Minggu, 08 Maret 2015

Makalah Aids



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah AIDS dan petunjuk pencegahan AIDS.
Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua pihak yang telah membantu terselesaiknnya pembuatan makalah  ini.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulisan banyak mengalami kekurangan, walaupun masih banyak kekurangannya. Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempunaan tugas ini.
Semoga tugas ini bermanfaat bagi pembaca.                                                                


Tulungagung, 02 November 2014

   Penyusun














DAFTAR ISI

JUDUL           ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR           ................................................................................... ...........ii
DAFTAR ISI  .......................................................................................................... ..........iii

BAB I    PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang    ...............................................................................     ........................1
1.2  Rumusan Masalah           ...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan  ............................................................................................................1

BAB II   PEMBAHASAN   
2.1.Sejarah Singkat AIDS     ............................................................................................... 2
2.2.Pengertian            ........................................................................................................... 2
2.3.Patologi AIDS     ........................................................................................................... 3
2.4. Cara Penularan    ........................................................................................................... 3
2.5. Pengobatan         ........................................................................................................... 6
2.6. Patoisiologi         ...........................................................................................................6
2.7. Etiologi   ........................................................................................................... ............7
 2.8 Komplikasi           ............................................................................................................8

BAB III  PENUTUP 
3.1.Kesimpulan           ......................................................................................          ..........10
3.2.  Saran       ....................................................................................            ......................10

DAFTAR PUSTAKA                        ..............................................................................................11








BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang

                        Lebih dari 60 juta orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi Human Imunodeficiency Virus (HIV). Dari jumlah itu, 20 juta orang meninggal karena Acquired Immune Dificiency Syndrome (AIDS). Gallo dan Montagnier (2003) : Mengemukakan bahwa sindroma acquired immunodeficiency ini dikenal pertama kali tahun 1987 pada sekelompok penderita yang mengalami gangguan pada imunitas seluler dan menderita infeksi Pneumocystis carini. Steinbrook dkk (2004) : pada tahun 2003 jumlah penderita AIDS diperkirakan 40 juta dengan tambahan 5 juta kasus baru pertahun serta angka kematian yang berhubungan dengan HIV-AIDS sekitar 3 juta jiwa pertahun. Centre for Disease Control and Preventions (2002b) memperkirakan bahwa di US pada tahun 2001 terdapat 1.3 – 1.4 juta pasien yang terinfeksi oleh HIV dan lebih dari 500.000 juta diantaranya meninggal dunia.
Ibu hamil dengan menderita penyakit HIV AIDS kemungkinan akan memperberat kemilannya dan pada saat proses persalinan. Oleh karena itu akan perlu diketahui bagaimana penanganan / penatalaksanaan pada ibu hamil dan bersalin yang mengidap HIV AIDS, dan hal tersebut akan dibahas pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah
           Bagaimanakah Patologi AIDS ?
           Bagaimana cara penularannya ?
           Bagaimana cara pencegahannya ?
           Bagaimana cara pengobatannya ?
           Apa etiologinya ?
           Bagaimana patofisiologinya ?

1.3       Tujuan
           Agar mengetahui pengertian dari AIDS.
           Agar mengetahui cara penyebarannya.
           Agar mengetahui patologinya.
           Agar mengetahui etiologi,cara pencegahannya, dan pengobatannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH SINGKAT HIV AIDS
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang makapara peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.

2.2    Pengertian
HIV adalah singkatan dari Human Immuno Deficiency Virus, yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembangbiak virus HIV. Baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh, maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan dampak/efek dari perkembangbiakkan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang melemahkan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah/menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV.
Ketika kita terkena virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan.
Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari virus HIV penyebab penyakit AIDS.
2.3 Patologi AIDS
Infeksi HIV melewati serangkaian langkah atau peringkat sebelum berubah menjadi AIDS. Tahap ini infeksi seperti diuraikan pada tahun 1993 oleh Centers for Disease Control dan pencegahan adalah:
1.      Sero konversi penyakit -hal ini terjadi dalam 1 sampai 6 minggu setelah mengakuisisi infeksi. Perasaan ini mirip dengan serangan flu.
2.      Asimtomatik infeksi -setelah sero konversi, virus tingkat rendah dan replikasi terus perlahan-lahan. CD4 dan CD8 limfosit tingkat normal. Tahap ini telah tidak ada gejala dan mungkin bertahan selama bertahun-tahun bersama-sama.
3.      Persisten memperumum Limfadenopati (PGL) – kelenjar getah bening di pasien bengkak selama tiga bulan atau lebih dan bukan karena lainnya menyebabkan.
4.      Gejala infeksi -tahap ini memanifestasikan dengan gejala. Selain itu, mungkin ada infeksi oportunistik. Koleksi ini gejala dan tanda-tanda dirujuk sebagai AIDS - related kompleks (ARC) dan dianggap sebagai prodrome atau prekursor AIDS.
5.      AIDS -tahap ini dicirikan oleh immunodeficiency parah. Ada tanda-tanda mengancam kehidupan infeksi dan tumor tidak biasa. Tahap ini dicirikan oleh jumlah sel T CD4 di bawah 200 sel/mm3.
6.      Ada sekelompok kecil pasien yang mengembangkan AIDS sangat lambat, atau tidak sama sekali. Pasien ini disebut nonprogressors.
Spektrum patologis infeksi HIV berubah sebagai infeksi menyebar ke komunitas baru dengan berbagai penyakit oportunistik yang potensial, dan sebagai ilmu kedokteran merencanakan obat melawan replikasi HIV.

2.4    Cara Penularan
Ø  Lewat Cairan Darah
a.        Melalui tranfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV,
b.        Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa   disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan,
c.        Melalui pemakaian jarum suntik yang berulang kali dalam kegiatan lain : misalnya penyuntikan obat, imunisasi,
d.       Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya : tindik, tato dan alat facial wajah.
Ø  Lewat Cairan Sperma dan Cairan Vagina
a.           Melalui hubungan seks. Penetratif (penis masuk kedalam vagina/anus) tanpa menggunakan kondom. Sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina).
b.          Tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.

Ø Lewat Air Susu Ibu
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (mother to child transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.
1)         Secara langsung (tranfusi darah, dari produk darah/tranplantasi organ tubuh yang tercemar HIV.
2)         Lewat alat-alat (jarum suntik, peralatan dokter, jarum tato, tindik dan lain-lain). Yang telah tercemar HIV karena baru dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi terlebih dahulu.

Karena HIV dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain ditemukan dalam darah, air mani dan cairan vagina otha.
Melalui cairan-cairan tubuh yang lain tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya : air mata, keringat, ait liur/ludah, air kencing).
Dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman dengan orang terinfeksi HIV dapat terjadi penularan. Walaupun secara statistik kemungkinan ini antara 0,1% (jauh dibawah resiko penularan HIV melalui tranfusi darah). Tetapi lebih dari 90% kasus penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman.
Hubungan seksual secara anal (lewat dubur) paling beresiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka didandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah.
Dalam hubungan seks vagina perempuan lebih besar resikonya dari pada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina.
Kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV dicairan vagina/darah tersebut juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.

AIDS tidak ditularkan melalui :
-                  Makan dan minum bersama/pemakaian alat makan minum bersama.
-                  Pemakaian fasilitas umum bersama. Seperti telepon umum, wc umum dan kolam renang.
-                  Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
-                  Lewat keringat/gigitan nyamuk.
-                  Gunakan jarum suntik yang steril/baru setiap kali akan melakukan penyuntikan/proses yang lain yang dapat mengakibatkan terjadinya luka.
-                  Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman. Artinya hubungan seks yang tidak memungkinkan tidak tercampurnya cairan kelamin. Karena hal ini memungkinkan penularan HIV.
-                  Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya. Sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.

Tanda-tanda umum :
-                  Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat.
-                  Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
-                  Diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan).

Gejala tambahan :
-                  Batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
-                  Kelainan kulit dan iritasi (gatal-gatal).
-                  Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan.
-                  Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh seperti dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha.

2.5       Pengobatan
Pengobatan menggunakan antiretroviral (ART) dan telah secara substansial mengurangi komplikasi terkait HIV dan kematian. Namun, tidak ada obat untuk HIV / AIDS. Terapi dimulai dan individual di bawah pengawasan dokter ahli dalam perawatan pasien terinfeksi HIV. Sebuah kombinasi dari setidaknya tiga obat dianjurkan untuk menekan virus dari replikasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kelas-kelas yang berbeda obat termasuk:
1.      Reverse transcriptase inhibitor: obat ini menghambat kemampuan virus untuk membuat salinan dari dirinya sendiri.
2.      Protease inhibitor (PI): Obat-obat ini mengganggu replikasi virus pada langkah selanjutnya dalam siklus hidup, mencegah sel-sel dari memproduksi virus baru.
Kedua obat yang digunakan dalam kombinasi dengan obat anti-HIV. Menghentikan HIV integrase inhibitor gen dari menjadi dimasukkan ke dalam DNA sel manusia. Ini merupakan kelas baru obat-obatan, belum lama ini disetujui untuk membantu mengobati orang-orang yang sudah kebal terhadap obat lain. Raltegravir (Isentress) adalah obat pertama dalam kelas ini disetujui oleh FDA, pada tahun 2007. Menghentikan obat antiretroviral virus replikasi virus dan menunda perkembangan AIDS. Namun, mereka juga memiliki efek samping yang dapat parah. Mereka termasuk penurunan sel darah putih, radang pankreas, keracunan hati, ruam, masalah pencernaan, peningkatan kadar kolesterol, diabetes, lemak tubuh yang abnormal distribusi, dan menyakitkan kerusakan saraf.

2.6     Patofisiologi
Wanita hamil yang HIV-positif harus mencari perawatan segera karena terapi ART mengurangi risiko penularan virus ke janin. Ada obat-obatan tertentu, Namun, yang berbahaya bagi bayi. Oleh karena itu, melihat seorang dokter untuk mendiskusikan obat anti-HIV sangat penting. Orang dengan infeksi HIV harus di bawah perawatan seorang dokter yang berpengalaman dalam mengobati infeksi. Semua orang dengan HIV harus dinasihati tentang menghindari penyebaran penyakit. Individu yang terinfeksi juga dididik tentang proses penyakit, dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sel T dan makrofag serta sel dendritik / langerhans ( sel imun ) adalah sel-sel yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) dan terkonsentrasi dikelenjar limfe, limpa dan sumsum tulang. Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi sel lewat pengikatan dengan protein perifer CD 4, dengan bagian virus yang bersesuaian yaitu antigen grup 120. Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) menginfeksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel T 4 yang juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi.
Dengan menurunya jumlah sel T4, maka sistem imun seluler makin lemah secara progresif. Diikuti berkurangnya fungsi sel B dan makrofag dan menurunnya fungsi sel T penolong. Seseorang yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV ) dapat tetap tidak memperlihatkan gejala (asimptomatik) selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, jumlah sel T4 dapat berkurang dari sekitar 1000 sel perml darah sebelum infeksi mencapai sekitar 200-300 per ml darah, 2-3 tahun setelah infeksi. Sewaktu sel T4 mencapai kadar ini, gejala-gejala infeksi ( herpes zoster dan jamur oportunistik ) muncul, Jumlah T4 kemudian menurun akibat timbulnya penyakit baru akan menyebabkan virus berproliferasi. Akhirnya terjadi infeksi yang parah. Seorang didiagnosis mengidap AIDS apabila jumlah sel T4 jatuh dibawah 200 sel per ml darah, atau apabila terjadi infeksi opurtunistik, kanker atau dimensia AIDS.

2.7 Etiologi
AIDS disebabkan oleh virus yang mempunyai beberapa nama yaitu HTL II, LAV, RAV. Yang nama ilmiahnya disebut Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) yang berupa agen viral yang dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap limfosit T.
Pencegahan
Meskipun upaya-upaya yang signifikan, tidak ada vaksin yang efektif terhadap HIV.
Ada 2 macam pencegahan yaitu:
1.      Pencegahan yang dikhususkan pada kelompok yang berperilaku beresiko, yaitu:
        Pendidikan kesehatan,
        Melakukan konseling dan test HIV secara suka rela,
        Absen dari seks. Ini jelas memiliki keterbatasan daya tarik, tapi benar-benar melindungi terhadap penularan HIV melalui rute ini,
        Berhubungan seks dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi. Saling monogami antara pasangan yang tidak terinfeksi menghilangkan risiko penularan HIV seksual,
        Menggunakan kondom dalam situasi yang lain. Kondom menawarkan perlindungan jika digunakan dengan benar dan konsisten. Kadang-kadang, mereka bisa pecah atau bocor. Hanya kondom terbuat dari lateks harus digunakan. Hanya pelumas berbahan dasar air harus digunakan dengan kondom lateks,
        Tidak memakai jarum atau menyuntikkan obat-obatan terlarang,
        Jika Anda bekerja di bidang perawatan kesehatan, ikuti panduan nasional untuk melindungi diri terhadap jarum suntik dan paparan cairan tercemar,
        Risiko penularan HIV dari wanita hamil kepada bayinya dapat dikurangi secara signifikan, bila si ibu mengambil obat-obatan selama kehamilan, persalinan, dan melahirkan dan bayinya mengambil obat untuk enam minggu pertama kehidupan. Bahkan kursus singkat perawatan yang efektif, meski tidak optimal. Kuncinya adalah untuk mendapatkan tes HIV sedini mungkin dalam kehamilan. Dalam konsultasi dengan dokter, banyak wanita memilih untuk menghindari menyusui untuk meminimalkan risiko penularan setelah bayi lahir,
        WHO merekomendasiakan untuk melakukan terapi sejak fase asimptomatik.
2.      Pencegahan pada penderita AIDS:
        Segera melapor pada institusi kesehatan lokal,
        Melakukan pengobatan khusus atau terapi,
        Penyedian pelayanan khusus bagi penderita AIDS di rumah sakit,
        Mengurangi penyebaran infeksi HIV/AIDS dengan cara tidak mentransfusi darah penderita AIDS pada pasien lain dirumah sakit,
        Mengurangi resiko penularan dari ibu kepada bayinya dengan cara mengurangi pemberian Azidothymidine (AZT).

2.8 Komplikasi
Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral,nutrisi,dehidrasi,penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
Neurologik
kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada sel saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan, disfasia, dan isolasi social.
Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit, meningitis / ensefalitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise, demam, paralise, total / parsial.
Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler,hipotensi sistemik, dan maranik endokarditis.
Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci Virus (HIV)
Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma Kaposi. Dengan efek, penurunan berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi.
Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat illegal, alkoholik. Dengan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis.
Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan siare.

Respirasi
Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza, pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.

Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan sepsis.

Sensorik
Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan
Pendengaran : otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran dengan efek nyeri.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyakit HIV AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem imun / kekebalan tubuh yaitu pada Limfosit T-helper, dengan gejala – gejala yang disertai dengan infeksi oportunistik. Pada kehamilan dan persalinan terdapat resiko yang cukup tinggi dengan tertularnya virus dari ibu dengan HIV (+) kepada bayinya dengan cara melalui plasenta, pada saat persalinan dan menyusui. Tetapi hal ini dapat diturunkan resikonya dengan pemberian Zidovudine selama kehamilan dan menghindari melakukan tindakan – tindakan yang dapat membuat bayi terpajan dengan darah ibu HIV (+).

3.2. Saran
Seperti yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang berbahaya karena virus tersebut menyerang sistim kekebalan tubuh kita dalam melaan segala penyakit. Untuk menghindari hal tersebut dapat penulis sarankan hal – hal sebagai berikut :
Bagi yang belum terinfeksi virus HIV/AIDS sebaiknya :
a.              Belajar agar dapat mengendalikan diri;
b.              Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk berkata “TIDAK terhadap segala jenis yang mengarah kepada narkoba dan psikotropika lainnya;
c.              Membentengi diri dengan agama
d.             Menjaga keharmonisan keluarga karena pergaulan bebas sering kali menjadi pelarian bagi anak – anak yang depresi.









DAFTAR PUSTAKA
http://deqwan1.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-hiv-aids.html
Bruner and Suddarth. 2002 .  Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Volume 2. Jakarta : EGC
      Sarwono. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid pertama, Edisi ketiga. Jakarta : FKUI
Prawirohardjo,sarwono (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta:P.T.Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

6 komentar:

  1. Anapoker Penyediakan Layanan 7 Jenis games kartu Populer yang sangat terkenal di Indonesia

    Anapoker Situs Poker Terpercaya, menyediakan Deposit via Pulsa hanya dengan minimal 10rb saja lho

    Contact Anapoker untuk Daftar
    Whatsapp : 0852 2255 5128
    Line ID : agenS1288
    Telegram : agenS128

    Kunjungi Situs Games Online Uang Asli Terpercaya Lainnya :
    link alternatif sbobet

    sbobet alternatif

    login sbobet

    link sbobet

    sabung ayam online

    adu ayam

    casino online

    poker deposit pulsa

    deposit pulsa poker

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    BalasHapus
  2. There are some natural remedies that can be used in the prevention and eliminate diabetes totally. However, the single most important aspect of a diabetes control plan is adopting a wholesome life style Inner Peace, Nutritious and Healthy Diet, and Regular Physical Exercise. A state of inner peace and self-contentment is essential to enjoying a good physical health and over all well-being. The inner peace and self contentment is a just a state of mind.People with diabetes diseases often use complementary and alternative medicine. I diagnosed diabetes in 2000. Was at work feeling unusually tired and sleepy. I borrowed a glucometer from a co-worker and tested at 760. Went immediately to my doctor and he gave me prescription like: Insulin ,Sulfonamides, but I could not get the cure rather to reduce the pain and brink back the pain again. I found a woman testimony name Comfort online how Dr Akhigbe cure her HIV  and I also contacted the doctor and after I took his medication as instructed, I am now completely free from diabetes by doctor Akhigbe herbal medicine.So diabetes patients reading this testimony to contact his email     drrealakhigbe@gmail.com   or his Number   +2348142454860   He also use his herbal herbs to diseases like:SPIDER BITE, SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, BODY PAIN, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, PROGERIA, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION,  DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS,  CANCER , MENINGITIS,HEPATITIS A AND B, THYROID, ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. AUTISM, NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA,KIDNEY DISEASE, WEAK ERECTION. EYE TWITCHING PAINFUL OR IRREGULAR MENSTRUATION.Dr Akhigbe is a good man and he heal any body that come to him. here is email    drrealakhigbe@gmail.com    and his Number +2349010754824

    BalasHapus
  3. AGEN S1288POKER & S128cash BANDAR TARUHAN ONLINE TERPECYA DAN AMAN
    dengan Berbagai macam promo ditawarkan : (TERBARU TER UP TO DATE 2020)
    >> BONUS NEW MEMBER FREECHIP TANPA DEPOSIT SPESIAL IDUL FITRI 2020 (KLIK DISINI)
    >> BONUS DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN (KLIK DISINI)
    >> JACKPOT PROMO SABUNG AYAM WIN 7X ESKLUSIF
    >> SLOT ONLINE DEPO PULSA
    Penasaran klik link ini sekarang juga!! PENDAFTARAN >> https://s1288poker.website
    MENANG BERAPAPUN...PASTI KAMI BAYAR !!!

    KUNJUNGI JUGA :
    PREDEKSI TOGEL | JADWAL SABUNG AYAM S128 & SV388
    | PROMO S128CASH


    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    LIVECHAT : CS1288POKER
    Whatsapp : 081910053031

    BalasHapus
  4. Never give up in life they all said there is no cure for HIV VIRUS, which is a big lie I have passed through many processes. Also, I never believed there is really a cure to HIV/AIDS until I met Dr. James. The doctor that have been helping people for many years, I come across this doctor online when I was searching for HIV permanent cure online I found out about Dr. James, and to my greatest surprise Dr. James has the herbal medicine for HIV cure which I have been looking for years I explained my problems to him through the email I found on someone who testified about Dr.James herbal mix write me a reply and explain how the process work so after ordering for the medicine I got it within 4 days and I took it according to the way Dr.James instructed me, I was very happy after 21 days I took the medicine there was very big change in my health when I was done with the process I went for a test, I found out I am negative that was the day I have the tears of joy after all i have been through.you can also get in contact with my doctor through his email now Drjamesherbalmix@gmail.com And He also has herbs medicine to cured the following diseases; Nephrotic Syndrome, eczema, urethra wart, chronic problems. Herpes, Cancer, ALS, Autism,Hepatitis, Diabetes, HPV infections, ulcer
    contact Email...drjamesherbalmix@gmail.com.

    BalasHapus
  5. Izin kutip di artikel Kontribusi Barang Pertambangan Bagi Dunia Kesehatan Termasuk Penyakit HIV

    BalasHapus