas periskop modern. Meskipun begitu, prinsip dasarnya masih sama. Di mana refleksi objek melalui kaca atau  prisma didesain pada pipa. Beriring berjalannya waktu muncul lagi periskop generasi baru yang dinamakan Photonic Mast. Photonic mast tidak menggunakan prisma dan lensa seperti di periskop biasa.
Komponen-komponennya merupakan komponen elektronik canggih yang berfungsi sebagai unit sensor elektro-optik yang bisa menyediakan tampilan visual, sarana navigasi kapal, serta  berbagai fungsi komunikasi lainnya. Sensor multifungsi ini terletak pada bagian yang dapat  berotasi (rotating head). Photonic mast dilengkapi dengan tiga buah kamera canggih, yang meliputi kamera yang bisa menampilkan warna (color camera), kamera hitam-putih yang memiliki resolusi tinggi, serta kamera infra merah. Selain ketiga kamera ini, terdapat pula sebuah kamera khusus yang digunakan pada saat-saat khusus (mission critical control camera). Kamera khusus ini terletak di bagian yang khusus pula (bebas tekanan dan tahan guncangan). Untuk melengkapi sistem kamera ini terdapat pula eyesafe laser range finder yang berfungsi untuk menyediakan informasi akurat mengenai target yang sedang dipantau, serta untuk membantu proses navigasi.
Semua gambar dan data visual yang berhasil dikumpulkan oleh photonic mast yang canggih ini kemudian dikirimkan ke ruang kendali dengan menggunakan serat optik. Masing-masing kapal selam masa depan ini akan memiliki dua photonic mast yang mampu menyediakan informasi yang benar-benar akurat dan lengkap. Kedua photonic mast ini dapat dikendalikan dengan bantuan joystick yang tersedia di dua stasiun dalam kapal. Masing-masing stasiun memiliki dua layar (layar datar) yang digunakan untuk menampilkan data visual yang sudah didapatkan tadi.
Gambar-gambar yang  berhasil didapatkan itu pun dapat langsung direkam sehingga bisa menjadi dokumentasi yang  berharga. Kedua layar tampilan yang tersedia pada desain kapal selam yang menggunakan  photonic mast memberikan solusi yang memuaskan. Dengan adanya kedua layar tersebut semua kru yang berada di stasiun dapat melihat secara detil kondisi permukaan laut. Kelebihan lain desain baru ini adalah ukurannya yang sangat kecil. Periscope well yang  menjadi ‘markas’ photonic mast tidak lagi menjulur dari dasar sampai sail, justru periscope  well desain baru ini hanya terletak di bagian sail saja sehingga ruang kendali dapat diposisikan di bagian yang lebih luas dan tidak sempit. Dengan photonic mast, kapal selam  tidak lagi ‘buta’ dan terkucilkan dari dunia. Faktor keselamatan pun dapat ditingkatkan  karena canggihnya teknologi yang melingkupi kapal selam masa depan ini.
 
D.CARA KERJA PERISKOP

Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat permukaan cermin yang memantulkan 4% intensitas cahaya yang jatuh tegak lurus. Pada periskop sederhana, kunci dari prinsip kerja periskop  berada pada kedua cermin yang ada di dalam tubuh alat optik tersebut. Secara umum, periskop ini bekerja dengan menangkap cahaya yang dipantulkan benda atau objek oleh cermin pertama yang berada di  bagian atas periskop. Kemudian, bayangan yang ditangkap dari cermin pertama ini diteruskan  pada cermin kedua yang berada di bawah periskop sekaligus berfungsi sebagai media untuk memantulkan bayangan objek atau benda ke mata manusia.
 Periskop sederhana biasanya terdiri atas sepasang cermin yang disusun secara  berlawanan dengan sudut 45 derajat. Cahaya yang terkumpul di cermin atas kemudian diarahkan menuju cermin di dasar periskop sehingga nahkoda kapal dapat melihat bayangan  benda yang ada di depan periskop di atas permukaan laut. Seiring perkembangan teknologi,  periskop kapal selam pun mengalami banyak penyempurnaan. Panjang periskop biasanya  bisa mencapai 18 meter sehingga cermin tidak digunakan untuk mengumpulkan cahaya dari  permukaan laut.

E.CARA MEMBUAT PERISKOP SEDERHANA

Berikut merupakan cara membuat periskop sederhana yaitu :
Bahan-bahan yang digunakan :
 1.Paralon sepanjang ¼ meter
2.2 buah elbow (ukurannya sesuai dengan paralon)
3.2 buah cermin datar
4.Lem
Cara membuat :
1.Lubangi kedua elbow pada bagian tengahnya dengan kemiringan kira 450 C
 2.Lalu potong cermin datar sedikit lebih besar dari bolongan pada elbow.
3.Lalu tempelkan kaca pada bolongan tersebut dengan menggunakan lem.
4.Lalu pasang kedua elbow pada ujung paralon dengan arah yang berlawanan.
5.Tunggu hingga lem pada cermin kering
6.Periskop pun siap untuk digunakan

F. BAGIAN-BAGIAN PERISKOP
·           LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
·           TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
·           MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
·           MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
·           REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
·           REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
·           DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
·           KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
·           MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·           PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
·           LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
·           KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·           SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop