BAB I
PEDAHULUAN
1.1Latar
Belakang Masalah
Masalah remaja (usia >10-19
tahun) merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional di
Indonesia. Masalah remaja terjadi karena mereka tidak dipersiapkan mengenai
pengetahuan tentang aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa
anak ke dewasa. Masalah kesehatan remaja mencangkup aspek fisik biologis dan
mental social. Pada masa remaja adalah masa-masa yang rawan terhadap penyakit
dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya.
Kesehatan reproduksi remaja
adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut system, fungsi dan proses reproduksi
yang dimiliki remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta
social.
Kegiatan seksual
menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah kesehatan
reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun
melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi Penyakit
Menular Seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara global 40% dari semua
kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan
terakhir adalah, setiap hari ada 7.000 remaja terinfeksi HIV (PATH, 1998). Oleh
karena itu penyebaran informasi kesehatan dikalangan remaja, perlu diupayakan
secara tepat guna agar dapat memberi informasi yang benar dan tidak terjerumus
terutama di institusi pendidikan sekolah.
Remaja perlu mengetahui
kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses
reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang
benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab
mengenai proses reproduksi
1.2 Perumusan
Masalah
- Apa itu kesehatan reproduksi remaja?
- Mengapa remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi?
- Apa saja dampak negatifnya jika kita tidak bisa menjaga kesehatan reproduksi sendiri?
- Apa saja penyakit yang penyerang sistem reproduksi?
- Bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi bagi remaja
1.3 Tujuan
Penelitian
- Agar remaja mengetahui arti dari kesehatan reproduksi remaja (KRR).
- Agar remaja dapat mengetahui betapa pentingnya kesehatan reproduksi remaja pada masa pubertas.
- Untuk mengetahui dampak negativenya jika kita tidak menjaga kesehatan reproduksi sendiri.
- Agar kita mengetahui berbagai penyakit yang menyerang alat reproduksi.
- Agar remaja dapat mengetahui cara yang baik dan benar tentang bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kesehatan Reproduksi Remaja
Dalam proses tumbuh kembang, masa
remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Proses ini
ditandai dengan pertumbuhan fisik dan pematangan fungsi organ hormonal serta
pengaruh lingkungan. Factor-faktor ini berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi
Remaja yang didefinisikan sebagai seuatu keadaan kesehatan yang sempurna secara
fisik, mental dan social dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi.
Reproduksi
adalah suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi
kelestarian hidup (ICPD, 1994). Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat
jasmani, rohani dan bukan hanya terlepas dari ketidakhadiran penyakit atau
kecacatan semata, yang berhubungan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
Kesehatan
reproduksi menurut Depkes (2004) adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan)
dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta
prosesnya. Iskandar (1995), menambahkan bahwa kesehatan reproduksi yaitu
mencakup kondisi dimana wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks secara aman,
dengan atau tanpa tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan,
wanita dimungkinkan menjalankan kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang
sehat serta didalam kondisi siap merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan
reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak
semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat
secara mental serta sosial kultur (BKKBN, 2001 ).
2.2 Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja
Hal yang berhubungan dengan
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yaitu pubertas yang mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa pubertas
terjadi perubahan badaniah yang menandai adanya kemampuan untuk melanjutkan
keturunan (reproduksi). Ada uang menyebut pubertas sebagai saat pematangan
seksual. Perubahan ini disertai perubahanmental dan akan mempengaruhi
perilakumu.
Perubahan yang terjadi pada
setiap orang itu berbeda-beda, karena setiap orang memiliki perbedaan saat
kematangan sekseual. Biasanya perempan mengalami pubertas lebih awal pada usia
11-12 tahun, sedangkan laki-laki pada usia 13-15 tahun.
Di
Indonesia, batasan remaja mendekati batasan PBB tentang pemuda kurun
usia 14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus Penduduk 2010.
Menurut sensus ini, jumlah remaja Indonesia adalah 147.338.075 jiwa atau 18,5%
dari seluruh penduduk Indonesia. Pedoman umum masyarakat Indonesia untuk
menentukan batasan usia remaja yaitu 11 – 24 tahun dan belum menikah.
Adapun J.J. Rosseau membagi perkembangan jiwa manusia
menurut perkembangan perasaannya, yang membaginya menjadi 4 tahap yaitu:
1. Umur 0-4 atau 5 tahun: masa kanak- kanan (infancy).
2. Umur 5 –12 tahun: masa bandel (savage stage).
3. Umur 12 –15 tahun: bangkitnya akal (rasio), nalar (reason)
dan kesadaran diri (self consciousness).
4. Umur 15-20 tahun: masa kesempurnaan remaja (adolescence proper)
dan merupakan puncak perkembangan emosi.
a.
Perkembangan Fisik pada
Remaja
Pada masa remaja seseorang mengalami pertumbuhan fisik yang lebih
cepat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Ini nampak pada organ seksualnya,
dimana biologik sampai pada kesiapan untuk melanjutkan keturunan. Ciri
sekunder individu dewasa adalah pada pria tampak tumbuh kumis, jenggot dan
rembut sekitar alat kelamin dan ketiak. Rambut yang tumbuh relatif lebih kasar.
Suara menjadi lebih besar, dada melebar dan berbentuk segitiga, serta kulit
relatif lebih kasar. Dan pada wanita tampak rambut mulai tumbuh di sekitar alat
kelamin dan ketiak, payudara dan panggul mulai membesar, dan kulit relatif
lebih halus.
Sedangkan organ kelamin juga mengalami
perubahan ke arah pematangan yaitu:
b)
Pada pria, sejak usia ini
testis akan menghasilkan sperma yang tersimpan dalam skrotum. Kelenjar prostat
menghasilkan cairan semen, dan penis dapat digunakan untuk bersenggama dalam
perkawinan. Seorang pria dapat menghasilkan puluhan sampai jutaan sperma sekali
ejakulasi dan mengalami mimpi basah, dimana sperma keluar dengan sendirinya
secara alamiah.
c)
Pada wanita, kedua indung
telur (ovarium) akan menghasilkan sel telur (ovum). Hormon
kelamin wanita mempersiapkan uterus (rahim) untuk menerima hasil
konsepsi bila ovum dibuahi oleh sperma, juga mempersiapkan vagina
sebagai penerima penis saat senggama. Sejak saat ini wanita akan mengalami ovulasi
dan menstruasi. Pada masa menjelang menstruasi pertama (menarch) remaja
putri sangatlah sensitif. Mereka juga seringkali mengalami masa prementruasi
syndrome (PMS) yang sangat berat.
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium dan
jika tidak dibuahi, maka ovum akan mati dan terjadilah menstruasi. Menstruasi
adalah peristiwa alamiah keluarnya darah dari vagina yang berasal dari uterus
akibat lepasnya endometrium sebagai akibat dari ovum yang
tidak dibuahi.
b.
Perkembangan Psikosial
pada Remaja
Kesadaran
akan bentuk fisik yang bukan lagi anak-akan menjadikan remaja sadar
meninggalkan tingkah laku anakanaknya dan mengikuti norma serta aturan yang
berlaku. Menurut Havigrust aspek psikologis yang menyertainya yaitu:
a.
Menerima kenyataan (realitas)
jasmani
b.
Mencapai hubungan sosial
yanglebih matang dengan teman sebaya.
c.
Menjalankan peran-peran
sosial menurut jenis kelamin sesuaikan dengan norma.
d.
Mencapai kebebasan emosional
(tidak tergantung) pada orang tua atau orang dewasa lain.
e.
Mengembangkan kecakapan
intelektual serta konsep untuk bermasyarakat.
f.
Memilih dan mempersiapkan
diri untuk suatu pekerjaan atau jabatan.
g.
Mencapai kebebasan ekonomi,
merasa mampu hidup dengan nafkah sendiri.
2.3 Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
a)
Hamil
yang Tidak Dikehendaki (Unwanted Pregnancy)
Kehamilan yang tidak dikehendaki (Unwanted pregnancy) merupakan
salah satu akibat dari kurangnya pengetahuan remajamengenai perilaku seksual
remaja. Faktor lain penyebab semakin banyaknya terjadi kasus kehamilan yang
tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) yaitu anggapan-anggapan remaja yang
keliru seperti kehamilan tidak akan terjadi apabila melakukan hubungan seks
baru pertama kali, atau pada hubungan seks yang jarang dilakukan, atau hubungan
seks dilakukan oleh perempuan masih muda usianya, atau bila hubungan seks
dilakukan sebelum atau sesudah menstruasi, atau hubungan seks dilakukan dengan
menggunakan teknik coitus interuptus (senggama terputus) (Notoadmodjo, 2007).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Khisbiyah (1995)
terdapat responden yang mengatakan untuk menghindari kehamilan maka hubungan
seks dilakukan di antara dua waktu menstruasi. Informasi itu melakukan hubungan
seks diantara dua menstruasi ini tentu saja bertentangan dengan kenyataan bahwa
sebenarnya masa anatara dua siklus menstruasi merupakan masa subur bagi seorang
wanita (Notoatmodjo, 2007).
Kehamilan yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) membawa
remaja pada dua pilihan yaitu melanjutkan kehamilan kemudian melahirkan dalam
usia remaja (early childbearing) atau menggugurkan kandungan merupakan pilihan
yang harus remaja itu jalani. Banyak remaja putri yang mengalami kehamilan yang
tidak diinginkan (unwanted pregnancy) terus melanjutkan kehamilannya.
Menurut Affandi (1995) cit Notoatmodjo (2007) konsekuensi
dari keputusan untuk melanjutkan kehamilan adalah melahirkan anak yang dikandungnya
dalam usia yang relatif muda. Hamil dan melahirkan dalam usia remaja merupakan
salah satu faktor resiko kehamilan yang tidak jarang membawa kematian ibu.
Kematian ibu yang hamil dan melahirkan pada usia kurang dari 20 tahun lebih
besar 3-4 kali dari kematian ibu yang hamil dan melahirkan pada usia 20-35
tahun. Dari sudut kesehatan obstetri, hamil pada usia remaja dapat mengakibatkan
resiko komplikasi pada ibu dan bayi antara lain yaitu terjadi perdarahan pada
trimester pertama dan ketiga, anemia, preeklamsia, eklamsia, abortus, partus
prematurus, kematian perinatal, berat bayi lahir rendah (BBLR) dan tindakan
operatif obstetri (Sugiharta, 2004) cit (Soetjiningsih, 2004).
b)
Aborsi
Aborsi (pengguguran) berbeda dengan
keguguran. Aborsi atau pengguguran kandungan adalah terminasi (penghentian)
kehamilan yang disengaja (abortus provokatus). Abortus provocatus yaitu
kehamilan yang diprovokasi dengan berbagai macam cara sehingga terjadi
pengguguran. Sedangkan keguguran adalah kehamilan berhenti karena faktor-faktor
alamiah (abortus spontaneus) (Hawari, 2006). Data yang tersedia dari 1.000.000
aborsi sekitar 60,0% dilakukan oleh wanita yang tidak menikah, termasuk para
remaja. Sekitar 70,0- 80,0% merupakan aborsi yang tidak aman (unsafe abortion).
Aborsi tidak aman (unsafe abortion) merupakan salah satu faktor menyebabkan kematian
ibu.
Menurut Hawari (2006), aborsi yang
disengaja (abortus provocatus) ada dua macam yaitu pertama, abortus provocatus
medicalis yakni penghentian kehamilan (terminasi) yang disengaja karena alasan medik.
Praktek ini dapat dipertimbangkan, dapat dipertanggungjawabkan dan dibenarkan
oleh hukum. Kedua, abortus provocatus criminalis, yaitu penghentian kehamilan
(terminasi) atau pengguguran yang melanggar kode etik kedokteran, melanggar
hukum agama, haram menurut syariat Islam dan melanggar Undang-Undang
(kriminal).
c)
Penyakit
Menular Seksual (PMS)
Menurut Notoatmodjo (2007), penyakit
menular seksual merupakan suatu penyakit yang mengganggu kesehatan reproduksi
yang muncul akibat dari prilaku seksual yang tidak aman. Penyakit Menular Seksual
(PMS) merupakan penyakit anak muda atau remaja, karena remaja atau anak muda
adalah kelompok terbanyak yang menderita penyakit menular seksual (PMS)
dibandingkan kelompok umur yang lain. PMS adalah golongan penyakit yang
terbesar jumlahnya (Duarsa, 2004) cit (Soetjiningsih, 2004) Remaja sering kali
melakukan hubungan seks yang tidak aman, adanya kebiasaan bergani-ganti
pasangan dan melakukan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan untuk
tertular Penyakit Menular Seksual (PMS), seperti Sifilis, Gonore, Herpes,
Klamidia. Cara melakukan hubungan kelamin pada remaja tidak hanya sebatas pada genital-genital
saja bisa juga orogenital menyebabkan penyakit kelamin tidak saja terbatas pada
daerah genital, tetapi juga pada daerah-daerah ekstra genital (Notoatmodjo,
2007).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi meningkatnya resiko penularan penyakit menular seksual (PMS)
pada remaja adalah faktor biologi, faktor psikologis dan perkembangan kognitif,
perilaku seksual, faktor legal dan etika dan pelayanan kesehatan khusus remaja.
d)
HIV/AIDS
(Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immunodeficiency Syndrome)
AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala penyakit dengan
karakteristik defisiensi kekebalan tubuh yang berat dan merupakan manifestasi
stadium akhir infeksi virus “HIV” (Tuti Parwati, 1996) cit (Notoatmodjo, 2007).
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah retrovirus RNA tunggal yang menyebabkan
AIDS (Limantara, dkk, 2004) cit (Soetjiningsih, 2004). Menurut Limantara (2004)
cit Soetjiningsih (2004) faktor yang beresiko menyebabkan HIV pada remaja
adalah perubahan fisiologis, aktifitas sosial, infeksi menular seksual, prilaku
penggunaan obat terlarang dan anak jalanan dan remaja yang lari dari rumah.
Perubahan fisiologis yang dapat menjadi resiko penyebab infeksi dan perjalanan alamiah
HIV meliputi perbedaan perkembangan sistem imun yang berhubungan dengan jumlah
limfosit dan makrofag pada stadium pubertas yang berbeda dan perubahan pada
sistem reproduksi.
Aktifitas seksual tanpa proteksi
merupakan resiko perilaku yang paling banyak pada remaja. Hubungan seksual dengan
banyak pasangan juga meningkatkan resiko kontak dengan virus HIV. Ada tiga tipe
hubungan seksual yang berhubungan dengan transmisi HIV yaitu vaginal, oral, dan
anal.
2.4 Jenis-jenis
penyakit yang menyerang Reproduksi Remaja
Jenis-jenis penyakit yang menyerang
reproduksi remaja antara lain:
1. Gonorrhea (GO)
Penyakit
yang disebabkan bakteri Neisseeria gonnorreheae, masa inkubasi atau masa
tunasnya 2-10 hari sesudah kuman masuk ke tuuh melalui hubungan seks.
2. Sifilis (Raja Singa)
Penyakit
yang disebabkan kuman treponema Pallidum. Masa inkubasinya atau masa tunasnya
2-6 minggu, kadang-kadang sampai 3 bulan sesudah kuman masuk kedalam tubuh
melalui hubungan seks. Setelah itu beberapa tahun dapat berlalu tanpa gejala.
3. Herpes Genitalis
Penyakit
yang disebabkan virus herpes simplex, dengan masa inkubasi atau masa tunasnya
4-7 hari sesudah masuk ke tubuh melalui hubungan seks.
4. Trikomoniasis Vaginalis
Disebabkan
oleh sejenis protozoa Trikomonas Vaginalis. Pada umumnya dikeluarkan melalui
hubungan seks.
5. Charcroid
Penyebabnya
adalah bakteri Haemophilus ducrey, dan dikeluarkan melalui hubungan seksual.
6. Klamida
Penyakit
menular seksual ini disebabkan oleh Klamida trachomatis.
7. Kondiloma akuminata Genital Warts
(HPV)
Penyebabnya
adalah virus Human Paipilloma.
2.5 Penyebab
timbulnya penyakit PMS/HIV yang menyerang kesehatan reproduksi remaja
a. Hubungan seks dengan pasangan yang
mengidap HIV, naik melalui vagina, dubur, maupun mulut.
b. Jarum suntik dan alat-alat penusuk
(tindik, tattoo, cukur kumis jenggot) yang tercemar HIV.
c. Transfursi darah atau produk darah
yang mengandung HIV.
d. Ibu hamil yang mengidap HIV kepada
bayi dalam kandungan.
2.6 Cara
menanggulangi penyakit PMS/HIV yang penyerang system reproduksi
a. Hindari perbuatan-perbuatan yang
beresiko untuk kehidupanmu kelak.
b. Tidak melakukan hubungan seksual
sebelum menika.
c. Berani menolak ajakan yang beresiko
tertular PMS atau HIV/AIDS.
d. Pilih teman yang berakhlak baik.
e. Bagi remaja yang sudah menikah harus
saling setia. Artinya tidak melakukan
hubungan seksual dengan orang lain.
f. Gunakannlah masa remajamu untuk
hal-hal yang bermanfaat.
2.7 Pentingnya
kebersihan dan kesehatan pribadi bagi remaja
Kebersihan merupakan hal yang
penting dalam pencegahan berbagai pengakit infeksi, menjaga kesegaran dan
keindahan tubuh. Menjaga kebersihan tubuh sangat penting bagi semua orang
terlebih pada remaja dengan banyak aktivitas gerak dan olahraga.tubuh cepat
berkeringat dan debu menempel pada tubuh sehingga perlu dibersihkan dengan
segera. Kemungkinan penyakit infeksi yang timbul antara lain
1. Infeksi pencernaan
2. Kulit
3. Tangan
4. Kaki
5. Kuku
6. Alat kelamin
2.8 Penanganan yang Dilakukan Untuk
Mencegah Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
Penanganan
yang dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi remaja adalah
melalui empat pendekatan yaitu institusi keluarga, kelompok sebaya (peer
group), institusi sekolah dan tempat kerja. Institusi keluarga disini
diharapkan orang tua harus mampu menyampaikan informasi tentang kesehatan
reproduksi dan sekaligus memberikan bimbingan sikap dan prilaku kepada remaja.
Peer group diharapkan mampu tumbuh
menjadi peer educator yang diharapkan dapat membahas dan menangani permasalahan
kesehatan reproduksi remaja. Institusi sekolah dan tempat kerja merupakan jalur
yang sangat potensial untuk melatih peer group ini, karena institusi sekolah
dan tempat kerja ini sangat mempengaruhi kehidupan dan pergaulan remaja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini bahwa kesehatan reproduksi
remaja itu sangat berkaitan erat dengan remaja pada saat mereka mengalami masa
pubertas. Jika kita tidak bertanggung jawab dengan yang kita lakukan maka akan
menyebabkan dampak bagi diri kita di kehidupan mendatang.
3.2 Saran
Saran yang ingin saya sampaikan
kepada para pembaca bahwa hal yang paling penting bagi remaja yaitu
mengendalikan nafsu birahi karena kegagalan mengendalikan nafsu birahi pada
masa remaja dapat mengakibatkan kehamilan atau PMS. Mengingat pergaulan remaja
saat ini yang tidak terbatas sehingga pengetahuan tentang alat reproduksi
remaja sangat bermanfaat untuk mencegah dan menghindari terjadi hal-hal yang
merugikan remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Makasih ya mbak atas informasinya sangat bermanfaat
BalasHapussalam kenal dari Manisan kolang kaling
salam kenal
HapusArtikel kesehatan maksih mas admin atas artikelnya,mudah di pahami oleh pembaca dan bermanfaat bagi orang banyak.thanks.
BalasHapusmakasih gan artikelnya sangat membantu gan...
BalasHapusdi tunggu artikelnya yang lain.
Obat Pembesar Penis
Punya Problem Penyakit Menular Seksual ? konsultasi chat online dengan dokter spesialis Kesehatan kelamin Gratis aman terjaga, privasi pasien terlindungi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi, penyakit Kencing nanah, herpes, sipilis, keputihan, Kutil kelamin ( Kodiloma Akuminata)ejakulasi dini dan masalah kelamin lainya
BalasHapuswww.klinikapollo.com
assalamualaikum mau tanya nama penulis artikel ini siapa ya ?
BalasHapusbagus sekali ya min artikel ini , saya sangat terbantu oleh artikel yang bagus ini dan menambah wawasan saya , saya berharap anda bisa terus berkarya untuk anak banga , dan pastinya saya mendoakan yang terbaik untuk anda sukses selalu dan sehat selalu
BalasHapusbandarq terpercaya
agen domino teraman dan terpercaya
jika ada salah saya dalam pengetikan saye meminta maaf,salam hormat terdalam saya, terima kasih
Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }
BalasHapus