KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena
atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis
dalam penulisan makalah ini adalah AIDS dan petunjuk pencegahan AIDS.
Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya atas semua pihak yang telah membantu terselesaiknnya
pembuatan makalah ini.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan banyak
mengalami kekurangan, walaupun masih banyak kekurangannya. Semoga dengan
makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang AIDS.
Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempunaan tugas ini.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca.
Tulungagung, 02 November
2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
JUDUL
....................................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ................................................................................... ...........ii
DAFTAR
ISI
.......................................................................................................... ..........iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang ............................................................................... ........................1
1.2
Rumusan Masalah
...............................................................................................1
1.3
Tujuan Penulisan ............................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.Sejarah
Singkat AIDS ............................................................................................... 2
2.2.Pengertian ........................................................................................................... 2
2.3.Patologi
AIDS ........................................................................................................... 3
2.4. Cara Penularan ........................................................................................................... 3
2.5. Pengobatan ........................................................................................................... 6
2.6.
Patoisiologi ...........................................................................................................6
2.7. Etiologi ........................................................................................................... ............7
2.8 Komplikasi ............................................................................................................8
BAB
III PENUTUP
3.1.Kesimpulan ...................................................................................... ..........10
3.2. Saran .................................................................................... ......................10
DAFTAR
PUSTAKA ..............................................................................................11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Lebih
dari 60 juta orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi Human Imunodeficiency
Virus (HIV). Dari jumlah itu, 20 juta orang meninggal karena Acquired Immune
Dificiency Syndrome (AIDS). Gallo dan Montagnier (2003) : Mengemukakan bahwa
sindroma acquired immunodeficiency ini dikenal pertama kali tahun 1987 pada
sekelompok penderita yang mengalami gangguan pada imunitas seluler dan
menderita infeksi Pneumocystis carini. Steinbrook dkk (2004) : pada tahun 2003
jumlah penderita AIDS diperkirakan 40 juta dengan tambahan 5 juta kasus baru
pertahun serta angka kematian yang berhubungan dengan HIV-AIDS sekitar 3 juta
jiwa pertahun. Centre for Disease Control and Preventions (2002b) memperkirakan
bahwa di US pada tahun 2001 terdapat 1.3 – 1.4 juta pasien yang terinfeksi oleh
HIV dan lebih dari 500.000 juta diantaranya meninggal dunia.
Ibu hamil dengan menderita
penyakit HIV AIDS kemungkinan akan memperberat kemilannya dan pada saat proses
persalinan. Oleh karena itu akan perlu diketahui bagaimana penanganan /
penatalaksanaan pada ibu hamil dan bersalin yang mengidap HIV AIDS, dan hal
tersebut akan dibahas pada makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
•
Bagaimanakah Patologi AIDS ?
•
Bagaimana cara penularannya ?
•
Bagaimana cara pencegahannya ?
•
Bagaimana cara pengobatannya ?
•
Apa etiologinya ?
•
Bagaimana patofisiologinya ?
1.3 Tujuan
• Agar mengetahui pengertian dari AIDS.
• Agar mengetahui cara penyebarannya.
• Agar mengetahui patologinya.
• Agar mengetahui etiologi,cara pencegahannya, dan pengobatannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH
SINGKAT HIV AIDS
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur
Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di
Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis
yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan
ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap
diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika.
Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated
virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini
HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite
Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human
immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang makapara
peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan
namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.
2.2
Pengertian
HIV adalah singkatan dari
Human Immuno Deficiency Virus, yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara
menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga dapat merusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan
penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4
dan merubahnya menjadi tempat berkembangbiak virus HIV. Baru kemudian
merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat
diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh, maka ketika
diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah
kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
AIDS adalah singkatan dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan dampak/efek dari
perkembangbiakkan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan
waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang melemahkan dan sangat berbahaya.
Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah/menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang
tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus
HIV.
Ketika kita terkena virus
HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang
lama yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.
Seseorang dapat menjadi HIV
positif. Saat ini tidak ada obat serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari virus HIV penyebab penyakit AIDS.
2.3 Patologi
AIDS
Infeksi HIV melewati
serangkaian langkah atau peringkat sebelum berubah menjadi AIDS. Tahap ini
infeksi seperti diuraikan pada tahun 1993 oleh Centers for Disease Control dan
pencegahan adalah:
1.
Sero konversi penyakit -hal ini terjadi dalam
1 sampai 6 minggu setelah mengakuisisi infeksi. Perasaan ini mirip dengan
serangan flu.
2.
Asimtomatik infeksi -setelah sero konversi,
virus tingkat rendah dan replikasi terus perlahan-lahan. CD4 dan CD8 limfosit
tingkat normal. Tahap ini telah tidak ada gejala dan mungkin bertahan selama
bertahun-tahun bersama-sama.
3.
Persisten memperumum Limfadenopati (PGL) –
kelenjar getah bening di pasien bengkak selama tiga bulan atau lebih dan bukan karena lainnya menyebabkan.
4.
Gejala infeksi -tahap ini memanifestasikan
dengan gejala. Selain itu, mungkin ada infeksi oportunistik. Koleksi ini gejala
dan tanda-tanda dirujuk sebagai AIDS - related kompleks (ARC) dan dianggap
sebagai prodrome atau prekursor AIDS.
5.
AIDS -tahap ini dicirikan oleh
immunodeficiency parah. Ada tanda-tanda mengancam kehidupan infeksi dan tumor
tidak biasa. Tahap ini dicirikan oleh jumlah sel T CD4 di bawah 200 sel/mm3.
6.
Ada sekelompok kecil pasien yang
mengembangkan AIDS sangat lambat, atau tidak sama sekali. Pasien ini disebut
nonprogressors.
Spektrum patologis infeksi
HIV berubah sebagai infeksi menyebar ke komunitas baru dengan berbagai penyakit
oportunistik yang potensial, dan sebagai ilmu kedokteran merencanakan obat
melawan replikasi HIV.
2.4
Cara Penularan
Ø Lewat
Cairan Darah
a.
Melalui tranfusi darah/produk darah yang
sudah tercemar HIV,
b.
Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah
tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa
disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna
narkotika suntikan,
c.
Melalui pemakaian jarum suntik yang berulang
kali dalam kegiatan lain : misalnya penyuntikan obat, imunisasi,
d.
Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit,
misalnya : tindik, tato dan alat facial wajah.
Ø Lewat Cairan Sperma dan Cairan Vagina
a.
Melalui hubungan seks. Penetratif (penis
masuk kedalam vagina/anus) tanpa menggunakan kondom. Sehingga memungkinkan
tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat
vagina).
b.
Tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang
mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.
Ø Lewat Air Susu Ibu
Penularan ini dimungkinkan
dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina, kemudian
menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari
ibu ke bayi (mother to child transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya
dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir
dengan HIV positif.
1)
Secara langsung (tranfusi darah, dari produk
darah/tranplantasi organ tubuh yang tercemar HIV.
2)
Lewat alat-alat (jarum suntik, peralatan
dokter, jarum tato, tindik dan lain-lain). Yang telah tercemar HIV karena baru
dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi terlebih dahulu.
Karena HIV dalam jumlah
yang cukup untuk menginfeksi orang lain ditemukan dalam darah, air mani dan
cairan vagina otha.
Melalui cairan-cairan tubuh
yang lain tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya : air mata,
keringat, ait liur/ludah, air kencing).
Dalam satu kali hubungan
seks secara tidak aman dengan orang terinfeksi HIV dapat terjadi penularan.
Walaupun secara statistik kemungkinan ini antara 0,1% (jauh dibawah resiko
penularan HIV melalui tranfusi darah). Tetapi lebih dari 90% kasus penularan
HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman.
Hubungan seksual secara
anal (lewat dubur) paling beresiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus
relatif tipis dan lebih mudah terluka didandingkan epitel dinding vagina,
sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah.
Dalam hubungan seks vagina
perempuan lebih besar resikonya dari pada pria karena selaput lendir vagina
cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di
dalam vagina.
Kesempatan HIV masuk ke
aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV dicairan vagina/darah tersebut juga
dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.
AIDS
tidak ditularkan melalui :
-
Makan dan minum bersama/pemakaian alat makan
minum bersama.
-
Pemakaian fasilitas umum bersama. Seperti
telepon umum, wc umum dan kolam renang.
-
Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan
sehari-hari lainnya.
-
Lewat keringat/gigitan nyamuk.
-
Gunakan jarum suntik yang steril/baru setiap
kali akan melakukan penyuntikan/proses yang lain yang dapat mengakibatkan
terjadinya luka.
-
Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks
aman. Artinya hubungan seks yang tidak memungkinkan tidak tercampurnya cairan
kelamin. Karena hal ini memungkinkan penularan HIV.
-
Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif
sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya. Sehingga keputusan untuk menyusui
bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
Tanda-tanda
umum :
-
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam
waktu singkat.
-
Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu
bulan).
-
Diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
Gejala
tambahan :
-
Batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
-
Kelainan kulit dan iritasi (gatal-gatal).
-
Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan.
-
Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh
tubuh seperti dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha.
2.5 Pengobatan
Pengobatan menggunakan
antiretroviral (ART) dan telah secara substansial mengurangi komplikasi terkait
HIV dan kematian. Namun, tidak ada obat untuk HIV / AIDS. Terapi dimulai dan
individual di bawah pengawasan dokter ahli dalam perawatan pasien terinfeksi
HIV. Sebuah kombinasi dari setidaknya tiga obat dianjurkan untuk menekan virus
dari replikasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kelas-kelas yang
berbeda obat termasuk:
1.
Reverse transcriptase inhibitor: obat ini
menghambat kemampuan virus untuk membuat salinan dari dirinya sendiri.
2.
Protease inhibitor (PI): Obat-obat ini
mengganggu replikasi virus pada langkah selanjutnya dalam siklus hidup,
mencegah sel-sel dari memproduksi virus baru.
Kedua obat yang digunakan
dalam kombinasi dengan obat anti-HIV. Menghentikan HIV integrase inhibitor gen
dari menjadi dimasukkan ke dalam DNA sel manusia. Ini merupakan kelas baru
obat-obatan, belum lama ini disetujui untuk membantu mengobati orang-orang yang
sudah kebal terhadap obat lain. Raltegravir (Isentress) adalah obat pertama
dalam kelas ini disetujui oleh FDA, pada tahun 2007. Menghentikan obat
antiretroviral virus replikasi virus dan menunda perkembangan AIDS. Namun, mereka
juga memiliki efek samping yang dapat parah. Mereka termasuk penurunan sel
darah putih, radang pankreas, keracunan hati, ruam, masalah pencernaan,
peningkatan kadar kolesterol, diabetes, lemak tubuh yang abnormal distribusi,
dan menyakitkan kerusakan saraf.
2.6 Patofisiologi
Wanita hamil yang
HIV-positif harus mencari perawatan segera karena terapi ART mengurangi risiko
penularan virus ke janin. Ada obat-obatan tertentu, Namun, yang berbahaya bagi
bayi. Oleh karena itu, melihat seorang dokter untuk mendiskusikan obat anti-HIV
sangat penting. Orang dengan infeksi HIV harus di bawah perawatan seorang
dokter yang berpengalaman dalam mengobati infeksi. Semua orang dengan HIV harus
dinasihati tentang menghindari penyebaran penyakit. Individu yang terinfeksi
juga dididik tentang proses penyakit, dan upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sel T dan makrofag serta
sel dendritik / langerhans ( sel imun ) adalah sel-sel yang terinfeksi Human
Immunodeficiency Virus ( HIV ) dan terkonsentrasi dikelenjar limfe, limpa dan
sumsum tulang. Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi sel lewat
pengikatan dengan protein perifer CD 4, dengan bagian virus yang bersesuaian
yaitu antigen grup 120. Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon imun,
maka Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi sel lain dengan
meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel T 4 yang juga dipengaruhi
respon imun sel killer penjamu, dalam usaha mengeliminasi virus dan sel yang
terinfeksi.
Dengan menurunya jumlah sel
T4, maka sistem imun seluler makin lemah secara progresif. Diikuti berkurangnya
fungsi sel B dan makrofag dan menurunnya fungsi sel T penolong. Seseorang yang
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV ) dapat tetap tidak memperlihatkan
gejala (asimptomatik) selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, jumlah sel T4
dapat berkurang dari sekitar 1000 sel perml darah sebelum infeksi mencapai
sekitar 200-300 per ml darah, 2-3 tahun setelah infeksi. Sewaktu sel T4
mencapai kadar ini, gejala-gejala infeksi ( herpes zoster dan jamur
oportunistik ) muncul, Jumlah T4 kemudian menurun akibat timbulnya penyakit
baru akan menyebabkan virus berproliferasi. Akhirnya terjadi infeksi yang
parah. Seorang didiagnosis mengidap AIDS apabila jumlah sel T4 jatuh dibawah
200 sel per ml darah, atau apabila terjadi infeksi opurtunistik, kanker atau
dimensia AIDS.
2.7
Etiologi
AIDS disebabkan oleh virus
yang mempunyai beberapa nama yaitu HTL II, LAV, RAV. Yang nama ilmiahnya
disebut Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) yang berupa agen viral yang
dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang
kuat terhadap limfosit T.
Pencegahan
Meskipun upaya-upaya yang signifikan, tidak ada vaksin yang efektif terhadap HIV.
Ada 2 macam pencegahan yaitu:
Meskipun upaya-upaya yang signifikan, tidak ada vaksin yang efektif terhadap HIV.
Ada 2 macam pencegahan yaitu:
1. Pencegahan yang dikhususkan pada kelompok yang
berperilaku beresiko, yaitu:
•
Pendidikan
kesehatan,
•
Melakukan
konseling dan test HIV secara suka rela,
•
Absen
dari seks. Ini jelas memiliki keterbatasan daya tarik, tapi benar-benar
melindungi terhadap penularan HIV melalui rute ini,
•
Berhubungan
seks dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi. Saling monogami antara
pasangan yang tidak terinfeksi menghilangkan risiko penularan HIV seksual,
•
Menggunakan
kondom dalam situasi yang lain. Kondom menawarkan perlindungan jika digunakan
dengan benar dan konsisten. Kadang-kadang, mereka bisa pecah atau bocor. Hanya
kondom terbuat dari lateks harus digunakan. Hanya pelumas berbahan dasar air
harus digunakan dengan kondom lateks,
•
Tidak
memakai jarum atau menyuntikkan obat-obatan terlarang,
•
Jika
Anda bekerja di bidang perawatan kesehatan, ikuti panduan nasional untuk
melindungi diri terhadap jarum suntik dan paparan cairan tercemar,
•
Risiko
penularan HIV dari wanita hamil kepada bayinya dapat dikurangi secara
signifikan, bila si ibu mengambil obat-obatan selama kehamilan, persalinan, dan
melahirkan dan bayinya mengambil obat untuk enam minggu pertama kehidupan.
Bahkan kursus singkat perawatan yang efektif, meski tidak optimal. Kuncinya
adalah untuk mendapatkan tes HIV sedini mungkin dalam kehamilan. Dalam
konsultasi dengan dokter, banyak wanita memilih untuk menghindari menyusui
untuk meminimalkan risiko penularan setelah bayi lahir,
•
WHO
merekomendasiakan untuk melakukan terapi sejak fase asimptomatik.
2. Pencegahan pada penderita AIDS:
•
Segera
melapor pada institusi kesehatan lokal,
•
Melakukan
pengobatan khusus atau terapi,
•
Penyedian
pelayanan khusus bagi penderita AIDS di rumah sakit,
•
Mengurangi
penyebaran infeksi HIV/AIDS dengan cara tidak mentransfusi darah penderita AIDS
pada pasien lain dirumah sakit,
•
Mengurangi
resiko penularan dari ibu kepada bayinya dengan cara mengurangi pemberian
Azidothymidine (AZT).
2.8 Komplikasi
Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
Neurologik
kompleks dimensia AIDS karena
serangan langsung Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada sel saraf, berefek
perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan, disfasia, dan
isolasi social.
Enselophaty akut, karena reaksi
terapeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, meningitis /
ensefalitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise, demam, paralise, total /
parsial.
Infark serebral kornea sifilis
meningovaskuler,hipotensi sistemik, dan maranik endokarditis.
Neuropati karena imflamasi
demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci Virus (HIV)
Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus,
pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma Kaposi. Dengan efek,
penurunan berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi.
Hepatitis karena bakteri dan virus,
limpoma,sarcoma Kaposi, obat illegal, alkoholik. Dengan anoreksia, mual muntah,
nyeri abdomen, ikterik,demam atritis.
Penyakit Anorektal karena abses dan
fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek
inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan siare.
Respirasi
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza, pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza, pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan sepsis.
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan sepsis.
Sensorik
Pandangan : Sarkoma Kaposi pada
konjungtiva berefek kebutaan
Pendengaran : otitis eksternal akut
dan otitis media, kehilangan pendengaran dengan efek nyeri.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penyakit HIV AIDS merupakan
penyakit yang menyerang sistem imun / kekebalan tubuh yaitu pada Limfosit
T-helper, dengan gejala – gejala yang disertai dengan infeksi oportunistik.
Pada kehamilan dan persalinan terdapat resiko yang cukup tinggi dengan
tertularnya virus dari ibu dengan HIV (+) kepada bayinya dengan cara melalui
plasenta, pada saat persalinan dan menyusui. Tetapi hal ini dapat diturunkan
resikonya dengan pemberian Zidovudine selama kehamilan dan menghindari
melakukan tindakan – tindakan yang dapat membuat bayi terpajan dengan darah ibu
HIV (+).
3.2.
Saran
Seperti
yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya bahwa HIV/AIDS adalah penyakit
yang berbahaya karena virus tersebut menyerang sistim kekebalan tubuh kita
dalam melaan segala penyakit. Untuk menghindari hal tersebut dapat penulis
sarankan hal – hal sebagai berikut :
Bagi
yang belum terinfeksi virus HIV/AIDS sebaiknya :
a.
Belajar agar dapat mengendalikan diri;
b.
Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk
berkata “TIDAK terhadap segala jenis yang mengarah kepada narkoba dan
psikotropika lainnya;
c.
Membentengi diri dengan agama
d.
Menjaga keharmonisan keluarga karena
pergaulan bebas sering kali menjadi pelarian bagi anak – anak yang depresi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://deqwan1.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-hiv-aids.html
Bruner and Suddarth. 2002
. Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Volume 2. Jakarta : EGC
Sarwono. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid pertama, Edisi ketiga. Jakarta
: FKUI
Prawirohardjo,sarwono (2008).
Ilmu Kebidanan. Jakarta:P.T.Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Anapoker Penyediakan Layanan 7 Jenis games kartu Populer yang sangat terkenal di Indonesia
BalasHapusAnapoker Situs Poker Terpercaya, menyediakan Deposit via Pulsa hanya dengan minimal 10rb saja lho
Contact Anapoker untuk Daftar
Whatsapp : 0852 2255 5128
Line ID : agenS1288
Telegram : agenS128
Kunjungi Situs Games Online Uang Asli Terpercaya Lainnya :
link alternatif sbobet
sbobet alternatif
login sbobet
link sbobet
sabung ayam online
adu ayam
casino online
poker deposit pulsa
deposit pulsa poker
deposit pulsa
deposit pulsa
deposit pulsa
There are some natural remedies that can be used in the prevention and eliminate diabetes totally. However, the single most important aspect of a diabetes control plan is adopting a wholesome life style Inner Peace, Nutritious and Healthy Diet, and Regular Physical Exercise. A state of inner peace and self-contentment is essential to enjoying a good physical health and over all well-being. The inner peace and self contentment is a just a state of mind.People with diabetes diseases often use complementary and alternative medicine. I diagnosed diabetes in 2000. Was at work feeling unusually tired and sleepy. I borrowed a glucometer from a co-worker and tested at 760. Went immediately to my doctor and he gave me prescription like: Insulin ,Sulfonamides, but I could not get the cure rather to reduce the pain and brink back the pain again. I found a woman testimony name Comfort online how Dr Akhigbe cure her HIV and I also contacted the doctor and after I took his medication as instructed, I am now completely free from diabetes by doctor Akhigbe herbal medicine.So diabetes patients reading this testimony to contact his email drrealakhigbe@gmail.com or his Number +2348142454860 He also use his herbal herbs to diseases like:SPIDER BITE, SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, BODY PAIN, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, PROGERIA, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION, DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS, CANCER , MENINGITIS,HEPATITIS A AND B, THYROID, ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. AUTISM, NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA,KIDNEY DISEASE, WEAK ERECTION. EYE TWITCHING PAINFUL OR IRREGULAR MENSTRUATION.Dr Akhigbe is a good man and he heal any body that come to him. here is email drrealakhigbe@gmail.com and his Number +2349010754824
BalasHapusAGEN S1288POKER & S128cash BANDAR TARUHAN ONLINE TERPECYA DAN AMAN
BalasHapusdengan Berbagai macam promo ditawarkan : (TERBARU TER UP TO DATE 2020)
>> BONUS NEW MEMBER FREECHIP TANPA DEPOSIT SPESIAL IDUL FITRI 2020 (KLIK DISINI)
>> BONUS DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN (KLIK DISINI)
>> JACKPOT PROMO SABUNG AYAM WIN 7X ESKLUSIF
>> SLOT ONLINE DEPO PULSA
Penasaran klik link ini sekarang juga!! PENDAFTARAN >> https://s1288poker.website
MENANG BERAPAPUN...PASTI KAMI BAYAR !!!
KUNJUNGI JUGA :
PREDEKSI TOGEL | JADWAL SABUNG AYAM S128 & SV388
| PROMO S128CASH
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
LIVECHAT : CS1288POKER
Whatsapp : 081910053031
Never give up in life they all said there is no cure for HIV VIRUS, which is a big lie I have passed through many processes. Also, I never believed there is really a cure to HIV/AIDS until I met Dr. James. The doctor that have been helping people for many years, I come across this doctor online when I was searching for HIV permanent cure online I found out about Dr. James, and to my greatest surprise Dr. James has the herbal medicine for HIV cure which I have been looking for years I explained my problems to him through the email I found on someone who testified about Dr.James herbal mix write me a reply and explain how the process work so after ordering for the medicine I got it within 4 days and I took it according to the way Dr.James instructed me, I was very happy after 21 days I took the medicine there was very big change in my health when I was done with the process I went for a test, I found out I am negative that was the day I have the tears of joy after all i have been through.you can also get in contact with my doctor through his email now Drjamesherbalmix@gmail.com And He also has herbs medicine to cured the following diseases; Nephrotic Syndrome, eczema, urethra wart, chronic problems. Herpes, Cancer, ALS, Autism,Hepatitis, Diabetes, HPV infections, ulcer
BalasHapuscontact Email...drjamesherbalmix@gmail.com.
thanks soal penjaskes tentang hiv
BalasHapusIzin kutip di artikel Kontribusi Barang Pertambangan Bagi Dunia Kesehatan Termasuk Penyakit HIV
BalasHapus