KATA PENGANTAR
Pertama, tidak lupa kami haturkan segala puja dan puji syukur ke hadiratAllah
SWT yang telah membuat kita semua sehat walafiat. Kedua, shalawat sertasalam
mudah-mudahan tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Situasi pada saat ini kita sangat membutuhkan pengetahuan
lebih tentang bahasa Bahasa Arab. Selain kitab yang kita gunakan dari
junjungan kita NabiMuhammad SAW menggunakan Bahasa Arab, pokok-pokok rujukan
yangdicantumkan dalam hadits Nabi pun juga berbahasa Arab. Apabila kita membel
terjemahan dari kitab-kitab yang menjadi rujukan Nabi, biasanya akan
terdapat banyak kekeliruan di dalamnya. Oleh sebab itu, bahasa Arab harus
dipelajari sejak dini.
Penulis menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
…………,
………2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………i
KATA PENGANTAR …………………………………………ii
DAFTAR ISI …………………....……………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………1
1.3 Tujuan Pembahasan …………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Media Pembelajaran Bahasa Arab …………………………2
2.2 Strategi Pengajaran …………………………………………7
2.3 Seni Mengajar Bahasa Arab …………………………………8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
…………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menguasai
Bahasa Arab merupakan kebutuhan yang sangat urgen bagi umat Islam. Hal ini
karena sumber ajaran Islam secara orisinil diturunkandalam Bahasa Arab. Tanpa
mempelajari Bahasa Arab, mustahil hukum Islamakan dapat diketahui dan bahkan
ditegakkan. Kaitannya dengan mempelajari bahasa, kita tidak bisa terlepas
dari media yang dipakai, strategi, dan seni mengajar.Dalam tulisan ini, penulis
akan membahas metode, strategi, dan seni mengajar bahasa Arab
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka perlu diperhatikan
segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian
faktor penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses
pengajaran merupakan salah satu faktor yang sangat dominan. Untuk itu perlu
sekali dalam proses pengajaran diciptakan suasana yang kondusif, agar siswa
benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut.Dalam kaitannya
dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif, media merupakan salah satu
faktor yang turut menentukan keberhasilan pengajaran.
Penggunaan media dalam pengajaran bahasa Arab bertitik tolak
dari teori yang mengatakan bahwa totalitas persentase banyaknya ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh seorang terbanyak dan
tertinggi melalui indra lihat dan pengalaman langsung melakukan sendiri,
sedangkan selebihnya melalui indra dengar dan indra lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasaarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat kita rumuskan masalahnya,
yakni sebagai berikut:
1.
Media
yang dipakai dalam pengajaran bahasa Arab?
2.
Strategi
apa saja yang perlu diterapkan dalam pengajaran bahasa?
3.
Bagaimana
seni mengajar bahasa Arab?
1.3 Tujuan Pembahasan
Dalam
rumusan masalah di atas, sudah diketahui segala sesuatunya yang perlu di
bahas dalam pembahasan nanti, yaitu:
1.
Untuk
mengetahui media yang dipakai dalam pengajaran bahasa arab.
2.
Untuk
mengetahui strategi-strategi yang dipakai dalam pengajaran bahasa arab.
3.
Untuk
mengetahui seni mengajar bahasa arab.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Media
Pembalajaran Bahasa Arab
Pengajaran
merupakan aktivitas atau proses yang berkaitan dengan penyebaran ilmu
pengetahuan atau kemahiran yang tertentu. Meliputi perkara-perkara seperti
aktivitas perancangan, pengelolaan, penyampaian, bimbingan dan penilaian dengan
tujuan menyebarkan ilmu pengetahuan atau kemahiran kepada pelajar-pelajar
dengan cara yang berkesan.
Pendidikan
identik dengan pengajaran yang membedakan keduanya hanya masalah waktu. Istilah
pengajaran lebih dikenal dizaman dulu (pengertian lama).
Pengajaran
merupakan pembinaan terhadap anak didik yang hanya menyangkut segi kognitif dan
psikomotor saja yaitu agar anak lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap
berfikir kritis, sistematis, objektif ,dan terampil dalam mengerjakan sesuatu.
Tujuan pengajaran lebih mudah ditentukan dari tujuan pendidikan.
1.
Pengertian Media Pengajaran Bahasa Arab
Kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara
harfiah berarti tengah, perantara atau pengantaran. Sedangkan dalam bahasa arab
adalah wasail yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Sedangkan
menurut para ahli, media merupakan:
- Gearlach & Ely serta M. Sorby Sutikno; manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
- Atwi Suparman; Alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
- AECT (association of education and communication technology); segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
- Heinich dkk; perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima.
Dan dalam aktifitas pengajaran, media dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi
yang berlangsung antara pendidik dengan siswa.
2. Urgensi Media dalam Pengajaran
Bahasa Arab
Ada
beberapa alasan mengapa media dipandang memiliki urgensi yang tinggi dalam
pengajaran. John M. Lannon , mengungkapkan bahwa media pengajaran khusunya
alat-alat pandang dapat :
1.
Menarik perhatian siswa;
2.
Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran;
3.
Memberikan data yang kuat atau terpercaya;
4.
Memadatkan informasi;
5.
Memudahkan menafsirkan data;
6.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis ( bersifat tak
jelas );
7.
Mengatasi keterbatasan ruang;
8.
Pembelajaran lebih komunikatif dan produtif;
9.
Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
10.
Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar;
11.
Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu (bahasa Arab);
12.
Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam; serta
13.
Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa.
Sementara
itu ada beberapa manfaat dari media pengajaran diantaranya :
1.
Memberikan pemahaman kepada siswa tentang berbagai lafazh
2.
Menjadikan siswa lebih memperhatikan dan rajin belajar,
3.
Menambah pemahaman siswa dan menjadikannya lebih membekas
4.
Membantu untuk berfikir sistematis
5.
Membantu menambah kekayaan bahasa siswa
3. Macam dan Prinsip Pemilihan Media
Pengajaran
A. Macam-macam Media Pengajaran
secara Umum
1.
Dilihat dari jenisnya; audio (suara), visual (penglihatan/gambar), audiovisual
(suara dan gambar).
2.
Dilihat dari daya liputnya; luas dan serentak, terbatas oleh ruang dan tempat.
3.
Dilihat dari bahan pembuatannya; mudah dengan harga murah dan cara
penggunaannya tidak sulit, sulit didapat dan tidak mudah dibuat serta harganya
relatif mahal.
B.
Macam-macam Media Pengajaran Bahasa Arab
Macam-macam
media (jenis dan karakteristiknya) yang dapat digunakan dalam pembelajaran
bahasa arab secara ringkas sebagia berikut :
1.
Laboratorium bahasa dengan berbagai macamnya. Media ini dapat membantu pengajar
dalam memperdengarkan suara atau bunyi yang telah direkam kepada siswa untuk
dipelajarinya. Media ini menggunakan pendekatan individual dalam melatih
berbicara secara benar.
2.
Media audio, seperti radio, piringan (CD), atau program radio pendidikan.
3.
Media visual, yang terdiri atas :
a. Media
cetakan, seperti naskah-naskah penjelasan dan keterangan, gambar, majalah,
selabaran-selabaran, surat kabar, dan berbagai macam kartu. Media ini dapat
digunakan secara langsung atau dengan menggunakan alat-alat tertentu seperti
papan tulis, papan magnetic, flip chart dan sebagainya.
b.
Media proyeksi, seperti OHP (Over Head Projector), slide projector dan film
strip.
c. Contoh
barang, model, pameran dan museum. Media ini dapat digunakan dalam pembelajaran
bahasa yang dipelajari, gaya hidup, dan lebih ditujukan untuk memberikan
motivasi kepada siswa untuk mempelajari bahasa arab.
4. Media
audio visual, seperti film bersuara, video, televisi. Media ini memiliki
kelebihan dengan memungkinkan menyajikan suara dan gambar sekaligus terutama
untuk menyampaikan materi yang dipelajari.
5.
Media pembelajaran berprogram. Media ini bertingkat-tingkat mulai dari bentuk
modul-modul sederhana sampai dalam bentuk komputer.
Masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan,
sebuah media yang tepat dan efektif digunakan untuk mengajarkan sebuah materi,
belum tentu tepat dan efektif jika digunakan untuk mengajarkan materi yang
lain. Untuk itu ketepatan pemilihan media juga turut menentukan keberhasilan
pengajaran. Shalah Abdul Madjid membagi media pengajaran tersebut secara lebih
rinci sesuai dengan jenis kemampuan (maharoh) yang akan diajarkan. Beberapa
media tersebut antara lain :
1.
Media pengajaran Istima’
Beberapa media pengajaran yang dapat digunakan dalam materi
istima’ antara lain:
a.
Piringan (CD)
b.
Kaset/tape recorder
c.
Siaran radio
d.
Drama
e.
Bermain peran
f.
Permainan bahasa
g.
Laboratorium bahasa
Masing-masing
media tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga dalam
penggunaannya perlu mempertimbangkan dengan benar kesesuaian media tersebut
dengan materi dan karakteristik siswa yang belajar.
2.
Media pengajaran kalam
Beberapa
media yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan kalam (an-nutq wa
al-hadits) adalah ;
a.
Papan pameran
b.
Papan tulis
c.
Papan magnetic
d.
Lukisan dinding
e.
Lingkaran jam
f.
Slide dan film diam
g.
Tamasya
h.
Permainan bahasa
3.
Media pengajaran qiro’ah
Beberapa
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran qiro’ah diantaranya :
a.
Kartu
b.
Laboratorim bacaan
c.
Majalah bergambar karikatur
d.
Poster
e.
Tachistoscope
f.
Reading pacer
g.
Flm bacaan
h.
Over head projector
i.
Opaque projector
j.
Permainan bahasa
4.
Media pengajaran kitabah
Media
pengajaran kitabah secara garis besar dapat dikelompokan kedalam tiga kategori
yaitu media pengajaran hija’iyyah, media pengajaran insya’, dan media resensi.
Beberapa media yang dapat digunakan dalam pengajaran kitabah tersebut antara
lain :
a.
Kaset
b.
Melengkapi huruf
c.
Penggalan kata-kata
d.
Gambar dan sketsa
e.
Permainan hija’iyyah
f.
Meningkatkan ta’bir muwajjah menjadi ta’bir hurr
g.
Resensi film, program televisi, program radio, Koran dan majalah
C.
Prinsip-prinsip Peilihan Media Pengajaran
1.
Menentukan jenis media dengan tepat;
2.
Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat;
3.
Menyajikan media dengan tepat;
4.
Menempatkan atau mempergunakan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
3. Faktor yang Mempengaruhi dan
Kriteria Pemilihan Media Pengajaran
A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
dalam Pemilihan Media Pengajaran
1.
Onjektivitas, media dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan pendidik
melainkan keperluan sistem belajar.
2. Program
pengajaran, ada kesesuaian antara yang disampaikan kepada siswa dengan
kurikulum yang berlaku (isi, struktur maupun kedalamannya).
3. Sasaran
program, ada kesesuaian antara medai yang akan digunakan dengan tingkat
perkembangan siswa (bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan
penyajian maupun waktu penggunaan).
4. Situasi
dan kondisi, tempat atau ruangan yang akan dipergunakan (ukuran, perlengkapan
maupun ventilasinya). serta siswa yang akan mengikuti pelajaran (jumlah,
motifasi dan kegairahannya).
5.
Kualitas teknik, perlu penyempurnaan sebelum digunakan (saura atau gambar yang
kurang jelas, keadaannya telah rusak, ketidaksesuaian dengan alat yang
lainnya).
B.
Kriteria-kriteria Pemilihan Media Pengajaran
1.
ketepatannya dengan tujuan pengajaran;
2.
Dukungan terhadap isi materi pelajaran;
3.
Kemudahan memperoleh media;
4.
Keterampilan pendidik dalam menggunakan apapun jenis medai yang dierlukan;
5.
Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
4. Syarat-syarat agar Pendidik
Mengetahui dan Terampil Menggunakan Media Pengajaran
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Marshall
McLuhan mengenai media pengajaran yang akhirnya disimpulkan bahwa ada tiga
kelompok pendidik sehubungan dengan media.
1.
Pendidik yang hanya tahu akan nama-nama media
2.
Pendidik yang tahu nama media dan tahu juga untuk apa dan mengapa media
tersebut digunakan
3.
Pendidik yang bukan hanya tahu nama dan tahu untuk apa serta mengapa digunakan,
tetapi sampai pada tingkat bagaimana menggunakan media tersebut.
Lebih
lanjut McLuhan mengatakan bahwa untuk daapt sampai ke tingkat ketiga, yakni
mengetahui dan terampil bagaimana menggunakan media pengajaran, dituntut dari
pendidik adanya tiga syarat, yaitu:
1.
Pendidik harus mengetahui spesifikasi media yang akan digunakan mengenai: nama,
bagian-bagian, kelengkapan komponen, fungsi, alternatif kemanfaatan, dan
bagaimana menggunakannya.
2.
Pendidik harus bersikap modern. Cara mengajar, gaya dan strategi mengajar yang
dimiliki oleh pendidik seringkali merupakan refleksi dari apa yang dilakukan
oleh gurunya dahulu. Pendidik harus bersedia mengubah sikap sehingga iklim
mengajar yang ada disekolah tidak konvensional (secara adat kebiasaan).
3.
Pendidik harus dapat menempatkan dirinya sebagai siswa yang belajar. Guru harus
memperlakukan siswa sebagai subek didik, bukan sebagai orang dewasa kecil.
2.2 Strategi Pengajaran Anak-Anak
1.
Strategi
Bermain
Dalam
strategi ini ada lima kriteria yaitu:
a.
Motivasi
intrinsik, yakni memotivasi siswa dengan cara belajar sambil bermain;
dengan cara ini muncul keinginan belajar dari dalam diri siswa,serta siswa
melakukannya dengan senang.
b.
Bermain
adalah hal yang menyenangkan.
c.
Model
bermain yang dilakukan tidak dikerjakan dengan sambil-lalu karena tingkah-laku
itu tidak mengikuti pola/ aturan yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura.
d.
Cara
bermain lebih diutamakan daripada tujuannya sebab siswa lebih tertarik pada
tingkah-laku itu sendiri dari pada hasil yang akan diperoleh
e.
Kelenturan,
yakni ditunjukkan baik dalam bentuk maupun dalam hubungan, dan berlaku dalam
setiap situasi. Dengan bermain, kita dapat menyisipkan sedikit demi sedikit
materi Bahasa Arab. Dengan bermain, siswa akan mendengarkan aneka bunyi,
mengucapkan suku kata maupun kosa kata. Metode seperti ini dinilai efektif.
2.
Strategi
Bercakap-cakap
Bercakap-cakap
mempunyai arti sebagai berikut:
a.
Saling
mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan secaraverbal
b.
Mewujudkan
kemampuan reseptif dan bahasa ekspresif.
3.
Strategi
Demonstrasi
Menjelaskan sesuatu secara lisan saja tidak cukup, apalagi
dalam pengajaran keterampilan bahasa, tentunya lebih mudah menirukan
sepertiapa yang diucapkan gurunya setelah ditunjukkan bendanya yang harus
dihapalkan.
Dalam strategi ini dapat menunjukkan, mengerjakan, dan menjelaskan nama benda
atau pekerjaan yang ditunjukkan tersebut.
4.
Strategi Projek
Strategi Projek merupakan salah satu
cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan siswa pada persoalan
sehari-hari yang harus dipecahkan secara kelompok, misalnya menyebutkan
berbagai jenis pekerjaan dengan bahasa Arab, kemudian didiskusikan bersama
dengan bantuan seorang pemandu dalam kelompok. Metode ini berasal
dari gagasan John Dewey tentang konsep learning by doing, yaitu perolehan
hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan sesuai dengan tujuannya,
terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan
yang terdiri atas serangkaian tingkah-laku untuk
mencapai tujuan. Menurut hasil penelitian, terdapat hubungan yang erat
antara proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan. Oleh
karenaitu, pendidikan bagi anak harus diintegrasikan dengan lingkungan kehidupan
yang dapat memacu siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam
pembelajaran bahasa Arab, misalnya saja pengalaman penambahan kosakata
yang diperolehnya ketika bermain dan belajar.
2.3 Seni Mengajar Bahasa Arab
Dalam buku The Grolier International Dictionary, dikatakan
bahwa seni mempunyai pengertian keahlian, bakat dan keterampilan.
Jadi, seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung
dalam hati orang, yang dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke
dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh panca indera, atau dapat dilahirkan
dengan perantaraan gerak.
Di dalam menciptakan perasaan indah atau senang pada murid
dalam proses belajarnya, seorang guru harus pandai-pandai melakukan
hubungan baik dengan murid, menarik hati, kasih-sayang dan
bertanggung-jawab, serta sifat-sifat mengajar yang baik lainnya.Untuk
menciptakan suasana yang menarik dan tidak membosankan dalam mengajar, seorang
guru harus memiliki faktor-faktor seperti pengetahuan, keterampilan, dan
sifat-sifat kepribadian.Kesemua faktor ini harus ada pada guru sehingga seorang
guru merupakan kepribadian yang khusus. Faktor pengetahuan dan
keterampilan berkaitan dengan ilmu yang harus dimiliki oleh seorang guru
yaitu materi yang harus diajarkan dan
ilmu-ilmu tentang cara mengajar yang baik. Faktor - faktor sifat
kepribadian merupakan unsur seni dalam mengajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam
bahasa arab media adalah wasail yang berarti perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan.
Macam-macam
media pengajaran secara umum terbagi kedalam tiga bagian,
1.
Dilihat dari jenisnya; audio (suara), visual (penglihatan/gambar), audiovisual
(suara dan gambar).
2.
Dilihat dari daya liputnya; luas dan serentak, terbatas oleh ruang dan tempat.
3.
Dilihat dari bahan pembuatannya; mudah dengan harga murah dan cara
penggunaannya tidak sulit, sulit didapat dan tidak mudah dibuat serta harganya
relatif mahal.
Sedangkan
macam-macam media pengajaran bahasa arab terbagi kedalam lima bagian, yaitu:
1.
Laboratorium bahasa dengan;
2.
Media audio;
3.
Media visual (media cetakan, media proyeksi, contoh barang, model, pameran dan
museum);
4.
Media audio visual;
5.
Media pembelajaran berprogram.
Prinsip-prinsip
Peilihan Media Pengajaran
1.
Menentukan jenis media dengan tepat;
2.
Menetapkan atau mempertimbangkan subyek dengan tepat;
3.
Menyajikan media dengan tepat;
4.
Menempatkan atau mempergunakan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Akhirnya, dapat kita
simpulkan bahwa seni mengajar bahasa Arab adalahsuatu aktivitas guru dengan
pengetahuan, keterampilan, dan gaya pribadinyauntuk
menyiapkan murid-murid pada suatu kondisi sebaik-baiknya sehinggaterjadi
proses belajar bahasa Arab yang efektif dan estetis
DAFTAR PUSTAKA
Izzan
Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora, 2009.
Makruf
Imam, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, Semarang: Need’s Press, 2009.
Ruswandi
Uus, Media Pembelajaran, Bandung: CV. Insan Mandiri, 2008
Sorby
M. Sutikno, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Penerbit Prosfect, 2008.
Widodo,
Amd., Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Penerbit Absolut, 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar