Senin, 16 Maret 2015

Makalah Tari Tayub

BAB I
PENDAHULUAN
            Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Beberapa pakar tari mendeskripsikan seni tari sebagai berikut :
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk  gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). 
Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.

Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari,dan acara  tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan salah satu cabang seni, di mana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak  merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untuk mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.
Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.
            Dalam makalah ini akan dijelaskan wujud kebudayaan seni atau kesenian tari tradisional khususnya tari tayub. Kebudayaan ini masih dikembangkan di daerah kelahiran saya Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara menarikan kesenian tari tayub ?
2.      Bagaimana gerakan tari tayub ?
3.      Bagaimana melestarikan tari tayub ?
4.      Bagaimana mengetahui fungsi tari tayub ?

1.3 Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian tari tayub
2.      Mengetahui gerakan tari tayub
3.      Mengetai fungsi tari tayub ?
4.      Mengetahui cara melestarikan tari tayub ?







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tari Tayub
            Perubahan zaman telah memberikan warna bagi kehidupan manusia. Perbedaan pola pikir sekelompok masyarakat merupakan bagian dari warna kehidupan tersebut. Meski tidak selalu berdampak buruk, namun hal ini secara tidak langsung telah menciptakan dua kelompok masyarakat. Yaitu kelompok masyarakat primitif dan moderen (Ben Suharto: Tayub Pertunjukan dan Ritus Kesuburan) . Mereka yang merupakan bagian dari masyarakat primitif masih menggunakan sistem dan fungsi-fungsi alam. Segala hal yang mereka lakukan selalu berkenaan dengan alam. Misalnya saja seperti saat mereka melakukan upacara atas keberhasilan panen mereka. Contoh tersebut merupakan salah satu kebudayaan yang diturunkan oleh leluhur mereka.
            Kebudayaan masyarakat primitif yang masih bertahan sampai sekarang cukup banyak. Bentuknya pun beragam. Dari bentuk kesenian rakyat hingga tari pergaulan. Di Tulungagung misalnya, terdapat beberapa kebudayaan masyarakat primitif yang masih bertahan dan terus dilestarikan. Seperti pertunjukan Tiban yaitu upacara meminta hujan, Reyog Tulungagung, Jaranan Sentherewe, Tayub, dan masih banyak lagi. Adapun pelaku yang berperan dalam hal tersebut adalah masyarakat Tulungagung sendiri. Dan jelas merupakan masyarakat yang memegang teguh warisan nenek moyang mereka.
Tayub berasal dari kata tata dan guyub (jawa: kiratha basa), yang artinya bersenang-senang dengan mengibing bersama penari wanita. Tayub adalah tari pergaulan tetapi dalan perwujudannya bisa bersifat romantis dan bisa pula erotis. Biasa ditarikan oleh penari wanita yang disebut dengan tledhek dan selalu melibatkan penonton pria untuk menari bersama (pengibing). Yang menjadi perhatian disini adalah dalam setiap pertunjukan selalu didominasi oleh penonton pria, sebab pria disini sebagai obyek bagi para tledhek untuk dapat menari bersama mereka dan diharapkan memberi sedikit imbalan (berupa uang = sawer). Tayub dilaksanakan untuk merayakan pesta pernikahan dan berbagai macam hajatan lainnya. Seperti yang selalu dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Tulungagung. Sebagai daerah karisedenan Kediri, Tulungagung mampu berkembang dengan mengunggulkan kebudayaan mereka sendiri. Dalam hal ini adalah tayub.  
            Tayub tidak dapat begitu saja hilang dari budaya mereka. Bahkan ada nama lain dari tayub untuk daerah Tulungagung ini yaitu Lelangen Beksa. Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa kesenian tayub adalah pertunjukan porno dan sangat berhubungan dengan unsur negatif. Terutama bagi mereka yang telah menjadi bagian dari kehidupan modern. Pada umumnya mereka merendahkan keberadaan tayub bahkan ada juga yang mengecam. Sebab mereka menilai dari adanya minuman keras yang disuguhkan dan juga bagaimana para tledhek berbusana. Namun bagaimanapun juga tayub tetap menjadi bagian dari kebudayaan yang patut untuk dilestarikan. Tinggal dari sudut pandang mana mereka menilainya. 
            Tayub sampai saat ini masih menjadi pertunjukan populer bagi masyarakat Tulungagung. Tidak hanya sebagai pertunjukan semata. Sebab dalam pelaksanaannya selalu menghidupkan komunikasi dan interaksi sosial yang ada. Pada saat menarikan tari tayub, para tledhek mengajak penari pria dengan cara mengalungkan selendang yang disebut dengan sampur kepada pria yang diajak menari tersebut. Sering terjadi persaingan antara penari pria yang satu dengan penari pria lainnya, persaingan ini ditunjukkan dengan kemampuan mereka merayu tledhek tersebut dengan beberapa gerakan tarian. Namun tledhek tersebut tetap berlaku adil dengan tetap menari bersama para pria tersebut secara bergantian, bahkan terkadang bersama-sama. Dan sebagai ucapan terimakasih pada tledhek, para pria tersebut biasanya memberikan imbalan (sawer). Disitulah letak hubungan sosial yang terjalin antara tledhek dan pengibing. Selain itu dalam tayub juga terdapat kandungan nilai-nilai positif yang patut dihormati. Tayub juga menjadi simbol yang kaya makna tentang pemahaman kehidupan dan punya bobot filosofis tentang jati diri manusia. Sebagai masyarakat yang berbudaya, kita tentunya dapat mengerti dan melihat Tayub dengan segala nilai positifnya tersebut.

2.2 Tata Cara Tari tayub
            Hal yang penting diketahui adalah meskipun tayub merupakan pertunjukan yang sangat kontroversial, namun pada hakikatnya pertunjukan tersebut syarat dengan norma-norma dalam masyarakat. Dan norma kesopanan mendapat peranan utama. Karena tanpa dilandasi dengan norma tersebut, maka bentuk adiluhung yang dijunjung dalam tayub akan sirna. Salah satu bentuknya adalah setiap penampilan selalu ada jarak antara tledhek dan pengibing. Selain sebagai jarak untuk menari, hal tersebut juga menghilangkan kesan negatif saat keduanya menari bersama.
Pada prinsipnya, di dalam norma kesopanan selalu mengedepankan hal-hal yang menjadi suatu kebiasaan dalam masyarakat. Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun. Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat. Seperti halnya yang terdapat dalam pertunjukan tayub. Bagaimana perilaku para pengibingnya yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan.
            Dalam setiap pertunjukan tayub ternyata telah ditata sedemikian rupa layaknya pertunjukan resmi. Hal ini dapat diartikan bahwa pertunjukan tayub digelar bukan saja hanya untuk menari bersama pengibing saja. Namun selebihnya juga bisa dilihat dari ritual tertentu. Sebab disini juga selalu menggunakan sesaji guna kelancaran pertunjukan tersebut.
2.3 Susunan Pertunjukan Tari Tayub
Berikut ini adalah susunan dari  pertunjukan Tayub di Tulungagung.
1.    Nguyu-uyu
            Nguyu-uyu secara etimologis  berasal dari kata “manghayu-hayu”  yang artinya penghormatan kepada semua tamu yang hadir sebelum acara tayub dimulai. Jadi nguyu-uyu yang dimaksudkan adalah membunyikan beberapa gending dan nyanyian dengan karawitan jawa yang fungsinya untuk memberikan penghormatan kepada para hadirin yang datang lebih awal sebelum acara dimulai.
2.    Bedhayan
            Merupakan tarian pembuka sebelum pertunjukan tayub dimulai. Biasa dilakukan oleh dua penari atau lebih. Adapun tariannya teradaptasi dari Bedhaya Gaya Yogyakarta dan Surakarta.
3.    Talu
            Sebelum pergelaran tayub dimulai terlebih dahulu dibunyikan lagu (gending)  sebagai penghantar. Rangkaian gending yang sudah ditentukan ini disebut talu atau patalon, berasal dari kata talu (bertalu-talu) menunjukkan pada cara membunyikan, tapi ada yang menyatakan sebagai berasal dari kata telu (tiga).
4.    Beksa
            Beksa, joged atau tari, mempunyai pengertian yang sama, ham-beksa  atau  an-joged artinya “menari”, dalam hal ini yakni menarikan gerak khas Langen Tayub Tulungagung. Disinilah pertunjukan tayub dimulai. Dengan beberapa keahlian para tledhek dan antusias pengibingnya. Pertunjukan biasa berlangsung hingga tengah malam, tergantung dari tuan rumah yang mengadakan.
Gambar Penari Tayub



2.4 Fungsi Tari Tayub
            Seiring perkembangan zaman, tayub telah berubah menjadi pertunjukan masyarakat yang populer. Tidak hanya untuk kalangan atas saja, sebab tayub juga banyak diminati oleh kalangan bawah. Kesenian ini berpotensi sebagai sarana pergaulan yang merakyat dan sangat populer. Selain itu juga dapat memberikan pelajaran kepada masyarakat akan pentingnya menjunjung norma-norma yang berhubungan dengan kehidupan mereka.
            Tayub merupakan salah satu hiburan seni pertunjukan yang sangat populer di daerah Tulungagung. Terlepas dari kesan negatif yang melekat, ternyata keberadaannya sangat penting dalam memberi pengertian mengenai norma-norma yang wajib dijunjung tinggi. Sebab tayub secara tersirat mengajarkan kepada masyarakat akan nilai-nilai kesopanan dan tingkah laku. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan pastinya agar tercipta kehidupan yang damai dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat.
Fungsi pagelaran Tayub menurut apa yang dilakukan oleh leluhur kita dulunya adalah sebagai berikut;.
1. Upacara Pubertas
2. Upacara Inisiasi
3.Percintaan
4.Persahabatan
5. Upacara Kematian
6.Upacara Kesuburan
7.Upacara Perburuan
8.Upacara Perkawinan
9. Pekerjaan
10.Perang
11.Lawakan
12.Perbincangan
13.Tontonan
14.Pengobatan
Tayub dulunya bersifat sacral, dan profan/ yang religious.
2.5 Pergeseran Tayub.
            Tayub kini telah berubah fungsinya dari yang bersifat sacral-religius,ke profan-sekuler. Kini pergelaran Tayub lebih sebagai seni hiburan, tari pergelaran, dan tontonan.
            Kesan miring para penari tayub, dahulu memang sangat terasa. Namun seiring dengan perkembangan jaman, kebiasaan yang tinggalan penjajah tersebut kian lama kian menipis. Pakaian yang dikenakan para penari pun seiring perjalanan waktu, juga mengalami pergeseran. Kalau dulu pakaian yang dikenakan penari, biasanya hanya mengenakan kemben sebatas dada. Saat ini tampak lebih sopan.
            Pakaian yang dikenakan tidak ubahnya seperti pakaian wanita adat Jawa kebanyakan. Tak Kian Redup Meski berkembang dalam lingkungan musik modern, popularitas Tayub tidak kian redup. Kesenian ini masih banyak dijumpai pada acara-acara hajatan di beberapa desa di wilayah Kabupaten Lamongan. Tantangan yang kini dihadapi tidak ringan. Perkembangan musik-musik modern dikawatirkan akan dapat menenggelamkankan kesenian Tayub, bila tidak diuri-uri sedini mungkin.
2.6  Nilai-nilai Budaya yang Terkandung dalam Seni Budaya Tayub

Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam seni tayub dapat di lihat dari beberapa aspek berikut ini:
a)Pembawaan yang Ditampilkan dari Sang Waranggono
            Seorang waranggono tampil dengan kostum yang kontras sebatas dada dihiasi make up yang medhok-merok (serba menor), bau parfum yang menyengat hidung, berkebayak, bersanggul, memakai selendang dan jarik. Kemudian berlenggang-lenggok di atas gelaran tikar yang merupakan ciri khas seni panggung pertunjukan tayub.
Hakikatnya dalam tarian tradisional, setiap gerakan diartikan sebagai tanda implementasi dari penghormatan mereka kepada sang Pencipta. Sehingga setiap gerakan dipercayai memiliki nilai magis. Selain itu, tarian tradisional juga mengandung berbagai nilai dan pesan yang berharga. Karena itu, tarian tradisional masih sering dibutuhkan terutama dalam upacara-upacara adat.
b)Penggunaan Susuk Sebagai Daya Magis
            Konon, para wanita penari tayub atau sang waranggono menggunakan medium ataupun cara-cara mistis, seperti penggunaan susuk sebagai alat daya pikat dalam menarik para audiens atau penonton. Terlebih, para audiens-nya adalah kaum lak-laki.

c)Ciuman Sayang dari Sang Waranggono
            Perempuan penari tayub atau waranggono sampai sekarang masih dipercaya memiliki daya magis. Yang menjadi mitos kuat, yaitu jika seorang bayi yang dicium sang waranggono yang sedang pentas, dipercayai jika sang bayi dalam keadaan sakit maka akan segera sembuh dari penyakitnya.
Ciuman dari sang waranggono, juga dipercayai akan berdampak baik bagi sang bayi. Ia akan memiliki pamor kecantikan, atau kelak si bayi yang memperoleh cium sayang dari penari tayub akan mendapatkan jalan hidup yang mujur.

d)Hentakan Bunyi Tabuhan
            Bunyi hentakan yang dihasilakan dari alat-alat musik seni tayub dinilai mengandung nilai kesamaan kepentingan untuk mengapresiasikan kemampuan, jiwa, dan bakat seni, yaitu kemampuan sebagai penabuh gamelan (pengrawit). Kesamaan ini akan melahirkan keselaras-serasian tayub sebagai suatu bentuk tarian; hentakan kaki yang sesuai dengan bunyi kendang, lambaian tangan seirama gambang, atau lenggok kepala pada tiap pukulan gongnya, dimaknai secara luas sebagai bentuk ikatan silaturahmi.

e)Ajakan Joget dari Sang Waranggono
            Ajakan joget dari sang waranggono ini disimbolkan dengan peletakan selendang pada leher penonton laki-laki. Para lelaki yang telah diikat dengan seledang pada lehernya tidak dapat menolak ajakan si penari. Atas jasanya, kemudian para penari tayub akan mendapatkan uang atau sawer. Semakin banyak sawer yang diberikan, maka si waranggono semakin lama berjogetnya.



f)Pemberian Saweran
            Saweran adalah pemberian uang kepada waranggana oleh seseorang penonton setelah ngibing (menari) bersama. Ini dilakukan sebagai ucapan terima kasih atas kesempatan untuk ngibing bersamanya.
Nilai dan jumlah saweran ini tidak ditentukan, tergantung kemampuan. Namun, cara pemberiannya yang unik yakni saweran biasanya diselipkan pada belahan payudara waranggana. Bisa pada bagian luar atau juga ada yang diselipkan lebih dalam lagi pada sisi-sisi payudara. Tentunya, pemberi saweran memiliki niat yang negatif terhadap para waranggono.

g)Alat-Alat Gamelan dan Syair-Syair yang Bermakna Nasehat-Nasehat Bijak
            Satu unit musik gamelan Jawa berupa ketuk, kenong, kempol, gong suwukan, terompet, kendang dan angklung yang digunakan dalam mengiringi tari tayub, di simbolkan sebagai alat musik sakral dan kaya akan makna. Dalam masyarakat Jawa, pembuatan dan perawatan unit gamelan itu selalu menjadi ritual yang disakralkan. Misalnya, dimensi mistis ini telah terwakili oleh tradisi Sekaten di keraton Yogyakarta.
Selain itu, para penari tayub biasanya juga mendendangkan lagu-lagu ataupun syair-syair Jawa, yaitu yang dipercayai sebagai gurindam yang berisi nasehat-nasehat bijak, seperi nasehat untuk membina rumah tangga dengan baik atau nasehat baik lainnya. 

h)Keyakinan Memanfaatkan Sesajian dalam Prosesi Seni Tayub
            Dengan iringan gamelan yang mengalun, sang ledhek (penyanyi) mulai mengucapkan mantra dalam bentuk tembang. Ada suasana sakral di setiap alunan lagu yang dibawakannya. Di tengah asap dupa yang membubung dengan segenap uba rapenya atau semacam ayam panggang, keris, onggokan pisang, ketupat, dan beras putih, sang ledhek tak henti-hentinya mengucapkan mantra sambil menyebar beras putih ke segala penjuru sebagai tulak balak. Berikut mantra yang diucapkan sang kledek:
“…ana sengkala saka kulon tinulak bali mangulon. Sing nulak balak Raja Iman Slamet …” (ada musibah dari barat ditolak kembali ke barat. Yang menolak Raja Iman Selamat) ….” Byur!
Demikian seterusnya higga tujuh kali sesuai dengan arah yang disebutkan. Prosesi ini dilakukan setelah sang ledhek selesai mengucapkan mantra dalam bentuk tembang.
i)Keyakinan Seni Tayub Sebagai Seremoni Nazar
            Konon, dulu seni tayub hanyalah sebuah tontonan perlengkapan seremoni nazar bagi warga desa yang kebetulan punya uni atau nazar. Masyarakat Ngrajek meyakini adanya mitos, jika pernah punya nazar, tetapi tidak segera dilaksanakan setelah niatnya tercapai, maka yang bersangkutan akan dirundung malapetaka. Misalnya, dampaknya ada anggota keluarga yang sakit parah, bahkan sampai meninggal dunia atau dapat pula berubah musibah fatal yang lain.
            Sebagai medium pengabulan nazar, diundanglah kru tayub untuk menolak musibah yang bakal datang. Selain itu, juga sebagai pengucapan rasa syukur kepada nenek moyangnya atas niat dan maksudnya yang telah terkabul. Konon, dipercayai mantra-mantra yang diucapkan sang ledhek atau penyanyi itulah yang sanggup meredam segala musibah, dan juga sebagai pertanda bahwa nazar telah dilaksanakan. Mereka yakin, musibah tidak akan muncul lagi sekaligus sang empunya nazar terhindari dari segala petaka.











BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Tari tayub merupakan tarian pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial masyarakat. Ungakapan rasa syukur karena mempunyai rejeki berlebih dengan mengundang ledek. Tarian yang biasa digelar pada acara pernikahan, khitan, sedekah bumi serta acara kebesaran misalnya hari kemerdekaan Republik Indonesia. Perayaan kemenangan dalam pemilihan kepala desa, serta acara bersih desa.
Pelaksanaan acara dilaksanakan pada tengah malam antara jam 21.00-03.00 pagi. Dari jam 21.00 sampai jam 24.00 itu waktu diisi dengan klenengan sebagai pra-tontonan sebelum pertunjukan tayub yang sebenarnya dimulai. Setelah beberapa gending (lagu) pemanasan didendangkan, saat yang ditunggu-tunggu para lelaki yang duduk di barisan depan (biasanya tamu kehormatan lebih dahulu) datang. Sang penari mengajak pria dengan cara mengalungkan selendang yang disebut dengan sampur kepada pria kemudian diajak untuk menari bersama. Para Tamu pria kemudian menari berpasangan dengan ledhek, seirama dengan iringan gamelan, sesuai dengan gending (lagu jawa) yang dipesan.
3.2  Saran
            Tari Tayub tetap dipertahankan tapi harus sesuai dengan aturan tayub yang sebenarnya. Menari berpasangan dengan sewajarnya menari berpasangan, menggunakan gending-gending jawa, menggunakan kebaya yang sopan dan tidak tertbuka,  menggunakan  iringan gamelan yang dari dulu tetap dipertahankan. Tidak perlu dengan dibarengi minum-minuman keras.



DAFTAR PUSTAKA

http://fauziatripurnama.blogspot.com/2013/02/makalah-seni-tari.html




1 komentar:

  1. What's the best slot machine games for android? - DrmCD
    Play 대구광역 출장안마 the best casino games for 익산 출장안마 android today. · Slots of 제천 출장샵 Chance 거제 출장안마 - The most popular casino games with slots. 목포 출장안마 · Blackjack - The most popular slot machine

    BalasHapus