Senin, 16 Maret 2015

Makalah Iklim Jepang



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Definisi iklim. Iklim adalah keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan iklim antara lain suhu, kelembaban, curah hujan, angun dan penyinaran matahari. Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.
Beberapa iklim didefinisikan sebagai berikut :
a.       Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
b.      Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
c.       Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).
Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi. Thornthwaite (1933) dalam Tjasyono (2004) menyatakan bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus.
Jepang adalah negara yang dikelilingi oleh lautan dan terdiri dari empat pulau utama (Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu) dan pulau-pulau kecil. Iklim bervariasi dari satu daerah ke daerah. Sebagian besar negara yang memiliki empat musim yang berbeda. Musim semi pada bulan Maret, April, dan Mei. Musim panas di bulan Juni, Juli, dan Agustus. Bulan musim gugur September, Oktober, dan November. Musim dingin di bulan Desember, Januari, dan Februari.
Suhu normal jepang selama 30 tahun (1981-2010) oleh Badan Meteorologi Jepang, suhu rata-rata tahunan untuk pusat Tokyo adalah 16,3 derajat C, untuk Sapporo-kota di Hokkaido adalah 8.9 derajat C, dan untuk Naha-kota di Okinawa adalah 23,1 derajat C Rata-rata. cuaca indikator yang baik dari apa yang diharapkan setiap bulan.
Musim hujan biasanya Jepang dimulai pada awal Mei di Okinawa. Di daerah lainnya, biasanya berlangsung dari awal Juni sampai sekitar pertengahan Juli. Juga, Agustus sampai Oktober adalah musim topan puncak di Jepang. Sangat penting untuk memeriksa cuaca sering selama musim.

1.2  Rumusan masalah
a.        Apa jenis-jenis iklim di Jepang menurut para ahli?
b.        Bagaimana pengaruh jenis iklim terhadap karakteristik wilayah di Jepang?
c.        Bagaimana kondisi iklim di jepang?

1.3  Tujuan
a.        Mengetahui jenis-jenis iklim di Jepang menurut para ahli.
b.        Mengetahui pengaruh jenis iklim terhadap karakteristik wilayah di Jepang.
c.        Mangerti kondisi iklim di Jepang.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Kondisi Fisik Negara Jepang
Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, 日本国 Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di, laut cina timur,tepatnya di sebelah selatan
Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Jepang terdiri dari 6.852 pula yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang. Luas Negara Jepang adalah 377.835 km2 secara keseluruhan, sedangkan luas daratannya yaitu 374.744 km2 dan luas lautannya 3.091 km2 .
Letak Astronomis Negara Jepang adalah 30º LU-47º LU dan 128º BT-146º BT, sedangkan Letak Geografisnya adalah di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, di sebelah timur benua Asia dan sebelah barat Samudera Pasifik.
·                Sebelah Utara : Berbatasan dengan Pulau Sakhalin dan Laut Okhosk.
·                Sebelah Timur : Berbatasan dengan Samudera Pasifik
·                Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Cina Timur dan Samudera pasifik.
·                Sebelah Barat : Berbatasan dengan Laut Jepang (Laut Timur) danselat Korea.
Bentang Alam Negara Jepang adalah Daratan Jepang pada umumnya merupakan daerah yang bergunung-gunung dengan puncak tertinggi adalah Gunung Fuji atau Fujiyama (3.778 meter). Gunung ini dianggap keramat oleh bangsa Jepang dan menjadi lambang negara Matahari Terbit.

Pegunungan di Jepang merupakan kelanjutan dari rangkaian jalur Pegunungan Sirkum Pasifik. Di Jepang terdapat lebih dari 200 gunung api dan 77 buah diantaranya masih aktif sehingga letusan gunung api dan gempa bumi biasa terjadi. Di samping itu, wilayah Jepang juga tergolong labil.
Sekitar 16% daratan Jepang merupakan dataran rendah yang dapat ditanami. Dataran rendah ini umumnya terdapat di pantai dan terpisah oleh pegunungan. Di Pulau Honshu bagian timur terdapat 3 dataran rendah yang agak luas, yaitu Dataran Rendah Kwanto, Kinki, dan Nobi. Oleh karena kondisi wilayahnya sebagai negara kepulauan dan bergunung-gunung maka sungai di Jepang pendek-pendek dan alirannya sangat deras sehingga baik untuk pembangkit tenaga listrik dan irigasi.
Pantai Jepang mempunyai banyak teluk sehingga sangat baik untuk pelabuhan alam. Danau di Jepang umumnya kecil-kecil dan yang merupakan danau terbesar adalah Danau Biwa di dekat Kyoto.

2.2 Keadaan Iklim dan Cuaca di Jepang
Iklim di Jepang
Secara keseluruhan Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Oleh karena Jepang terletak antara garis lintang 30°LU - 47°LU maka iklim Jepang bagian selatan berlainan dengan iklim bagian utara. Di bagian utara musim dingin bersalju, sedangkan musim panasnya pendek. Curah hujannya sedang sampai lebat. Pada bulan Desember-Januari terjadi musim dingin di bagian selatan, sedangkan di bagian utara tertutup salju. Pada bulan Juni-Juli saat musim panas bertiup angin muson tenggara sehingga Jepang bagian utara terasa sejuk, sedangkan bagian selatan panas. Curah hujan rata-rata 1.524 mm/tahun. Suhu udara tahunan rata-rata 8°C di utara dan 17°C di selatan. Jepang sering dilanda angin taifun, sejenis badai tropis yang terjadi pada bulan September. Angin tersebut bertiup dari Samudera Pasifik melintasi bagian tenggara Pulau Honshu, Shikoku, dan Kyushu disertai gelombang pasang (tsunami) sehingga sangat membahayakan kehidupan penduduk di wilayah tersebut. Sekitar 60% daratan Jepang terdiri atas hutan. Sesuai dengan iklimnya tumbuhan alami Jepang bagian selatan adalah hutan musim, bagian tengah berupa hutan campuran, dan di bagian utara berupa hutan cemara. Iklim di Jepang sedang dengan pembagian empat musim yang jelas. Meskipun demikian, iklim di Jepang bagian utara dan selatannya berbeda. Di kala musim dingin menerjang Jepang,  di kawasan utara Jepang seoerti di Hokkaido mengalami musim salju. Berkebalikan dengan di kawasan utaranya yang malah beriklim sub-tropis. Iklim di Jepang juga sangat terkait dengan tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin, dan sebaliknya dikala musim panas.
Jepang merupakan kawasan beriklim sederhana dengan empat musim yang jelas. Disebabkan oleh jarak yang jauh dari utara ke selatan jepang. Iklimnya berbeda dari kawasan ke kawasan di mana utara jepang mengalami iklim yang sangat sejuk pada musim salju dan selatan jepang mengalami iklim subtropis. Iklim jepang juga dipengaruhi oleh tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke lautan pasifik pada musim salju dan sebaliknya pada musim panas.
Iklim jepang terbagi atas enam zona iklim, yaitu :
1.      Hokkaido : Hokkaido mempunyai iklim yang sederhana yang disertai musim salju yang panjang dan sejuk. Pada musim panas bersuhu rendah dan sejuk. Penguapan tidak besar tetapi kepulauan-kepulauannya sering membentuk tebing salju yang tinggi ketika musim salju.
2.      Laut Jepang : Tiupan angin barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik tetapi kadangkala suhu kawasan ini dapat dapat mencapai suhu yang sangat tinggi karena fenomena angin foehn.
3.      Dataran Tinggi Tengah (Chuo-Kochi) : Mempunyai iklim kawasan pedalaman biasa. Perbedaan suhu antara musim panas dan musim dingin dan waktu malam dan siang amat berbeda. Penguapan ringan.
4.      Laut Pedalaman Seto : Iklim sederhana sepanjang tahun karena kawasan gunung Chugoku dan gunung Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim.
5.      Lautan Pasifik : Mengalami musim sejuk yang mempunyai sedikit penurunan salju serta panas dan lembab pada masa musim panas disebabkan oleh tiupan angin musim dari tenggara.
a.        6  6.   Nansei-shoto (Ryukyu) atau kepulauan di barat daya Jepang : Mempunyai iklim subtropis mengalami musim salju yang agak panas dan musim panas yang bersuhu tinggi. Penguapan sangat berat terutama pada musim hujan. Topan adalah perkara biasa.

Musim di Jepang
Jepang merupakan salah satu negara yang beriklim sub tropis yang di cirikan dengan empat musim, dan di antara empat musim tersebut terdapat batas yang jelas dan mempunyai jangka waktu yang hampir sama, yaitu masing-masing kurang lebih tiga bulan. Empat musim itu adalah, Musim Semi (Spring, , haru) Musim Panas (Summer, , natsu) Musim Gugur (Autumn, , aki) Musim Dingin (Winter, , fuyu). Musim Panas diawali dengan musim hujan sekitar seminggu yang disebut Tsuyu (梅雨).
1.      Musim Semi (Spring, , haru)
Musim semi terjadi pada bulan Maret, April  dan Mei. Orang Jepang pada gembira karena hari-hari dingin dan tidak bersahabat telah berakhir. Musim Semi ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon plum (, ume). Setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup-kuncup bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura (). Musim Semi juga merupakan musim awal dari sekolah, kerja, pembukuan dan lain-lainnya. Misal tahun ajaran baru sekolah di Jepang, dimulai tanggal 1 April, demikian juga pembukuan perusahaan, dan lain-lainnya.
Musim semi di jepang selalu identik dengan sakura dan perayaan Hanami. Hanami atau Ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan Bunga, khususnya bunga Sakura (). Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura. Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam Familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem,persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata “sakura” adalah kata “saku” (bahasa jepang untuk “mekar”) ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak “ra“. Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms. Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.Pohon sakura berbunga setahun sekali, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulanmaret sampai awal bulan april di saat cuaca mulai hangat. Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan. Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua. Pada musim semi ini juga sekolah-sekolah dan universitas di Jepang memulai ajaran baru. Sedangkan para petani di Jepang memasuki masa tanam, karena udara dan iklim mendukung untuk bertani.

2.      Musim Panas (Summer, , natsu)
                  Setelah musim semi berakhir, dilanjutkan dengan musim panas yakni pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Musim Panas diawali dengan musim hujan sekitar seminggu, yang disebut Tsuyu (梅雨). Musim Panas di Jepang bisa mencapai suhu maximum 35oC, dengan kelembapan lebih dari 90%. Musim Panas dimulai sekitar bulan Juni ditandai dengan pohon-pohon hijau dan nyanyian ribut serangga yang bernama ‘Semi’. Sekolah di Jepang memberi libur Musim Panas sekitar sebulan. Salah satu aktivitas yang disukai kaum muda Jepang di Musim Panas adalah bermain ke pantai dan ke laut. Di musim panas masyarakat mengadakan matsuri (festival) musim panas. Festival musim panas disebut Tanabata.
Setiap wilayah di Jepang merayakan Tanabata dengan ciri khas masing-masing. Tetapi pada dasarnya adalah untuk merayakan pertemuan Putri Shokujo/Orihime (personifikasi bintang Vega) dengan Pangeran Kengyu/Hikoboshi (personifikasi bintang Altair) pada malam tanggal 7 Juli. Sedangkan festival Tanabata yang diadakan di daerah pertanian lebih dimaksudkan untuk pensucian diri dalam rangka untuk persiapan menjelang festival Obon. Menjelang festival Tanabata, tiap orang menyiapkan hiasan tanzaku yang digantungkan pada dahan pohon bambu. Tanzaku adalah guntingan kertas 5 warna (merah, biru, kuning, putih dan kuning muda) yang berisi tulisan puisi pendek. Namun biasanya orang menuliskan permohonan atau cita-cita dengan harapan dapat dikabulkan oleh dewa yang akan turun dari langit.  

3.      Musim Gugur (Autumn, , aki)
Musim gugur dimulai pada bulan September dan berakhir pada bulan November, merupakan saat yang dekat dengan musim semi kedua. Temperatur udara menjadi lebih nyaman, hari-hari yang nyaman lebih sering dan gugurnya daun-daun yang bewarna-warni sama mengesankannya dengan mekarnya bunga sakura.
Musim Gugur, ditandai dengan mulai rontoknya dedaunan di pohon-pohon, dan berakhirnya hari panas dan lembab. Berawal sekitar bulan September. Musim ini terkenal dengan daun yang berubah warna jadi kuning, merah, oranye, dan disebut Momiji (紅葉). Para binatang liar seperti beruang, mengumpulkan persediaan makanan untuk ditimbun selama mereka tidur jangka lama di Musim Dingin. Musim gugur adalah musim terindah di Jepang. Musim gugur di Jepang sangat identik dengan jernihnya langit biru yang disebut dengan akizora (langit musim gugur), daun-daun yang berguguran, musim panen dan suara serangga. Namun yang paling memikat adalah berubahnya warna daun pada berbagai jenis pohon. Awal musim gugur bertepatan dengan berakhirnya liburan sekolah dan liburan musim panas, sehingga murid-murid mulai masuk sekolah dengan semester yang baru. Seragam sekolah pun berganti dari seragam sekolah musim panas yang tipis dan berlengan pendek, menjadi seragam berwarna gelap dan bertangan panjang. Hari pergantian seragam ini disebut dengan koromogae no hi. Pakaian orang biasa pun mulai berganti dengan bahan wol. Pada pertengahan bulan September, bulan purnama terlihat bersinar penuh. Ini disebut dengan chuusuu no meigetsu (bulan purnama di pertengahan musim gugur). Pada malam bulan purnama inilah orang Jepang menikmati indahnya bulan yang disebut dengan istilah tsukimi (melihat bulan). Pada musim gugur tepatnya tanggal 23 September, ada sebuah hari yang dikenal dengan shubun no hi (hari equinox), dimana saat itu matahari tepat melintasi ekuator, sehingga lamanya siang sama dengan malam hari. Ini berarti langit pada jam 7 malam yang biasanya sudah gelap akan tampak seperti jam 4 sore. Memasuki bulan Oktober cuaca dirasakan sudah sangat sejuk, sehingga sangat cocok untuk melakukan berbagai aktivitas. Perusahaan maupun sekolah-sekolah akan mengadakan pertandingan olahraga yang disebut undokai (festival olahraga). Undokai ini dilakukan untuk merayakan Hari Kesehatan dan Olahraga (Taiku no Hi) pada tanggal 10 Oktober. Bulan Oktober juga sering disebut sebagai bulan pernikahan karena cuacanya sangat bersahabat.. Selain itu, bulan inijuga merupakan musim panen, mulai dari panen padi, sayur-sayuran hingga buah-buahan, terutama buah anggur, sehingga buah anggur menjadi buah khas musim gugur. Selama musim gugur, malam hari menjadi lebih panjang dan lebih sejuk. Orang Suhu udara di bulan November mulai lebih dingin, hal ini ditandai dengan pemandangan pohon momiji. Pemandangan inilah yang paling unik saat musim gugur di Jepang, mengingat momiji yang tidak akan tumbuh di daerah yang terlalu panas atau dingin. Pohon momiji yang ada di Jepang sangat beragam, seperti kaede, nara, kunugi, nishikigi, dll. Pada akhir musim gugur, pohon-pohon tersebut berubah warnanya, ada yang berwarna merah, kuning keemasan dan coklat. Setelah berubah warna, tak lama kemudian daun-daun dari pohon tersebut akan kering dan berguguran. Keharmonisan alam dalam setiap musimya selalu dijadikan sebagai suatu bagian kebudayaan oleh orang Jepang. Akhir November merupakan berakhirnya musim gugur di Jepang yang ditandai dengan turunnya salju di daerah utara kepulauan Jepang, seperti Hokkaido, tohoku dan Hokuriku. Saat itu orang-orang mulai memasang pemanas ruangan untuk mempersiapkan datangnya musim dingin.

4.      Musim Dingin (Winter, , fuyu)
                  Bulan Desember adalah awal musim dingin dan berakhir pada bulan februari. Musim Dingin, ditandai dengan turunnya butir-butir salju pertama di awal Desember. Di jaman dulu, Musim Dingin ini adalah musim yang paling berat, dan mungkin paling banyak menelan korban jiwa karena ganasnya cobaan alam dengan hawa dingin dan badai salju. Di beberapa daerah seperti Hokkaido di utara, suhu udara bisa mencapai -20 oC.
Musim dingin di Jepang sangatlah indah, terutama jika salju turun menutupi jalan – jalan dan pepohonan. Keadaan musim dingin di Jepang berbeda-beda tergantung letak geografisnya. Angin musiman yang dingin menerpa Jepang pada akhir November menyebabkan hujan dan salju di daerah – daerah bagian barat Jepang. Daerah Hokuriku [Prefektur Fukui, Ishikawa, Toyama, dan Niigata] yang dipisahkan dengan bagian lain Jepang oleh pegunungan dikenal dengan saljunya yang deras. Bila salju yang turun sedang deras derasnya, ada daerah – daerah yang ditutupi salju setebal 2-3m, ketinggiannya mampu menutupi atap rumah. Hal ini juga dapat mengganggu system transportasi di Jepang. Suhu di Hokkaido, pulau paling timur Jepang yang memang sudah dingin sepanjang tahun, bertambah dingin di musim ini. Rata – rata suhunya mencapai -4 oC. Badai salju bukan hal yang langka di daerah ini. Di daerah – daerah jepang yang menghadap laut Pasifik, musim dinginnya relative lebih ringan. Misalnya di Tokyo, rata – rata hanya sekitar 5 oC. Musim dingin ini adalah saat terbaik untuk menikmati Oden, yaitu sejenis sup yang biasanya berisi bakso ikan, telur rebus, daikon [lobak] dan konnyaku. Oden dimasak dalam mangkuk besar di tengah meja dan dimakan bersama – sama. \ Salju sangat dinantikan oleh para pemain ski dan snowboard, yang memenuhi resor – resor musim dingin. Ski adalah olahraga yang paling popular dari olahraga musim dingin lain. Jutaan orang menikmati olaharaga ini setiap tahunnya. Pada tahun 1996, sebanyak 16,1 juta orang Jepang menganggap ski sebagai hobi mereka. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari pusat pengembangan hiburan dan hobi di Jepang. Jumlah pemain ski bertambah sebanyak 4 juta orang sejak tahun 1988. Selain ski, olahraga musim dingin yang sangat digemari adalah ice skating dan snowboard. Tempat bermain ski yang paling terkenal di Jepang berada di Hakuba, Nagano. Bagi yang menginginkan suasana festival yang lebih tradisional, mereka dapat berjunjung ke festival musim dingin di Iwate. Festival yang mencampurkan nuansa tradisional dan modern ini telah berlangsung selama ratusan tahun. Di sana pengunjung dapat menikmati tarian dan music tradisional Jepang yang ditampilkan di atas perahu yang terapung. Di setiap tempat di bagian utara Jepang dapat kita jumpai festival musim dingin. Bahkan di desa – desa kecil di Hokkaido, para penduduk melakukan semacam perayaan bila salju mulai menumpuk. Musim dingin juga bertepatan dengan event Natal dan Tahun Baru yang menambah kemeriahan musim dingin di Jepang.

2.3 Analisis Berdasarkan Klasifikasi Iklim di Jepang
A.      Iklim Koppen
1.        Menghitung rata-rata jumlah curah hujan jepang selama 1 tahun.
2.        Menghitung rata-rata bulan kering jepang selama 1 tahun.

B.       Iklim Schmidt dan Ferguson
1.        Menghitung rata-rata bulan kering selama 10 tahun.
2.        Menghitung rata-rata bulan basah selama 10 tahun.
3.        Dianalisis dalam klasifikasi curah hujan Schmidt-Ferguson dan diagram iklim Schmidt dan Ferguson.

C.      Iklim Oldeman
Sama dengan perhitungan pada penentuan iklim menurut Schmit-Ferguson, yaitu unsur curah hujannya. Hanya saja pengklasifikasiannya saja yang berbeda.

D.      Iklim Thornthwaite
1.      Menghitung rasio keefektifan curah hujan atau rasio P-E, sebagai jumlah curah hujan bulanan dibagi dengan jumlah penguapan bulanan.
2.      Mengemukakan adanya efisiensi panas dengan menggunakan rumus rasio T-E dan indeks T-E.
3.      Masing-masing golongan kelembapan dan golongan suhu di konfirmasikan dengan penyebaran curah hujan musiman.
Iklim Tokyo Jepang
Iklim Jepang- gambaran iklim Jepang dan Cuaca Jepang termasuk prakiraan cuaca untuk Tokyo.
a.       Musim semi adalah musim terbaik yang ada di Jepang. Suhu yang hangat tapi tidak panas, tidak ada terlalu banyak hujan, dan Maret-April membawa bunga sakura yang terkenal adil dan merupakan waktu pesta pora dan festival. Hanya bersiap-siaplah untuk Golden Week (27 April - 6 Mei), hari libur terpanjang tahun, ketika semua orang perjalanan dan semua tempat sudah penuh dipesan.
b.      Musim panas dimulai dengan musim hujan yang suram di bulan Juni dan berubah menjadi mandi uap pada bulan Juli-Agustus, dengan kelembaban ekstrim dan suhu judul setinggi 40 ° C
c.       Musim gugur - Jatuh, mulai bulan September, adalah dekat kedua untuk musim semi. Suhu menjadi lebih ditoleransi, hari yang umum dan warna musim gugur dapat mengesankan seperti bunga sakura.
d.      Musim dingin adalah waktu yang baik untuk pergi ski musim semi atau panas-hopping, tapi karena Jepang belum mengetahui keajaiban pemanas sentral, hal ini sering sedih dalam ruangan dingin.
Iklim dan Suhu
Iklim Jepang Panduan Cuaca Suhu rata-rata & Grafik mengelusidasi dengan sinar matahari dan Data Curah Hujan & Informasi tentang Kecepatan Angin & Kelembaban:
a.        Tokyo, Jepang lintang dan bujur ; 35 ° 41'N 139 ° 46'E.
b.        Ketinggian; 5 m (16 kaki).
c.        Suhu rata-rata di Jepang adalah 15,1 ° C (59 ° F).
d.       Kisaran suhu bulanan rata-rata adalah 23 ° C.
e.        Rata-rata terpanas max / suhu tinggi adalah 31 ° C (88 ° F) pada bulan Agustus.
f.         Rata-rata terdengin min  / suhu rendah -1 ° C (30 ° F) pada bulan Januari.
g.        Jepang menerima rata-rata 1562 mm (61,5 in) curah hujan per tahun atau 130 mm (5,1 in) setiap bulan.
h.        Pada keseimbangan terdapat 117 hari setiap tahunnya yang lebih besar dari 0,1 mm (0,004 in) curah hujan (hujan, hujan es, salju atau hujan es) atau 10 hari occurrs pada bulan rata-rata.
i.          Bulan dengan cuaca terkering adalah Januari ketika pada keseimbangan 48 mm (1,9 in) dari hujan, hujan es es, atau salju turun di 6 hari.
j.          Bulan dengan cuaca paling basah adalah pada keseimbangan Oktober ketika 220 mm (8,7 in) hujan, hujan es, hujan es atau salju turun di 12 hari.
k.        Rata-rata kelembaban relatif rata-rata untuk satu tahun dicatat sebagai 71,2% dan secara bulanan itu berkisar dari 60% pada bulan Januari & Februari sampai 80% pada bulan Juli.
l.          Ada berbagai rata-rata jam sinar matahari di Jepang antara 4,4 jam per hari di bulan Oktober dan 6,6 jam per hari di Agustus.
m.      Pada keseimbangan ada jam sinar matahari per tahun 2020 dan sekitar 5,5 jam sinar matahari setiap hari.
n.        Pada keseimbangan ada 52 hari setiap tahunnya mendaftar embun beku di Jepang dan pada bulan Januari ada pada rata-rata 20 hari dengan embun beku.
Bulan
Suhu (ͦ  C)
Ch (mm)
Suhu (ͦ F)
Ch (inci)
Ratio P-E
Ratio T-E
Kelembapan
Relatif
Januari
4
48
39
1.9
5.58
1.75
60
Februari
5
73
41
2.9
8.28
2.25
60
Maret
8
101
46
4.0
10
3.5
63
April
14
135
56
5.3
10.44
6
68
 Mei
18
131
64
5.2
8.56
8
73
Juni
22
182
71
7.2
10.73
9.75
79
Juli
26
146
78
5.7
7.33
11.5
80
Agustus
27
147
81
5.8
7.13
12.25
79
September
24
217
74
8.5
12.23
10.5
79
Oktober
17
220
63
8.7
15.47
7.75
77
November
12
101
53
4.0
8.2
2.25
71
Desember
7
61
45
2.4
5.87
3.25
65
Data Meteorologi Negara Jepang
a.    Iklim Matahari
Secara geografis Jepang letak lintang dan bujur antara 35 ° - 41'N 139 ° - 46'E. Daerah ini berada di antara 23 ½ LU-40 LU maka berdasarkan iklim matahari, Jepang memiliki tipe iklim subropik. Mempunyai ciri amplitude suhu tahunan yang lebih besar daripada iklim tropis. Tetapi suhu tertinggi bulanan tidak diimbangi dengan curah hujan yang tinggi seperti pada iklim tropis.
b.        Iklim Junghuhn
Jepang mempunyai ketinggian kurang lebih 5 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata diatas 15,5°C. menurut klasifikasi iklim berdasarkan Junghuhn maka daerah ini termasuk Zona Panas.


c.    Iklim Koeppen
Berdasarkan data suhu dan curah hujan Jepang dapat diketahui:
Ø       Suhu bulan terdingin 4°C (39°F), daerah ini termasuk tipe iklim C.
Ø       Curah Hujan pada Bulan Terkering 48mm (1,9nchi). 44mm<60mm
Termasuk iklim Cwa karena memiliki musim dingin dan kering, memiliki iklim subtropis dengan musim panas yang panas lembab tanpa musim kemarau.
d.   Iklim Thornthwaite
Berdasarkan tabel perhitungan ratio P-E dan T-E dapat diketahui:
1.    Indeks P-E = 109,82
Termasuk golongan B yakni daerah lembab dengan keefektifan tanaman berupa hutan.
2.    Indeks T-E = 81,42
Termasuk golongan suhu B′ = mesothermal.
Menurut Thornthwaite, jepang memiliki tipe iklim BB′s termasuk daerah tropis lembab dengan keefektifan tanaman berupa hutan dan defisit curah hujan terjadi pada musim panas.
e.         Iklim Mohr
Klasifikasi iklim menurut Mohr, Jepang termasuk Golongan II yaitu daerah agak basah karena memiliki 1 bulan kering dalam setahun.
f.         Iklim Schmidt Dan Ferguson
Harga quotient Q = 11,11% termasuk tipe iklim A, memiliki iklim yang dingin, daerah lahannya sangat basah dan hutannya hutan hujan tropis.
g.    Iklim Oldeman
Apabila dikonversikan dengan data Iklim Jepang, maka akan diperoleh:
Ø         Jumlah bulan basah terjadi 1 kali, termasuk kategori iklim E dikarenakan bulan basah teerjadi 1 kali.
Ø         jumlah bulan kering terjadi 3 kali, termasuk kategori 2 karena bulan basah terjadi 2-4 kali.
Ø         jumlah bulan lembab terjadi 8 kali
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Jepang menurut perhitungan Oldeman beriklim , yaitu < 3 bulan basah berurutan dan 2 - 4 bulan kering. dengan interpretasi agroklimat lahan pertanian yaitu satu kali panenan tanaman. Tanaman sekunder contohnya, ubi kayu, ubi jalar, dan tebu.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan analisa dari beberapa klasifikasi tersebut diketahui bahwa iklim di Mesir adalah sebagai berikut:
1.            Iklim matahari: iklim di Jepang adalah subtropik
2.            Iklim Jonghun: iklim di Jepang adalah iklim zona panas
3.            Iklim Thornthwaite : iklim di Jepang iklim BB′s termasuk daerah tropis lembab dengan keefektifan tanaman berupa hutan dan defisit curah hujan terjadi pada musim panas.
4.            Iklim Koppen : iklim di Jepang termasuk kelompok iklim Cwa karena memiliki musim dingin dan kering.
5.            iklim Mohr : iklim di Jepang termasuk Golongan II yaitu daerah agak basah karena memiliki 1 bulan kering dalam setahun.
6.            Iklim Schmidt-Ferguson: iklim di Jepang Q = 11,11% termasuk tipe iklim A, memiliki iklim yang dingin, daerah lahannya sangat basah dan hutannya hutan hujan tropis.
7.            Iklim Oldeman: iklim di Jepaang termasuk iklim , yaitu < 3 bulan basah berurutan dan 2 - 4 bulan kering.
Dari beberapa klasifikasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi iklim di Jepang ialah lembab.












DAFTAR PUSTAKA

http://mrplugman.blogspot.com/2013_10_01_archive.html
Utomo, Dwiyono Hari. 2009. Meteorologi Klimatologi Dalam Studi Geografi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Slamet Kistiyanto, Marhadi. 2004. Geografi Regional Indonesia (Bagian Alamiah). Malang: Universitas Negeri Malang.
Rifai, Ali. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Surabaya: Bina Ilmu.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar