TEROPONG
Teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi
elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teropong merupakan alat penting dalam pengamatan astronomi
Sejarah
Teropong
Teropong Galileo, bukanlah Teropong pertama yang ditemukan. Sebelum Galileo, banyak peneliti
yang mengklaim bahwa dirinya adalah penemu Teropong. Meskipun begitu, teleskop Galileo adalah suatu alat
yang lebih baik dari modifikasi teleskop refraksi yang dibuat oleh orang
berkebangsaaan Belanda, Hans Lippershey.
Hans Lippershey (1570 September 1619), dikenal juga Johann Lippershey atau Lipperhey, adalah seorang pembuat lensa berdarah Jerman-Belanda. Ia dilahirkan di Wesel, Jerman Barat. Kemudian ia menetap di Middelburg, Belanda pada 1594, serta menikah pada tahun yang sama, dan menjadi warganegara Belanda pada 1602. Ia tinggal Middelburg sampai kematiannya. Middelburg adalah sebuah kota yang maju, terutama setelah jatuhnya Antwerp pada 1585 di Spanyol, yang menyebabkan banyak dari penduduk Protestan melarikan diri ke utara ke Belanda. Ia diberi penghargaan karena berhasil menciptakan dan mendesain teleskop sederhana yang pertama.
Bagian-bagian
dari Teropong
a. Tabung
Teropong
Sistem optik
pada teleskop ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
- Tabung
optik utama (VMC 200L)
Merupakan
tempat terletaknya cermin utama dengan diameter 8 inci. Walaupun ada penutup
tabung tetapi karena tidak ada kaca pelindung di bagian atas tabung maka cermin
dapat terkontaminasi hal apa pun dengan sangat mudah, oleh karena itu tabung
optik harus diperlakukan secara hati-hati.
-
Finderscope
Finderscope
adalah teleskop kecil yang terpasang pada tabung utama. Finderscope terpasang
pada tabung melalui attachment finder. Posisi finderscope dapat diubah-ubah
bergantung keperluan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengendurkan dan
mengencangkan kembali sekrup pengunci finderscope. Biasanya
pengubahan posisi finderscope hanya dilakukan ketika perlu melakukan alignment
antara finderscope dan tabung utama.
-
Eyepiece
Eyepiece
berfungsi sebagai lensa okuler pada sistem teleskop ini. Eyepiece dipasang pada
ujung tabung melalui flip mirror atau diagonal. Agar posisi eyepiece aman
terdapat sekrup pengunci eyepiece pada flip mirror dan diagonal. Kita harus
memastikan bahwa pengunci eyepiece telah dipasang dengan kencang sebelum
menggunakan teleskop.
b. Mounting
Mounting
Sphinx merupakan sistem penggerak utama pada teleskop ini. Tabung
utama dipasang pada bagian atas mounting dengan bantuan dua buah sekrup
pengunci tabung, yaitu sekrup pengunci utama dan sekrup pengaman.
Secara rinci
bagian-bagian yang ada pada mounting adalah sebagai berikut:
- Klem
dan kenop pengatur lintang/altitude
Mounting
biasanya telah diatur dengan sudut ~6° yang sesuai dengan koordinat lintang setempat (Bandung).
Jika perlu mengubah sudut lintang maka klem pengatur harus dikendurkan
terlebih dahulu, kemudian ketinggian lintang dapat diatur dengan memutar kenop pengatur.
Klem pengatur harus dikencangkan kembali setelah pengubahan selesai dilakukan.
-
Tutup sumbu polar (polar cap)
Bagian ini
merupakan tempat polar scope yang berfungsi untuk melihat arah utara-selatan.
-
Skala ketinggian lintang
·
Menunjukkan posisi lintang pengamat
-
Klem deklinasi dan sudut jam
·
Kedua klem ini digunakan ketika
mengubah posisi teleskop pada arah deklinasi dan RA.
-
Pemberat arah sudut jam (counterweight
HA)
- Port koneksi
Di bagian port koneksi terdapat port koneksi AC, port koneksi Star Book dan
saklar power untuk menyalakan teleskop
- Klem pengunci sambungan mounting dengan half-pillar
c. Half-pillar
Fungsi
half-pillar adalah untuk menaikkan posisi mounting agar instrumen yang
terpasang pada tabung teleskop dan tiang pemberat tidak terbentur tripod
ketika teleskop digunakan. Alat ini dipasang antara tripod dan mounting.
Pada bagian dalam atas half-pillar terdapat pengunci utama untuk menjaga
sambungan dengan mounting agar tidak bergeser. Selain itu pada bagian
atas half-pillar terdapat silinder kuningan yang berguna sebagai tempat
pengunci dari klem pengunci half-pillar pada mounting.
d. Tripod
Tripod
merupakan fondasi paling bawah dari sistem teleskop, oleh sebab itu harus
dipastikan agar tripod ini berdiri kokoh sebelum memasang bagian yang lain di
atas tripod. Tripod terhubung dengan half-pillar melalui dua buah klem
pengunci, yaitu yang ada pada bagian bawah half-pillar dan pengunci pada bagian
bawah tripod.
e. Star Book
Teleskop
dapat digerakkan secara otomatis melalui Star Book jika power-nya telah
dinyalakan. Star book terhubung ke teleskop melalui kabel yang dipasang ke port
koneksi. Penggunaan Star book dapat dilihat pada bagian pengoperasian teleskop.
f. Peralatan lain
Perlengkapan teleskop Vixen berupa
adapter AC beserta kabel untuk menghubungkan teleskop dengan sumber AC.
Selain itu ada satu buah koper perlengkapan yang berisi eyepiece dengan
berbagai panjang fokus, diagonal, kotak baterai dan obeng serta kunci
heksa.Eyepiece yang tersedia untuk teleskop ini adalah eyepiece dengan diameter
lensa 5 mm, 9 mm, 15 mm, 20 mm, 25 mm dan 40 mm.
Jenis-jenis Teropong
1. Teropong
Bias
a. Teropong
bintang
Teropong bintang yaitu alat untuk mengamati benda-benda angkasa pada
dasarnya teropong ini terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu :
1)
Lensa yang ditujukan kepada benda-benda
angkasa disebut lensa objektif.
2)
Lensa yang ditempatkan didekat mata
disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup.
Karena benda yang sangat jauh, maka berkas sinar yang melewati lensa
objektif :
·
Sejati
·
Terbalik
·
Diperkecil dan terletak di titik api
Diagram sinar pembentukan bayangan seperti pada gambar 1.2, benda-benda
yang diamati sangat jauh sehingga sinar–sinar sejajar menuju ke lensa objektif.
Dua kumpulan sinar-sinar sejajar yang berasal dari bagian atas
bintang (T) dan bagian bawah bintang (B) membentuk bayangan
nyata dan terbalik B1T1 dibidang fokus lensa objektif.
Selanjutnya B1T1 dilihat oleh lensa okuler sebagai benda.Kedudukan
lensa okuler dapat diatur sedemikian rupa (digerakkan maju mundur) agar benda
tadi berada di titik api lensa okuler atau fob danfok berimpit.
Dengan demikian akan terbentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar,
ditempat jauh yang tak terhingga sehingga mata pengamat tidak perlu berakomodasi,
sehingga tidak cepat melelahkan. Dengan demikian, panjang teropong atau jarak
kedua lensa adalah d.
b. Teropong
Bumi
Teropong bumi adalah alat untuk mengamati benda-benda di darat atau di
laut yang jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas.Sistem optik pada
teropong bumi berbeda sedikit dari teropong bintang. Perbedaannya yaitu
teropong bumi dilengkapi sebuah lensa pembalik yang dipasang diantara lensa
objektif dan lensa okuler sehingga bayangan yang dibentuk oleh teropong bumi
menjadi tegak. Dengan demikian, teropong bumi terdiri dari 3 buah lensa
cembung yaitu:
1) Lensa objektif
2) Lensa pembalik
3) Lensa okuler
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh
lensa objektif tanpa memperbesarnya.Bayangan yang dibentuk lensa pembalik
merupakan benda bagi lensa okuler.
2. Teropong panggung
Teropong panggung disebut juga teropong Galileo sesuai dengan nama
penemunya teropong ini merupakan teropong bumi, berukuran pendek karena hanya
terdiri dari dua buah lensa yaitu :
1) Lensa cembung berfungsi sebagai lensa
objektif.
2) Lensa cekung berfungsi sebagai lensa
okuler dan sekaligus berfugsi sebagai lensa pembalik.
Diagram sinar teropong panggung ditunjukkan pada Gambar 3.1. Sinar-sinar
sejajar yang datang pada lensa objektif akan membentuk bayangan X, tepat
di titik fokus objektif. Bayangan X merupakan bayangan maya bagi
lensa okuler. Untuk mata tidak berakomodasi, benda maya Xtepat pada titik
fokus lensa okuler. Akhirnya sinar-sinar sejajar ke luar dari lensa okuler
menuju mata, dan menghsailkan bayangan tegak di titik yang sangat jauh (tak
terhingga) sehingga mata tidak cepat lelah.
3. Teropong prisma (teropong binokuler)
Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda yang jauh tetapi
bayangannya tidak terbalik. Lensa-lensa pada teropong prisma sama dengan
tetopong bintang tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang dapat
membalikkan byangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak terbalik.
Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan
fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama lain.
Teropong demikian disebut juga teropong binokuler karena
menggunakan dua buah lensa okuler, karena pengamat dapat melihat dengan 2 mata,
maka kesan bayangan yang diperoleh adalah sebagai bayangan 3 dimensi
(stereokopis).
1. Teropong Pantul
Teropong pantul berupa tabung yang didalamnya terdapat cermin
cekung dan cermin
datar sebagai reflektor atau pemantul dan sebuahlensa
cembung sebagai okuler dan yang berfungsi sebagai objektif yaitu cermin
cekung.
Mengapa cermin digunakan sebagai pengganti lensa objektif ?
1)
Cermin lebih mudah dibuat dan lebih
murah daripada lensa.
2)
Cermin tidak mengalami tidak mengalami
aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa.
3)
Cermin lebih ringan daripada lensa yang
berukuran sama sehingga lebih mudah digantung.
Berdasarkan
ketiga alasan tersebut, penggunaan cermin sebagai objektif pada teropong pantul
lebih disukai daripada lensa. Dalam kenyataannya teropong astronomi terbesar
adalah teropong pantul berdiameter 5 m di Mount Palomar, USA. Teropong ini
dirancang olehGeorge Elleny Hale tahun 1928 dan baru selesai dibuat pada
tahun 1934. Teropong pantul lebih bersifat sebagai alat
pemotret daripada sebagai teropong pandang lan
Cara Kerja Teropong
Prinsip utama pembentukan bayangan pada
teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler
berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan
cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa
okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah.
Panjang teropong adalah jarak antara lensa
obyektif dan lensa okulernya.
Nama :
Kelas :
No :
KAMERA
Pengertian
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas
fotografi. Nama ini didapat dari cameraobscura,bahasa Latin untuk "ruang gelap",mekanisme awal untuk
memproyeksikan tampilan dimana suatu ruangan berfungsi seperti carakerja kamera
fotografisyangmodern, kecuali tidak adacara padawaktuituuntuk mencatat tampilan
gambarnyaselain secara manual mengikuti jejaknya.Dalam duniafotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu
bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang
peka cahaya .Lempeng ini akan memancarkan elektron kelempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu
diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Fungsi dan Bagian-Bagian Kamera
Sebuah kamera minimal terdiri atas :
1. Kotak yang kedap cahaya (badan
kamera)
2. Sistem lensa
3. Pemantik potret (shutler)
4. Pemutar film
Badan Kamera
Badan Kamera adalah ruangan yang sama
sekali kedapcahaya. Namun dihubungkan dengan lensa yang diterima menjadi
satu-satunya tempat cahaya akan masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang
difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film.
Di dalam kamera untuk tujuan seni fotografi, biasanya ditambahkan
beberapa tombol pengatur, antara lain :
1. Pengatur ISO/ASA Film
2. Shutter Speed
3. Aperture (Bukaan Diafragma)
Jika diperlukan bisa pula ditambah
peralatan :
1. Blitz (lampu kilat atau flash)
2. Tripod
3. Lightmeter
Sistem Lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang
depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca,
atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam.
Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan
dengan angka f, atau bukaan relatifnya. Makin rendah angka f ini,
makin besar bukaannya atau makin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini
diatur oleh jendela diafragma. Bukaan relatif diatur oleh suatu diafragma.
Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang
mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer.
Pemantik Potret
Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di
belakang lensa atau diantara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme
pengatur waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter.
Waktu ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan
berkas cahaya mengenai film.
Bagian Lain
Bagian lain sebuah kamera, antara lain :
1.
Mekanisme
memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan
pada objek.
2.
Mekanisme
fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film.
3.
Pemindaian
komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan
terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan.
4.
Lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan
pemetik potret dan atau besarnya, bukan agar banyaknya cahaya yang mengenai
film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Beberapa Kamera, terutama jenis kamera potret poket
biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.
Jenis-Jenis Kamera
Jenis Kamera Berdasarkan Media Penangkap Cahaya
Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya,
sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita
ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang
telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang
ukuran atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan
pengembang (developer).
Kamera Film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35
milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat
memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa
kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan dilm untuk 36
singkapan, bahkan kadang lebih.
Jenis Film
Pembagian film bberdasarkan ukuran :
· Small format (35mm)
· Medium format (100-120mm)
· Large format
Angka diatas berarti ukuran diagonal
film yang digunakan. Setiap jenis ukuran film harus menggunakan kamera yang
berbeda pula.
Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan
kesensitifannya :
· Film hitam putih
· Film warna
· Film positif
· Film negatif
· Film daylight
· Film tungsten
· Film infra merah (sensitif terhadap
panas yang dipantulkan permukaan objek)
Kamera Plaroid
Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung
jadi adalah model kamera yang dapat memproses foto sendiri didalam badan kamera
setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang
dinamakan film Polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna
disebut Polacolor. Menurut sejarahnya, kamera polaroid atau kamera gambar
seketika jadi ini dirancang untuk pertama kalinya Dr. Edwin Land
dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947.
Kamera Digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja
tanpa menggunkan film. Kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang
terpasang dibelakang kamera. Lebar layar LVD pada setiap kamera digital
berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal
memory ataupun external memoryexternal memory yang menggunakan memory
card.
Jenis Kamera Berdasarkan Mekanisme Kerja
Kamera Single Lens Reflect
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45
derajat di belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotretan dalam
jendela pandang adalah juga apa yang di tangkap pada film. Umumnya kamera ini
digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.
Kamera Instan
Istilah instan adalah dimiliki mekanisme automatik pada
kamera, sehingga berdasar pengukuran cahaya (lightmeter atau fotometer),
lebar diafragma dan kecepatan pemetik potert secara otomatis telah diatur.
Pembagian Kamera Berdasarkan Teknologi Viewfinder
Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi.
Fotografer ahli biasanya akan lebih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu
memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak. Jenis yang paling
populer digunakan masyarakt umum. Lensa utama tak bisa diganti, umumnya
otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan cahaya yang melewati lensa langsung
membakar medium. Kelamahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan
berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang
pembidik (viewfinder) dengan lensa.
Kamera TLR
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR.
Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bwahnya. Namun tetap
ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan, sebab sudut dan posisi kedua lensa
tidak sama.
Kamera SLR (Single Lens Reflect)
Pada kamera SLR, cahaya yang, masuk dibelokkan ke mata
fotografer sehingga fotografer mendapatkan cahaya yang identik dengan yang akan
terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan
dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti
sesuai kehendak.
Kamera Digital
Adalah sebuah alat elektronik untuk mengubah gambar (atau
video) dengan mengganti pita film dengan sensor elektronik sehingga data gambar
yang dihasilkan tidak lagi optis pada kimia, melainkan digital.
Cara kerja kamera
Saat
cahaya bergerak dari sebuah medium ke medium yang lain, maka kecepatan cahaya
akan berubah. Kecepatan cahaya akan lebih besar jika cahaya bergerak di udara
dibandingkan ketika bergerak di dalam kaca. Dengan demikian, sebuah lensa
menyebabkan kecepatan cahaya melambat.
Ketika gelombang cahaya memasuki sekeping kaca dengan sudut tertentu, satu bagian dari gelombang tersebut akan mencapai kaca lebih dahulu dibandingkan dengan bagian yang lainnya. Akibatnya, bagian yang pertama kali memasuki kaca akan mengalami perlambatan lebih dahulu sebelum bagian yang lainnya. Peristiwa seperti ini juga akan terjadi pada saat kita mendorong sebuah troli belanja dari lantai pavement bersemen ke atas tanah berumput. Jika kita mendorong troli memasuki daerah berumput dari arah sudut tertentu terhadap batas permukaan pavement dan rumput seperti pada gambar berikut ini, maka kita akan melihat bahwa roda sebelah kanan akan pertama kali menyentuh rumput. Kecepatan roda yang di atas rumput sedikit akan melambat dibandingkan dengan kecepatan roda sebelah kiri yang masih berada di atas lantai pavement. Karena roda di sebelah kiri, yang masih di atas pavement bergerak lebih cepat, maka troli Anda akan membelok ke kanan.
Ketika gelombang cahaya memasuki sekeping kaca dengan sudut tertentu, satu bagian dari gelombang tersebut akan mencapai kaca lebih dahulu dibandingkan dengan bagian yang lainnya. Akibatnya, bagian yang pertama kali memasuki kaca akan mengalami perlambatan lebih dahulu sebelum bagian yang lainnya. Peristiwa seperti ini juga akan terjadi pada saat kita mendorong sebuah troli belanja dari lantai pavement bersemen ke atas tanah berumput. Jika kita mendorong troli memasuki daerah berumput dari arah sudut tertentu terhadap batas permukaan pavement dan rumput seperti pada gambar berikut ini, maka kita akan melihat bahwa roda sebelah kanan akan pertama kali menyentuh rumput. Kecepatan roda yang di atas rumput sedikit akan melambat dibandingkan dengan kecepatan roda sebelah kiri yang masih berada di atas lantai pavement. Karena roda di sebelah kiri, yang masih di atas pavement bergerak lebih cepat, maka troli Anda akan membelok ke kanan.
Hal
yang sama terjadi pada gelombang cahaya yang bergerak dari udara ke lensa.
Ketika cahaya sampai ke lensa dengan sudut tertentu, maka lintasan cahaya akan
membelok ke arah tertentu. Lintasan cahaya akan kembali membelok setelah keluar
dari lensa karena bagian cahaya yang memasuki udara akan bergerak lebih cepat
dibandingkan dengan bagian cahaya lainnya. Pada sebuah lensa konvergen atau
lensa cembung, salah satu atau kedua sisi kaca lensa dibuat lebih tipis
dibandingkan bagian tengahnya. Hal ini berarti cahaya yang bergerak melewati
bagian ini akan membelok ke arah pusat lensa. Pada sebuah lensa cembung
rangkap, seperti lensa yang digunakan untuk kaca pembesar, cahaya akan melengkung
baik pada saat memasuki lensa maupun pada saat meninggalkan lensa.
Hal ini akan menyebabkan perubahan
lintasan cahaya yang berasal dari sebuah benda. Sebuah sumber cahaya –misalnya
lilin– memancarkan cahaya ke segala arah. Berkas cahaya semuanya berangkat dari
titik yang sama –yaitu dari titik nyala lilin– dan akan menyebar secara
konstan. Sebuah lensa cembung dapat menangkap berkas-berkas cahaya ini dan
mengarahkannya sehingga berkas cahaya tersebut kembali konvergen ke sebuah
titik. Pada titik dimana berkas cahaya tersebut konvergen, kita akan
mendapatkan bayangan real dari lilin tersebut.
Nama :
Kelas :
No :
MATA
PENGERTIAN MATA
Mata
adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah
terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan
pengertian visual.
ORGAN MATA MANUSIA
Organ
luar
- Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima.
- Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
- Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.
Organ
dalam
Bagian-bagian
pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak
untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
- Kornea
Merupakan
bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
- Sklera
Merupakan
bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1 milimeter tetapi
pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
- Pupil dan iris
Dari
kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang
masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi
ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil
dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris
inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
- Lensa mata
Lensa
mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa
mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik
kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa
mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari
dekat), lensa mata akan menebal.
- atau Selaput Jala
Retina
adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina
yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
- Saraf optik
Saraf
yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.
CARA KERJA MATA
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna,
mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini
memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah
satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan
tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat
iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara
otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat
padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk
memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan
mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan otomatis
yang berkeja pada mata bekerja sebagaimana berikut.
memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan
cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot
disekitar iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan
dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang
memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot
disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak
berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.Semua system yang telah kami sebutkan
tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik
yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru,
bahkan system perekaman gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih
terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan segala jerih
payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman gambar buatan
ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya teknologi penciptaan mata.
Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah
mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang
melihat mangkuk Kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari
mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada
retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehinggasel-sel retina
dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton
mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya
sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama
dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah
foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan
protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.
Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang
memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini
sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena
ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul
lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1
molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja
dimulai senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat
satu protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel.
Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu
mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.
Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan
menghasilkan energy listrik energy ini merangsang saraf-saraf yang terdapat
tepat di belakang sel retina. Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai
mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk
sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata.Agar mata
dapat melihat sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan
dalam pusat penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung
satu sama lain ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu
bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya disini serangkaian
mekanisme rumit terjadi energy listrik diubah menjadi energy kimia tanpa
kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi
diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia
pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil
membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah
lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik
sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan
pada otak disini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat
memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk
yang penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya
system sempurna yang terdiri atas ratusan kompenen kecil ini dan semua rentetan
peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.sumber :
file:///H:/Mata.htm
PENYAKIT MATA
- Miopi
Miopi
yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya
terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
- Hipermetropi
Hipermetropi
yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata.
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
- Presbiopi
Presbiopi
adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun
berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi
pada lansia.
- kerabunan dan kebutaan
Buta
berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja
diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat
melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya
"membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
- Buta warna
Buta
warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan
warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna
biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir
pasti anaknya juga buta warna.
- Katarak
Katarak
adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan
Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
- Astigmatis = ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refrakti.
Nama :
Kelas :
No :
LUP / KACA PEMBESAR
Pengertian
Bagaimana kita
dapat mengamati benda-benda kecil seperti komponen jam tangan? Alat apa yang
kita gunakan untuk melihat benda-benda kecil ? untuk melihat benda-benda kecil,
kita dapat menggunakan alay yang dinamakan lup.
Pada dasarnya, lup adalah sebuah lensa
cembung. Lensa ini dapat berfungsi sebagai kaca pembesar jika diletakkan pada
posisi yang tepat antara objek benda yang akan diamati dan mata.
Berdasarkan pembentukkan bayangan
pada lensa cembung, untuk menghasilkan bayangan yang diperbesar, benda diletakkan
di antara titik F1 dan O. Perhatikan Gambar 21.14. Bayangan yang
terbentuk bersifat maya, tegak, dan
diperbesar. Jadi, pabila kita ingin menggunakan lensa cembung sebagai lup,
maka benda harus kita letakkan diantara titik F1 dan O.
Pembentukan bayangan pada lup (lensa cembung)
Kita juga telah
mempelajari bagaimana mata melihat sebuah objek. Jika kita ingin melihat benda
dengan mata rileks supaya tidak lekas lelah, benda yang kita amati kharus
berada di titik jauh dari mata. Dalam keadaan seperti ini, dikatakan mata tidak
berakomodasi. Jika kita menginginkan pembesaran yang lebih besar lagi, kita
dapat mendekatkan benda (objek) asalkan tidak
lebih dekat dari titik dekat kita. Jika kita meletakkan benda di titik
paling dekat yang masih dapat kita lihat, kita akan memperoleh perbesaran
maksimum, dan mata kita cepat lelah karena mata dalam keadaan berakomodasi
maksimum.
Sejarah Penemu Lup
Lup atau kaca
pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat
dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup
itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik
fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata,
dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan
Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham
lahir (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat,
dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang
sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula
melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli
sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta
teleskop.Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama
Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965
Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi
pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah
beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil
keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan
pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan. Kecintaannya kepada ilmu
telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah mengambil
kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan saliran
Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju
Universitas Al-Azhar.
Cara Kerja Lup
Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying glass).
Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya
melengkung ke luar.
Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di
sebuah titik focus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik
fokus, kira-kira 12 cm pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
Sebuah kaca pembesar dipegang
di atas sebuah benda pada jarak yang lebih pendek daripada jarak fokus (ruang
I), benda itu tampak tegak dan diperbesar. Bayangan
macam ini disebut bayangan maya.
Pada jarak yang sama (ruang II) atau
lebih panjang daripada jarak fokus (ruang III), lensa akan menghasilkan suatu
bayangan terbalik, dan disebut bayangan nyata.
Dalam penggunaan lup seseorang
harus menempatkan benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan
fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang diperbesar dan maya.
Perbesaran yang dihasilkan oleh lup adalah perbesaran anguler atau perbesaran
sudut.
v Perbesaran anguler atau perbesaran sudut
v Perbesaran sudut
M = perbesaran
sudut
PP = titik dekat
mata dalam meter
f = Jarak focus
lup dalam meter
1.
Mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot
siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk
secembung-cembungnya). Ketika menggunakan lup dengan mata berakomodasi
maksimum, bayangan yang terbentuk harus jatuh di titik dekat mata (25cm). Untuk
mengahasilkan bayangan yang seperti ini, benda harus terletak dia antara titik
fokus lup (F) dan lensa (antara titik F dan O). Olah karena mata berakomodasi
maksimum, lensa mata dalam keadaan menebal sekuat-kuatnya dan otot-otot mata
meregang sehingga mata cepat lelah. Akan tetapi, dalam kondisi ini akan
dihasilkan perbesaran yang maksimum. Pembesaran yang dihasilkan dalam keadaan
mata berakomodasi maksimum adalah.
Keterangan
: M = pembesaran lup
f = jarak fokus lup (cm)
n = titik dekat mata (25 cm)
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi
maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. bayangan yang
dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
2. benda yang
diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan :
mata cepat lelah
4. keuntungan :
perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat
bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
Perhitungan
• Si = -PP = -Sn
Agar mata dapat
melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa
harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara
titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.
Kelemahannya
untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari segi
perbesaran bertambah.
Sifat bayangan
yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran
anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran
lup
PP= titik dekat
mata
f = jarak titik
fokus lensa
Agar mata relaks
dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi.
2. Mata Tak
Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot
siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).
Ketika
menggunakan lup dengan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk jatuh
di titik tak terhingga. Untuk menghasilkan bayangan yang seperti ini, benda
harus terltak di titik fokus lup (atau kurang sedikit). Oleh karena mata tidak
berakomodasi, lensa meregang sehingga mata tidak cepat lelah. Pembesaran yang
dihasilkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi adalah :
Keterangan
: M = pembesaran lup
f = jarak fokus lup (cm)
n = titik dekat mata (25 cm)
Pada penggunaan
lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. maka lup
harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2. benda yang
dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)
3. keuntungan :
mata tak cepat lelah
5. Kerugian :
perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini
objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).
Fungsi Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga tampak
menjadi lebih besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara
langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif . Lup
biasanya digunakan oleh para tukang arloji dan arkeolog ketika mereka bekerja.
Bagian- Bagian Lup
Lup merupakan alat optic yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis.
1. Tangkai Lup
Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang Lup
Pada proses penggunaanya.
Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran
Pegangan Lensa.
2. Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari Lensa cembung
pada Lup.
Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi
bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh.
4. Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.
Nama :
Kelas :
No :
PERISKOP
A.PENGERTIAN
PERISKOP
Periskop
merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi.
Periskop sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin
paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop
sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi
kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur
lapis baja dan kapal selam. Didalam periskop terdapat 2 buah cermin,
Periskop kapal selam mempunyai diameter 10 sampai 15 cm. Istilah periskop
umumnya digunakan untuk menyebut keseluruhan sistem instrumen dari periskop.
Akan tetapi terdapat istilah-istilah khusus pada setiap instrumen diperiskop.
Berikut adalah istilah-istilah penting pada periskop yaitu :
1.Altiskop
merupakan istilah yang dipakai untuk periskop yang prisma bagian atasnya sudah
dihilangkan. Pemandangan yang tampak berasal langsung dari atas puncak
periskop.
2.Altiperiskop
merupakan istilah yang digunakan untuk instrumen yang menggabungkan kualitas
altiskope dan periskop. Terkadang instrumen ini disebut sebagai
altiskop-periskop atau alti-azimuth.
3.Unifokal
dan bifokal merupakan istilah untuk menyebutkan instrumen yang memiliki
kekuatan lensa 1 dan 2.
4.Periskop
malam merupakan istilah yang digunakan untuk desain periskop yang memiliki 2
transmisi tinggi dan dapat melakukan pembesaran diameter pupil.
5.Attack
periskop merupakan istilah yang dipakai untuk periskop yang memiliki diameter
minimum karena terbatasnya transmisi dan diameter.
6.Metreskop
merupakan istilah yang digunakan untuk desain periskop yang utama guna
menentukan jarak objek.
7.Azimuth
stabil merupakan istilah yang digunakan untuk alat yang memiliki kabel vertikal
di periskop. Alat ini untuk membantu menentukan posisi azimuth. Peralatan ini
mampu memperkirakan kecepatan dari kapal musuh.
B.SEJARAH PERISKOP
Thomas
H. Doughty, seorang warga Amerika Serikat, dipercaya sebagai penemu awal
periskop. Penemuannya ini bukan sebagai hasil studi dan penelitiannya,
tetapi penemuannya karena berangkat dari sebuah keterpaksaan. Kejadian ini
berawal saat Doughty menjadi pengamat monitor Osage . Tiba
– tiba sekutu Calvary menyerang kapal Union dari pinggir
sungai. Saat itu kapal tidak dilengkapi peralatan sehingga tidak dapat melihat
dsersh pinggir sungai. Dari sinilah, Doughty mencari metode baru yang harus
dapat digunakan untuk melihat pantai dan kemudian mengambil pipa dan menaruh
kaca-kaca didalam pipa tersebut. Peralatan ini akhirnya dapat membantu
pengamatan kru Osage sehingga melumpuhkan serangan lawan.
C.PERKEMBANGAN PERISKOP
Desain awal periskop dimana desain ini dapat
dilipat yang dibuat pada akhir abad 19 oleh Simon Lake. Desain ini disebut
Omniskop atau Skalomniskop yang memperbaiki desain pipa periskop pertama.
Selanjutnya, peralatan ini dikembangkan agar pipa dapat ditinggikan dan diputar
dengan tangan.. Meskiun desain periskop saat itu sudah mengalami perkembangan,
tetapi masih saja terdapat beberapa kelemahan.
Ketika kapal melaju dengan kecepatan
rata-rata yang rendah kemudian kecepatan dinaikkan , maka tekanan akan terjadi.
Tekanan ini megenai pipa dan mengaburkan pandangan dari periskop. Akhirnya,
desain periskop pun dikembangkanlagi dengan memberikan pipa ganda. Satu pipa
berada diluar untuk menahan tekanan dan pipa di dalam kapal sebagai lensanya.
Kesulitan terbesar yang dihadapi dalam
pengembangan periskop adalah ketika terjadi rotasi atas prisma. Hal ini menyebabkan
pemandangan terlihat terbalik. Desain peralatan kemudian diperbaiki lagi.
Jerman menjadi negara yang melakukan pengembangan atas periskop modern.
Meskipun begitu, prinsip dasarnya masih sama. Di mana refleksi objek melalui
kaca atau prisma didesain pada pipa. Beriring berjalannya waktu muncul
lagi periskop generasi baru yang dinamakan Photonic Mast. Photonic mast tidak
menggunakan prisma dan lensa seperti di periskop biasa.
Komponen-komponennya merupakan komponen
elektronik canggih yang berfungsi sebagai unit sensor elektro-optik yang bisa
menyediakan tampilan visual, sarana navigasi kapal, serta berbagai fungsi
komunikasi lainnya. Sensor multifungsi ini terletak pada bagian yang dapat
berotasi (rotating head). Photonic mast dilengkapi dengan tiga buah
kamera canggih, yang meliputi kamera yang bisa menampilkan warna (color
camera), kamera hitam-putih yang memiliki resolusi tinggi, serta kamera infra
merah. Selain ketiga kamera ini, terdapat pula sebuah kamera khusus yang
digunakan pada saat-saat khusus (mission critical control camera). Kamera
khusus ini terletak di bagian yang khusus pula (bebas tekanan dan tahan
guncangan). Untuk melengkapi sistem kamera ini terdapat pula eyesafe laser
range finder yang berfungsi untuk menyediakan informasi akurat mengenai target
yang sedang dipantau, serta untuk membantu proses navigasi.
Semua gambar dan data visual yang berhasil
dikumpulkan oleh photonic mast yang canggih ini kemudian dikirimkan ke ruang
kendali dengan menggunakan serat optik. Masing-masing kapal selam masa depan
ini akan memiliki dua photonic mast yang mampu menyediakan informasi yang
benar-benar akurat dan lengkap. Kedua photonic mast ini dapat dikendalikan
dengan bantuan joystick yang tersedia di dua stasiun dalam kapal. Masing-masing
stasiun memiliki dua layar (layar datar) yang digunakan untuk menampilkan data
visual yang sudah didapatkan tadi.
Gambar-gambar yang berhasil didapatkan
itu pun dapat langsung direkam sehingga bisa menjadi dokumentasi yang
berharga. Kedua layar tampilan yang tersedia pada desain kapal selam yang
menggunakan photonic mast memberikan solusi yang memuaskan. Dengan adanya
kedua layar tersebut semua kru yang berada di stasiun dapat melihat secara
detil kondisi permukaan laut. Kelebihan lain desain baru ini adalah ukurannya
yang sangat kecil. Periscope well yang
menjadi ‘markas’ photonic mast tidak lagi menjulur dari dasar sampai
sail, justru periscope well desain baru
ini hanya terletak di bagian sail saja sehingga ruang kendali dapat diposisikan
di bagian yang lebih luas dan tidak sempit. Dengan photonic mast, kapal
selam tidak lagi ‘buta’ dan terkucilkan
dari dunia. Faktor keselamatan pun dapat ditingkatkan karena canggihnya teknologi yang melingkupi
kapal selam masa depan ini.
D.CARA KERJA PERISKOP
Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat
permukaan cermin yang memantulkan 4% intensitas cahaya yang jatuh tegak lurus.
Pada periskop sederhana, kunci dari prinsip kerja periskop berada
pada kedua cermin yang ada di dalam tubuh alat optik tersebut. Secara umum,
periskop ini bekerja dengan menangkap cahaya yang dipantulkan benda atau objek
oleh cermin pertama yang berada di bagian atas periskop. Kemudian,
bayangan yang ditangkap dari cermin pertama ini diteruskan pada cermin
kedua yang berada di bawah periskop sekaligus berfungsi sebagai media untuk
memantulkan bayangan objek atau benda ke mata manusia.
Periskop sederhana biasanya terdiri
atas sepasang cermin yang disusun secara berlawanan dengan sudut 45
derajat. Cahaya yang terkumpul di cermin atas kemudian diarahkan menuju cermin
di dasar periskop sehingga nahkoda kapal dapat melihat bayangan benda
yang ada di depan periskop di atas permukaan laut. Seiring perkembangan
teknologi, periskop kapal selam pun mengalami banyak penyempurnaan.
Panjang periskop biasanya bisa mencapai 18 meter sehingga cermin tidak
digunakan untuk mengumpulkan cahaya dari permukaan laut.
E.CARA MEMBUAT PERISKOP
SEDERHANA
Berikut
merupakan cara membuat periskop sederhana yaitu :
Bahan-bahan
yang digunakan :
1.Paralon sepanjang ¼ meter
2.2
buah elbow (ukurannya sesuai dengan paralon)
3.2
buah cermin datar
4.Lem
Cara
membuat :
1.Lubangi
kedua elbow pada bagian tengahnya dengan kemiringan kira 450 C
2.Lalu
potong cermin datar sedikit lebih besar dari bolongan pada elbow.
3.Lalu
tempelkan kaca pada bolongan tersebut dengan menggunakan lem.
4.Lalu
pasang kedua elbow pada ujung paralon dengan arah yang berlawanan.
5.Tunggu
hingga lem pada cermin kering
6.Periskop
pun siap untuk digunakan
F.
BAGIAN-BAGIAN PERISKOP
·
LENSA
OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk
membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif LENSA
OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk
bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver
untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
·
TABUNG
MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan
lensa objektif dengan lensa okuler.
·
MAKROMETER
(PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop
secara cepat.
·
MIKROMETER
(PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
·
REVOLVER,
revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.
·
REFLEKTOR,
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor
ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang
yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
·
DIAFRAGMA,
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
·
KONDENSOR,
kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar
dan di naik turunkan.
·
MEJA
MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·
PENJEPIT
KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak
mudah bergeser.
·
LENGAN
MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
·
KAKI
MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·
SENDI
INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop
itu bagian bagian periskop kok isinya malah bagian bagian mikroskop sihh???
BalasHapusKnp bgian periskopnya jd bagian mikroskop?
BalasHapusAccording to Stanford Medical, It is really the SINGLE reason this country's women live 10 years more and weigh an average of 42 pounds lighter than us.
BalasHapus(And by the way, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and absolutely EVERYTHING to related to "how" they eat.)
BTW, What I said is "HOW", not "what"...
CLICK this link to see if this easy quiz can help you release your real weight loss possibility