Rabu, 16 Juli 2014

Makalah Banjir



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

           
Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis dengan     curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan   tanah   longsor.   Peristiwa   alam   yang   tidak   membahayakan   misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.
            Salah satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai sebuah bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
            Banyak masyarakat tahu bahwa di lingkungan yang mereka tempati perlu adanya pelestarian area sekitar sungai. Kerusakan lingkungan dimana mana. Terjadi karena ulah manusia dan alam sekitarnya.
            Karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya sungai terhadap kehidupan sehari- hari, banyak masyarakat menggunakan sungai untuk tempat pembuangan.
            Kenyataan sekarang bagaimana? Banyak banjir dimana-mana yang diakibatkan oleh meluapnya sungai.



Seharusnya bagaimana sikap masyarakat?
1.      Masyarakat harus peduli
2.      Pemerintah dan masayarakat bekerjasama untuk menanggulanginya.
3.      Kerjasama antar pengurus lingkungan sekitar juga harus terjalin.

1.2 PEMBATASAN MASALAH
           
            Dalam tulisan ini dibatasi pada masalah banyaknya faktor penyebab banjir. Banjir disebabkan oleh ulah manusia yang disengaja maupun yang tidak disengaja, seperti membuang sampah pada sungai yang menyebabkan tersumbatnya aliran sungai.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Dari permasalahan tersebut dapat dirumusakan sebagai berikut:
a.              Apakah yang dimaksud sungai Song?\
b.             Bagaimanakah masyarakat memanfaatkan Sungai Song?
c.              Bagaimanakah keadaan Sungai Song?
d.             Apakah penyebab Banjir?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah :
a.         Untuk mengetahui keadaan Sungai Song.
b.         Untuk mengetahui bagaimana masyarakat memanfaatkan Sungai Song
c.         Untuk mengetahui keadaan Sungai Song.
d.        Untuk mengetahui penyebab banjir.

1.5 MANFAAT PENELITIAN
a.           Manfaat bagi siswa:
Siswa dapat mengetahui tentang adanya kali song yang berada di dataran tinggi.
b.           Manfaat bagi guru/sekolah:
Dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan anak yang dididiknya selama ini.

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Bencana Banjir
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.

Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

2.2 Jenis – Jenis Banjir

Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungaibanjir danau, dan banjir laut pasang.
a.       Banjir Sungai : Terjadi karena air sungai meluap.
b.      Banjir Danau: Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c.       Banjir Laut pasang : Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.

2.3. Penyebab Terjadinya Banjir

Pernahkah kita mengalami banjir? Bagaimana kita menghadapinya? Di antara kita mungkin ada yang tinggal di sekitar sungai yang rawan banjir. Atau mungkin tidak tinggal di sekitar sungai tapi tetap mengalami banjir. Tahukah kita penyebabnya?

Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut:  
a)            Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b)            Pendangkalan sungai,
c)            Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai.
d)           Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e)            Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f)             Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

            Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan   dengan  intensitas   yang   sering   dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun   daerah   yang   jauh   dari   sungai   pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir   terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.
          Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya yaitu:

Ø  Selamatkan barang-barang berharga
Ø  Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika memungkinkan tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita
Ø  Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat tidur, dan alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua rumah atau loteng.
Ø  Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi barang-barang penting seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan sebisanya. 

2.4. Dampak Bencana Banjir

            Bencana banjir yang terjadi menimbulkan dampak yang sangat merugikan, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia adalah :
1.            Merusak struktur bangunan beserta isinya
2.            Menyebabkan tanah longsor.
3.            Air bersih sulit dicari,
4.            Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena terisolasi oleh banjir dan
5.            Tanaman hancur akibat terendam banjir.
6.            Hilangnya nyawa,
7.            Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan raya, dan kanal.
8.            Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-kadang pembangkit listrik, yang dapat mematikan daya.
9.            Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan banjir meningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat mencakup penyakit tifus, giardia, cryptosporidium, kolera dan penyakit lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10.        Kerusakan jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk memobilisasi bantuan kepada mereka yang terkena dampak atau untuk memberikan pengobatan darurat kesehatan.
11.        Banjir biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa dijalankan dan mencegah tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang dapat menyebabkan kekurangan makanan baik untuk manusia dan hewan ternak.
12.        Kesulitan ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata, membangun kembali biaya, atau kekurangan makanan menyebabkan kenaikan harga setelah efek banjir yang parah. Dampak pada mereka yang terkena dampak dapat menyebabkan kerusakan psikologis kepada para korban, khususnya kematian, luka-luka serius dan kehilangan harta.



2.5 Cara Mengatasi Bencana Banjir
            Ada   ungkapan   lebih   baik   mencegah   daripada   mengobati. Itu merupakan ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah dilakukan daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal pencegahan banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:
1.      Membuang sampah pada tempatnya
2.      Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3.      Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
4.      Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
5.      Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
6.      Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan  kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah.
7.      Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.
   
2.6 Apakah yang dimaksud Sungai?

            Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh punggungpunggung bukit yang menampung air hujan dan mengalirkannya melalui saluran air, dan kemudian berkumpul menuju suatu muara sungai, laut, danau atau waduk.
            Pada daerah aliran sungai terdapat berbagai macam penggunaan lahan, misalnya hutan, lahan pertanian, pedesaan dan jalan. Dengan demikian DAS mempunyai berbagai fungsi sehingga perlu dikelola.
            Pengelolaan DAS merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, petani dan pemerintah untuk memperbaiki keadaan lahan dan ketersediaan air secara terintegrasi di dalam suatu DAS. Dari namanya, 'DAS' menggambarkan bahwa 'sungai' atau 'air' erupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan DAS karena air menunjang kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya.

2.7 Sungai Song /Kali song
            Sungai Song mengalir dari gunung lereng Wilis sampai daerah bagians elatan Kecamatan Pagerwojo. Desa yang dilewati aliran Kali Song adalah DesaKradinan, Desa Pagerwojo, DesaSamai, DesaMulyosari, Desa Segawe . Lebar sungai kurang lebih 10 meter.
            Kali Song dialirkan menuju Waduk Wonorejo untuk membantu pembangkit tenaga listrikJ awa– Bali.

2.8 Manfaat Kali Song

            Kali Song bermanfaat bagi warga, misalnya untu penambangan batu, tempat wisata, aliran lahan pertanian mencegah banjir.
Batu di Kali Song digunakan untuk sumber penghasilan warga sekitar (gambar 1). Mereka mencari batu tersebut untuk diolah lagi. Selain sumber penghasilan warga sekitar, Kali Song biasanya digunakan untuk tempat pariwisata pada hari libur). Petani juga memenfaatkan Kali Song untuk mengairi sawah mereka (irigasi).Dengan adanya Kali Song juga dapat mencegah terjadinya banjir.

2.9 Tragedi Sekitar Kali Song dan Penanganannya

            Di sekitar Kali Song ada banyak tragedi, namun kami tidak mungkin menceritakan semuanya. Contoh tragedi yang ada disekitar Kali Song.
            Di desasekitar Kali Song pada tahun 1976 pernah terjadi banjir besar. Air sungai meluap sampai merendam rumah-rumah masyarakat sekitar. Meluapnya air di sebabkan oleh hujan yang terus menerus turun sampai 3 hari. Selain itu di sepanjang tepi Kali Song terdapat sedikit pohon besar. Untuk mencegah hal itu terulang kembali warga menanam pohon besar yang dapat menahan di tepi Kali Song.
            Sudah lama kota Tulungagung terkenal sebagai kota banjir. Keadaan topografi kota yang terletak didaerah cekungan yang merupakan wilayah terjadinya genangan tiap kali hujan. Genangan yang terjadi di wilayah kota ini bahkan merupakan yang terluas disepanjang aliran sungai Brantas. Kondisi yang seperti itu membuat kondisi kota ini tiap kali terjadi hujan bagaikan “kedung”. Jika terjadi banjir biasanya paling lama dan parah kerusakan yang ditimbulkan.
            Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan berbagai usaha sejak seabad yang lalu. Usaha penanganan pertama kali mulai dilakukan pada tahun1899 tapi masih terbatas hanya pada tahap perencanaan saja dan belum ada satupun yang terlaksana dilapangan hingga beberapa puluh tahun kemudian. Sebenarnya dalam rentang waktu tersebut desain perencanaan penanggulangan telah selesai dibuat yang dasarnya survei dan investigasi. Desain total selesai dibuat tahun 1923.
            Tahun 1939 akhirnya rencana-rencana yang telah dibuat mulai dilaksanakan. Berdasarkan rencana yang dibuat oleh H.Vlughter seorang ahli keairan dari Belanda. Sebagai penanganan langkah yang ditempuh adalah dengan mengalirkan air kali Ngasinan dan Kali Tawing, sebagian ke Rawa Bening dan Gesikan sebagian ke ke Kali Brantas.
            Perubahan aliran dari penanganan tersebut diharapkan mampu mengurangi banjir yang disebabkan oleh kedua sungai tersebut. Selain dapat membuka daerah persawahan baru dan mengisi Rawa Gesikan dengan sedimen secara alamiah. Beberapa bangunan penunjang yang dibangun saat itu adalah Dam Widoro Beserta fasilitas penunjang, sudetan Munjungan yang menghubungkan kali Tawing dan kali Ngasinan, Dam Sumber Gayam, Sudetan Ngasinan-Ngrowo, pintu air Cluwok dan beberapa bangunan air lainnya.
            Peristiwa banjir tahun 1955 akhirnya memaksa perubahan rencana penanganan yang telah dilakukan. Sebagai tindak lanjut dibangunlah Parit Raya serta parit Agung, pintu Air Tulungagung serta terowongan Tulungagung Selatan I & II. Terowongan yang dibangun itu sendiri mampu mengalirkan air banjir dengan debit mencapai 1136 meter kubik perdetik. Hal tersebut merupakan langkah pertama dari proyek penanganan pertama yang dilakukan.
            Pembangunan Terowongan itu sendiri merupakan tindak lanjut dari bangunan yang sudah ada sejak jaman Jepang, Terowongan Neyama. Terowongan ini merupakan tempat dilakukaannya kerja paksa pada jaman penjajahan oleh negeri matahari terbit itu. Neyama merupakan saluran terbuka dengan lebar 30m panjang 20m dan terowongan sepanjang 850 m. Kapasitas terowongan ini mampu mengalirkan air sebesar 7 meter kubik tiap detiknya.
            Bangunan-bangunan terowongan yang dinamakan Terowongan Tulungagung. Selatan selesai pembangunannya pada tahun 1961. Adanya bangunan-bangunan tersebut mampu menyusutkan luas daerah genangan dari sekitar 28.000 Ha menjadi 13.600 Ha. Adanya permintaan dari warga untuk mengeringkan rawa Gesikan membuat daerah genangan terus berkurang.
            Masalah tidak berhenti sampai disini saja. Sebagai akibat pengeringan daerah yang dulunya terkena banjir tahunan ganti mengalami kekeringan. Daerah disebelah Timur yang dapat diairi oleh parit Agung tidak bermasalah, tapi daerah sebelah Barat masih tetap kering. Sebagai penanganan masalah tersebut dibangunlah Bendungan Wonorejo.
            Proyek pembangunan bendungan Wonorejo semula direncanakan selesai pada tahun 1988, tetapi dengan terjadinya penurunan harga minyak akhirnya mengalami penundaan. Proyek ini sendiri termasuk dalam tahap ketiga proyek Tulungagung. Dalam tahap ini dibangun beberapa bangunan diantaranya bendung Segawe di kali Parong guna penanganan banjir, bendungan Wonorejo, saluran penghubung antara bendung Segawe dan Wonorejo sepanjang 600m dan jaringan Irigasi Tulungagung Barat, Dawir dan TlogoBuret.
            Dari proyek tahap kedua mempunyai beberapa tujuan diantaranya menghilangakan genangan dibagian Kali Song dan Kali Gondang. Menghilangkan genangan akibat pengaruh pelaksanaan proyek tahap pertama.
            Sebagai penyempurnaan dari proyek tersebut dilaksanakan juga tahap ketiga yaitu memperbesar kapsitas Parit Raya dan pembangunan Dam Kampak pada kali Tawing. Proyek tahap ini disusul dengan tahap keempat yaitu pembuatan Dam Bagong di kali Bagong sebagai penampung dan pengendali banjir dan Dam Tugu.

           


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
           
            Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan   dengan  intensitas   yang   sering   dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun   daerah   yang   jauh   dari   sungai   pun kadang terkena musibah banjir juga jika curah banjir   terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.

            Sungai Song atau Kali Song merupakan sungai pemasok air terbesar bendungan Wonorejo. Keberadaan air di waduk wonorejo sangat tergantung apda debit air Sunbgai Song. Sehingga pelestarian sumber air di sekitar Sungai Song perlu dijaga.
Keberadaan Sungai Song dapat menghidupi masyarakat sekikytar baik sebagai tambang batu maupun aloran air pertanian. Bahakn sungai ini bias dugunakan untuk tempat wisata.

3.2 Saran

            Mengingat pentingnya sungai ini bagi masarakat perlu ada kerjasama antara warga sekitar dana pemerintah dalam menjaga debit air Sungai Song.

            Penambangan batu dapat merusak ekosistem sungai, sehingga penduduk perlu diberi jalan keluar agar tetap mendapat pebghasilan yang layakl di luar menambang batu









DAFTAR PUSTAKA


http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2068816-pengertian-dan-macam-macam-sungai/#ixzz1n5 GQbbLS.
Saputro, mistoyoedi (selakupetugaspusat kali song), 15 februari 2012, Pagerwojo.
Ilmiah ,karyatulis 2009 , melestarikanlingkungan : Gondang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar